Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku marilah kita belajar memahami hikmah dibalik ayat 92 surat Ali Imran yaitu
“ Lan tanaa lul birra hattaa
tun fiquuna mimmaa tuhibbuun , wa maa tun fiquu min syai in fa innallaaha
bihi ‘aliim “
Yang artinya “ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu
cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya
“
Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah swt memberitahukan
kepada kita bahwa segala kebaikan yang telah kita kerjakan tidak akan sempurna
Artinya masih belum diterima oleh Allah .
Kenapa seperti itu ? Karena dari apa yang diberikan oleh
Allah itu belum dikeluarkan sebagian atau disedekahkan .
Artinya di setiap Allah memberikan karunia-Nya itu , Dia
juga menitipkannya bersama dengan apa yang kita terima .
Sekarang sebahagian harta yag dicintai itu ( titipan
Allah ) itu milik siapakah ? Milik ,
fakir , miskin, anak-anak yatim , kaum dhuafa , mereka yang membutuhkan bantuan
kelaparan , kesulitan hidup dll.
Jadi bila kita tidak memberikannya kepada mereka, maka
kita sudah termasuk orang yang kikir dan rakus.
Allah tidak meminta seberapa bagian namun setidaknya 2,5 % dari penghasilan itu
adalah bukan hak kita , tapi hak mereka
.
Allah swt tidak menuduh kita kikir atau rakus, atau
buruk, namun dengan ketentuan ini setidaknya kita harus memahami, betapa
sedihnya bila kita sendiri tidak diberikan rezeki oleh-Nya
Bisa jadi nasib kitapun akan sama seperti mereka, atau
bahkan akan lebih buruik dari mereka .
Lalu “ Dan
apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “
Artinya bila kita
mengeluarkan sebagaian dari harta tersebut apakah kita ikhlas atau tidak ,
apakah kita ingin disebut sebagai seorang dermawan atau tidak , apakah kita
ingin pamer , riya atau tidak , apakah karena Allah , sungguh Allah tahu
semuanya .
Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah [ 2 ] : 270
yaitu
“ Wa maa an faqtum
min nafaqatin , au nadzartum min nadzrin fa innallaaha ya’lamuhu “
Yang artinya
“ Apa saja yang kamu nafkahkan
atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “
Dan Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah [ 2 ]
: 261 yang artinya
“ Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui “
Oleh karena itu marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk
membiasakan diri gemar berinfaq dan berlomba – lomba dalam melakukan kebajikan
agar kita mendapatkan ampunan Allah swt
Sebagaimana firman Allah swt di dalam QS Ali Imran [ 3 ] : 133 – 134
yang artinya
“ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan
“.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya. Insya Allah. Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar