Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua
khususnya untuk kami sendiri agar
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .
Ingat takwa itu merupakan benteng
untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.
Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada
Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta
inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita
nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana
yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .
Wahai saudaraku ada dua sikap
manusia yang perlu menjadi perhatian kita bersama yaitu antara sifat orang yang
beriman dan sifat orang yang munafik .
Marilah kita simak hadits berikut ini . Rasulullah saw bersabda,
“ Orang mukmin ( beriman ) melihat dosanya seperti melihat gunung yang
ada di atasnya , dia takut kalau gunung itu runtuh menimpa dirinya .
Sedangkanorang munafik melihat dosanya seperti melihat lalatyang terbang
melalui hidungnya , dia enyahkan lalat itu supaya segera terbang “
HR Bukhari .
Wahai saudaraku sungguh bagi orang yang beriman tidak mau memandang
remeh dosanya walaupun dosa itu amat sangat kecil karena terlanjur dikerjakan.
Hanya karena dosa kecil yang telah dilakukannya, maka makan tak terasa
lezat, tidurpun tak terasa nyenyak , pikiran dibayangi dengan dosa-dosanya .
Berbeda dengan orang munafik . Mereka selalu acuh tak acuh dan bersikap
masa bodoh atas dosa – dosa yang telah dikerjakannya .
Dosa – dosa yang besar saja orang
munafik sudah menyepelekannya , apalagi dosa kecil . Kejahatan yang telah
dilakukannya dianggapnya seperti lalat saja , gampang bisa diusir.
Wahai saudaraku dosa itu sesungguhnya terbagi menjadi dua macam yaitu
dosa yang dilakukan secara sadar dan dosa yang dilakukan akibat kebodohan.
Dosa yang dilakukan secara sadar adalah karena hatinya sudah dipenuhi
oleh nafsu syaitan . Sedangkan dosa karena kebodohan adalah akibat tidak mau
belajar tentang kebenaran .
Selaku umat beragama maka harus bisa menghindari segala perbuatan dosa
apakahdilakukan karena sadar atau karena kebodohan .
Bagi yang sudah melakukan dan sekarang sudah tahu bahwa perbuatan
tersebut mendatangkan dosa, maka wajib segera bertaubat .
Sesali perbuatan tersebut dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali
, jangan sampai terperosok di lobang yang sama .
Rasulullah saw bersabda , “
Walaupun kamu mengerjakan kesalahan atau dosa sehingga banyaknya sampai
memenuhi langit , kemudian kamu menyesali perbuatan itu , maka Allah akan
menerima taubat kamu kembali “ HR Ibnu
Majjah
Wahai saudaraku segeralah laksanakan taubat selagi masih ada waktu dan
masih hidup sebelum dating kematian .
Karena kematian tidak menunggu sampai usia tua. Dan kematian tidak harus
menunggu sakit dulu . Lakukan taubatan nasuha , taubat yang benar .
Rasulullah sendiri telah mencontohkan setuap harinya bertaubat seratus
kali , padahal beliau telah dijamin bebas dari dosa oleh Allah swt .
Sungguh suatu kekeliruan yang besar bila kita menunda-nunda taubat .
Menunda taubat berarti dia menggantungkan urusannya kepada hidupnya .
Urusan yang akan dating tidak pernah dipikirkan sama sekali . Marirah
kita simak firman Allah di dalam QS At Tahrim : 8 yang artinya ,
“ Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu
akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan
Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb
kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".
QS 66 : 8
Semoga uraian ini bermanfaat dan bisa membuka mati kita semua yang
selama ini telah tertutup . Aaaaamiin .
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wallaahu a’lam bish shawab
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar