Sabtu, 03 Februari 2018

ALLAH MEMBERI SESUATU ADA HAK ORANG LAIN

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.




Wahai saudaraku marilah kita belajar memahami  hikmah dibalik ayat 92 surat Ali Imran yaitu

“ Lan tanaa lul birra hattaa tun fiquuna mimmaa tuhibbuun  ,  wa maa tun fiquu min syai in fa innallaaha bihi ‘aliim  “ 

Yang artinya  “ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “

Wahai saudaraku  melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita bahwa segala kebaikan yang telah kita kerjakan tidak akan sempurna Artinya masih belum diterima oleh Allah .

Kenapa seperti itu ? Karena dari apa yang diberikan oleh Allah itu belum dikeluarkan sebagian atau disedekahkan .

Artinya di setiap Allah memberikan karunia-Nya itu , Dia juga menitipkannya bersama dengan apa yang kita terima .

Sekarang sebahagian harta yag dicintai itu ( titipan Allah ) itu milik siapakah ?  Milik , fakir , miskin, anak-anak yatim , kaum dhuafa , mereka yang membutuhkan bantuan kelaparan , kesulitan hidup  dll.
Jadi bila kita tidak memberikannya kepada mereka, maka kita sudah termasuk orang yang kikir dan rakus.

Allah tidak meminta seberapa bagian  namun setidaknya 2,5 % dari penghasilan itu adalah bukan hak kita , tapi hak mereka  .

Allah swt tidak menuduh kita kikir atau rakus, atau buruk, namun dengan ketentuan ini setidaknya kita harus memahami, betapa sedihnya bila kita sendiri tidak diberikan rezeki oleh-Nya

Bisa jadi nasib kitapun akan sama seperti mereka, atau bahkan akan lebih buruik dari mereka .

Lalu  “  Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “

Artinya   bila kita mengeluarkan sebagaian dari harta tersebut apakah kita ikhlas atau tidak , apakah kita ingin disebut sebagai seorang dermawan atau tidak , apakah kita ingin pamer , riya atau tidak , apakah karena Allah , sungguh Allah tahu semuanya .

Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah [ 2 ] : 270 yaitu

“ Wa maa an faqtum min nafaqatin  , au nadzartum  min nadzrin fa innallaaha ya’lamuhu “  

Yang artinya  “ Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “

Dan Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah [ 2 ] :  261 yang artinya

“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui “

Oleh karena itu marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk membiasakan diri gemar berinfaq dan berlomba – lomba dalam melakukan kebajikan agar kita mendapatkan ampunan Allah swt
Sebagaimana firman Allah swt di dalam QS Ali Imran [ 3 ] :  133 – 134  yang artinya

 Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan “.

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya. Insya Allah. Aaaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...