Minggu, 31 Maret 2019

456 . BANYAK – BANYAKLAH KAJI DIRI DAN KOREKSI DIRI .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Allah swt berfirman yang artinya

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada ALLAH dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)……….”
[QS. al-Hasyr: 18].

Melalui ayat ini Allah swt memberitahuan kepada kita semua bahwa Muhasabah (Mengevaluasi Diri),  adalah  sarana yang dapat membantu seseorang .

Membantu dalam hal apa ?  Agar tahu kelemahan diri, faham akan kekurangan diri , sadar bahwa diri telah banyak berbuat salah, noda dan dosa.

 Untuk mengevaluasi diri adalah sebagai berikut:

Pertama, Tidak menutup diri dari saran pihak lain.  
Seorang dapat terbantu untuk mengevaluasi diri,  Dengan bermusyawarah bersama rekan,  Dengan niat untuk mencari kebenaran.  

Ini sering terjadi di jaman sahabat Rasulullah. 

“Umar senantiasa membujukku untuk mengevaluasi pendapatku dalam permasalahan itu (mengumpulkan al-Qur-an) hingga Allah melapangkan hatiku dan akupun berpendapat sebagaimana pendapat Umar”
 [HR. Bukhari].

Kedua, Bersahabat dengan rekan yang shalih. 
Salah satu sarana untuk tetap berada di jalan yang benar,  Dengan meminta nasehat dan mengingatkan kekeliruan kita,  Meminta masukan tentang solusi terbaik bagi suatu permasalahan. 

Bukankah pendapat/pemikiran kita tidak lebih benar dari Rasulullah saw .

Rasulullah saw bersabda: 

“Sesungguhnya aku hanyalah manusia seperti kalian. Aku lupa sebagaimana kalian lupa. Oleh karenanya, ingatkanlah aku ketika diriku lupa”
[HR. Bukhari].

Betapa banyak kezhaliman dapat dihilangkan,  Dan betapa banyak tindakan yang keliru dapat dikoreksi,  Ketika rekan yang shalih menjalankan perannya.

Ketiga, Menyendiri untuk melakukan muhasabah.  Salah satu bentuk evaluasi diri yang paling berguna,  Adalah menyendiri untuk melakukan muhasabah,  Dan mengoreksi berbagai amalan yang telah dilakukan. 

Diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab, beliau mengatakan: 

“Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)”
[HR. Tirmidzi].

Diriwayatkan dari Maimun bin Mihran, beliau berkata: 

“Hamba tidak dikatakan bertakwa hingga dia mengoreksi dirinya sebagaimana dia mengoreksi rekannya”
[HR. Tirmidzi].

Jika hal ini dilakukan,  Niscaya orang yang melaksanakannya akan beruntung,  

Bukanlah sebuah aib untuk rujuk kepada kebenaran,  Karena musibah sebenarnya,  Ketika terus-menerus melakukan kebatilan.  Wallahu A’lam.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

455 . JANGAN BUANG WAKTU DENGAN SIA – SIA .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. 
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Solat berjama’ah itu adalah lebih baik daripada solat sendirian. Maka lakukanlah solat berjama’ah dimanapun kita berada, baik di rumah bersama keluarga, atau bisa juga di masjid atau mushola.

Menunggu antara dua solat itu sungguh perbuatan yang sangat mulya . Itu bila dimanfaatkan oleh kita dengan baik .

Untuk mendapatkan kemuliaan tersebut salah satunya bisa dengan bertafakur, atau mengerjakan amalan tertentu , jadi tidak ngobrol kesana kemari.

Sebaiknya bila kita sudah menginjakkan kaki kita ke masjid atau mushola, maka jangan membicarakan tentang masalah duniawi.

Boleh berbincang namun sebatas tentang agama, atau pembinaan akhlak yang baik , jadi bukan membicarakan urusan proyek, orderan, bisnis, dagang dan sejenisnya.

Ada juga amalan yang dilakukan antara Adzan dan Iqamah .  Antara Adzan dan Iqamah terdapat jarak waktu. 

Adzan adalah panggilan untuk orang-orang yang di luar Masjid,  Agar mereka bersiap-siap melaksanakan shalat berjamaah di Masjid. 

Adapun Iqamah panggilan kepada yang sudah hadir di Masjid,  Bahwa shalat akan ditegakkan.

Apakah amalan-amalan yang bisa dilakukan,  Jika kita telah hadir di Masjid sebelum Iqamah dikumandangkan. 

Berikut amalan-amalan yang dapat kita lakukan:  

Pertama; Menunggu shalat.  
ALLAH Ta’ala Maha membalas kebaikan,  Sehingga orang yang duduk di Masjid untuk menunggu shalat pun,  Pahalanya seperti orang yang sedang shalat. 

Ini yang dinyatakan oleh sabda Nabi saw :  

“Dan ia tetap dalam shalat selama ia menunggu shalat”
[HR. Bukhari dan Muslim].

Kedua; Berdo’a.  
Termasuk amal yang paling dianjurkan antara Adzan dan Iqamat,  Hendaknya seorang Muslim betul-betul memanfaatkan waktu ini,  Untuk memohon kebutuhannya kepada ALLAH ‘Azza wa Jalla,Karena ia adalah waktu dikabulkannya do’a. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:  

“Tidak akan ditolak do’a antara Adzan dan Iqamah” 
[HR. Abu Dawaud dan Tirmidzi]. 

Ketiga; Shalat Sunnah.  
Seseorang bisa mengerjakan shalat antara adzan dan iqamah.  Dan untuk shalat sunnah ini ada beberapa macam:

1. Shalat Tahiyyatul Masjid. 
2. Shalat Sunnah Rawatib. 
3. Shalat antara Adzan dan Iqamah. 
4. Shalat setelah Wudhu.

Keempat; Berdzikir.  
Berdzikir adalah amalan yang ringan di lisan,  Namun sangat besar dalam timbangan, 
Banyak sekali ayat al-Qur-an atau Hadits Nabawi,  Yang menunjukkan tentang keutamaan dzikir,  

Rasulullah senantiasa menggunakan waktunya untuk berdzikir. 
Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: 

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berdzikir dalam setiap waktu dan keadaannya” 
[HR. Bukhari dan Muslim].

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Senin, 25 Maret 2019

454 . APAKAH SEBENARNYA ‘TAQWA’?


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

TAQWA bukan sekedar melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah .

Bukan sekedar  menunai ketaatan dan menjauhkan kemaksiatan. Bukan juga sekedar meninggalkan apa yang haram dan menunaikan apa yang fardhu.

Bukan sekedar menjauhkan yang syirik dengan beramal dan taat kepada Allah . Bukan sekedar menjauhkan diri dari segala apa yang akan menjauhkan diri kita daripada Allah  .

Bukan sekedar menghadkan diri kepada yang halal sahaja dan bukan setakat beramal untuk menjuruskan ketaatan kepada Allah  semata-mata.

Bila disebut TAQWA, kebanyakkan dari kita memahaminya sebagai takut kepada Allah  .


Takut kepada Allah hanyalah satu daripada sifat mahmudah yang terangkum dalam sifat TAQWA tetapi ia bukan TAQWA.

Takut dalam bahasa Arab ialah khauf atau khasya. 

TAQWA berasal dari perkataan waqa–yaqi–wiqoyah yang artinya memelihara.

Hujahnya ialah firman Allah yang artinya  ,

 “Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu memelihara diri kamu dan keluarga kamu dari api Neraka.”

(At Tahrim: 6)

453 . BAGAIMANAKAH CARA MENCAPAI DERAJAT KETAKWAAN ?

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Pencapaian takwa yang benar itu memang lebih susah untuk diperoleh . Ini memerlukan latihan sejak kecil, dan butuh disiplin yang tinggi  serta pelaksanaannya harus kontinyu [ istiqomah ] .

Ingin merasa takut kepada Allah saja agar bisa menyentuh batin itu susah banget . Hal itu membutuhkan rasa yang tinggi lagi peka .. 

Batin ingin mencintai Allah saja itu sulit banget, butuh wawasan yang luas , pemahaman yang luas tentang Allah . Mencintai anak istri dan harta benda justru sangat mudah sekali .

Saking mudahnya sampai kebablasan. Kenapa ? Kita lebih mencintai anak istri dan harta benda daripada ke Allah. Apakah itu benar ?

Coba renungkan sejenak, bila istri dan anak minta itu dan ini, maka segera diusahakan agar mereka senang.  

Bahkan karena cintanya banget sekali, keadaan sedang kepepet, maka jalan  yang keluar dari syariat agama pun dijalaninya . Betul apa betul ?

Coba sekarang bagaimana sikap kita terhadap Allah . Untuk melaksanakan solat saja , kalau tidak memaksakan diri inginnya ditunda – tunda.

Terkadang solat dilaksanakan namun dalam hati inginnya segera selesai , tidak mau berlama – lama berkomunikasi dengan Allah swt.

Bahkan masih banyak di antara kita semua solat bisa, bacaannya apal, tapi arti bacaan solat sejak takbirotul ikhrom sampai salam itu tidak tahu .

Lalu bagaimana solat bisa dihayatinya , bagaimana hati bisa tersentuh saat membacakan ayat – ayat Allah swt .

Itulah makanya saat solat masih banyak diantara kita selagi melaksanakan solat, lahir menghadap kiblt , menghadap Allah , tapi batinnya entah kemana, akal fikirannya entah kemana .

Padahal Allah saat itu ada di depan kita sedang mendengarkan bacaan kita. Namun karena hanya hafal lisan, akhirnya solatnya juga jadi berantakan .

Apalagi sampai solatnya itu bisa menggetarkan hati dan jiwa, ini lebih sulit lagi .

Tapi percayalah dengan latihan yang sungguh – sungguh dan yakin maka hal itu bisa dicapai, dan tentunya atas kehendak Allah swt .

Tapi Allah tidak marah dengan hal tersebut, paling juga senyum – senyum , lisanmu membaca “ Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanya untuk Allah yang menguasai alam semesta "

Tapi hati kecilnya cepetan solatnya jangan terlalu lama

Untuk bersedekah saja , mengeluarkan uang lima ribu rupian saja kayanya sudah besar banget . Tapi giliran beli Quota untuk internet  Rp. 50 rb itu gampang banget, bahkan hati merasa senang, karena bisa berlama – lama bermain di dunia maya . 

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya. insya Allah.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Rabu, 20 Maret 2019

452 . HINDARILAH SIFAT PUTUS ASA



Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .

Dunia ini tempanya masalah . Dunia ini tempat ujia dan cobaan kita semua . Maka salah besar bila dunia adalah empat untuk bersenang - senang .

Justru dunia inilah tempat kita mencari bekal kehidupan untukakhirat kita. Bekal itu adalah ketakwaan kepada Allah swt , beramal soleh yang diridoi oleh Allah swt .

Selain dari itu juga mengeluarkan sebagian harta yang didapat untuk disedekahkan kepada mereka yang berhak diantaranya adalah fakir, miskin , anak - anak yatim, kaum yang lemah dan lain lainnya .
Selain dari yang disebutkan tadi juga kita diwajibkan berpusa bila datang bulan Ramadhan .

Berbicara tentang hal di atas itu sangatlah mudah, namun pelaksanaannya justru amat sulit dan berat bika kita tidak memiliki keimanan yang mantap kepada Allah swt .

Untuk melaksanakan kebaikan itu godaan, tantangan dan hambatannya amat besar. Jadi butuh perjuangan yang besar pula . Dan jangan lupa butuh pengorbanan dari dri kita sendiri .

Jangan Berputus Asa, dalam menjalankan ibadah kepada Allah swt. Karena akan menghadapi berbagai macam tantangan, hambatan dan gangguan .

Tantangan , hambatan dan gangguan itu bisa datang dari luar diri dan bisa juga timbl dari dalam diri sendiri .

Ingat Setiap Kesulitan ada Kemudahan . Jadi jangan berputus asa . Sikap putus asa adalah sikap yang tidak terpuji dalam agama Islam . 

Karena orang yang memiliki sikap putus asa adalah orang-orang yang tidak memiliki kesabaran dan ketabahan disaat menghadapi musibah ataupun kesulitan dalam hidupnya. 

Sikap putus asa ini selalu menimbulkan kerugian terhadap orang yang mempunyai sikap putus asa tersebut maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya. 

Bahkan yang lebih fatalnya lagi, orang yang memiliki sikap putus asa bisa sampai bunuh diri. Sebab orang tersebut sudah merasa bahwa tidak ada lagi jalan keluar atau solusi terhadap kesulitan yang dihadapinya. 

Agama Islam jelas melarang sikap putus asa tersebut, sebab putus asa termasuk sikap orang yang sesat. sebagaimana firman Allah swt. menjelaskan dalam Al-Qur'an, yang artinya,

"Dia (Ibrahim) berkata : 'Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.'" (QS. Al-Hijr : 56)

Allah menciptakan dunia sebagai ujian bagi manusia. Sebagaimana sifat ujian itu sendiri, terkadang Dia menguji manusia dengan kesenangan, terkadang dengan penderitaan. 

Orang-orang yang menilai berbagai peristiwa tidak berdasarkan al-Qur’an tidak mampu menafsirkan secara tepat berbagai peristiwa tersebut, kemudian menjadi bersedih hati dan kehilangan harapan. 

Padahal Allah mengungkapkan rahasia penting dalam al-Qur’an yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang benar-benar beriman. 

Rahasia tersebut dijelaskan sebagai berikut: Dalam surat Al Insyirah, Allah Ta’ala berfirman, فَإِنَّ مَعَ 
الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 5)

Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 6)

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam ayat ini, apa pun bentuk penderitaan yang dialami seseorang atau bagaimanapun situasi yang dihadapi, 

Allah menciptakan sebuah jalan keluar dan memberikan kemudahan kepada orang-orang yang beriman. 

Semoga uraian ini bermanfaat . Insya Allah .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

                                                                           

Selasa, 19 Maret 2019

457 . LISAN KITA MENUNJUKKAN SIAPA KITA


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku alau kita sedang benci pada seseorang, maka kata-kata yang keluar dari lisan kita akan menunjukkan kebencian itu.

Kalau kita sedang sombong, maka kata-kata yang keluar dari lisan kita akan mencerminkan kesombongan itu, walaupun sepertinya rendah hati.

Oleh karena itulah Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita dalam sabdanya, 

“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).”

 (HR. Bukhori dan Muslim).

Artinya, kemampuan kita dalam menjaga lisan kita akan sangat berpengaruh pada keselamatan kita di dunia dan di akhirat.

Berbicara yang benar itu tidak tergantung pada keindahan kata-kata, banyaknya ucapan, atau indahnya intonasi.

Standar berbicara dalam Islam adalah isinya kebenaran dan kebaikan.

Jika bukan kebenaran dan kebaikan, maka bukanlah cara berbicara yang sesuai ajaran Rasulullah Saw.

Berbicara juga harus datang dari hati. Perlu ada keselarasan antara perkataan, perbuatan dan niat di dalam hati.

Karena jikalau tidak demikian, bisa-bisa kita terseret pada jebakan kemunafikan. Na’udzubillahi mindzalik!

Marilah kita senantiasa memeriksa diri kita dan memperbaikinya.

Semoga setiap perkataan kita senantiasa terjaga, hanya mengeluarkan kebaikan dan kebenaran yang benar-benar datang dari hati kita. 

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

450 . BERKATA BENAR


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku orang lain bisa percaya kepada kita adalah antara pembicaraan dan perbuatan itu banyak sama. Sebab kalau hati manusia hanya Allah swt yang tahu .

Sungguh banyak sekali orang yang tertipu oleh penampilan seseorang, gaya bicara seseorang .

Mereka lupa tidak sampai meneliti bagaimana sikap dan prilaku dalam kesehariannya .
Apalagi kenalnya hanya di dunia maya seperti Facebook, Twitter, BBM, Messengers dan sejenisnya, lalu langsung saja percaya . Ini salah besar .

Khususnya kepara para emaja putra dan putri yang masih mentah pengalaman hidup . Apalagi kedua orang tuanya tidak pernah mengajarkan tentang arti kehidupan .

Karena hanya baru kenal di Facebook, lihat postingannya religy banget lagsung percaya. Sehingga meminta apapun diberinya , karena ia mengharapkan agar ia bisa menjadi calon imamnya . Apalagi karena ia usianya sebagai wanita sudah hamper 40 tahun.

Akibatnya sudah banyak uang mengalir ke lelaki tersebut sampai puluhan juta rupiah .
Untungnya ada yang mengingatkan yang awalnya ia membenci yang mengingatkan dianggapnya akan memutuskan hubungan.

Tapi yang mengingatkan tidak cepat menyerah, lama kelamaan ia juga meneliti dan ternyata emang ia telah tertipu.

Apa daya uang sudah susah untuk kembali . Wanita ini hanya karyawan honorer dengan gajih pas pasan bahkan banyak kurangnya .

Sekarang bagaimana bila hal ini menimpa diri anda ? Sudah dipastikan anda akan sakit hati banget. Namun apadaya nasi sudah menjadi bubur.

Wahai saudaraku, semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan  bimbingan-Nya kepada kita sehingga ucapan kita senantiasa terjaga dan terarah, hanya melontarkan kebenaran.

Berbicara itu mudah, yang berat adalah mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah Swt.

Mulut itu seperti moncong teko, hanya mengeluarkan apa yang memang ada di dalam teko.

Jika di dalam itu air kotor, maka yang keluar dari mulut teko adalah air kotor. Bila dalam teko isinya teh aka yang keluar bukan kopi tapi pastilah teh .

Sedangkan jika di dalamnya itu air yang jernih bersih, maka itulah yang keluar dari mulut teko juga air jernih .

Demikian pula manusia, apa yang ada di dalam dirinya, pikirannya, hatinya, kepribadiannya, itulah yang muncul dari lisannya.

Jadi, lisan itu bisa menunjukkan siapakah pemiliknya.  Lisan kita menunjukkan siapa dan bagaimana diri kita.

Jikalau kita sedang berbicara dan isi pembicaraan kita adalah mengenai orang lain, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan diri kita sendiri. Karena dari cara berbicara kita akan nampaklah bagaimana sebenarnya diri kita.

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Sabtu, 16 Maret 2019

449 . MANUSIA ADALAH PENDOSA.

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku sebaiknya  kita akan senantiasa istiqomah dalam bermujahadah memperbaiki diri. 

Sesungguhnya setiap manusia adalah pendosa, hanya orang yang bertaubat dan memperbaiki diri yang akan berjumpa dengan jalan keselamatan, jalan yang Alloh ridhoi. 
 
Sholawat dan salam semoga sellau terlimpah kepada sang kekasih Allah , nabi Muhammad Saw.

Allah Swt. berfirman, 

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijikkepadanya. Dan, bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

 (QS. Al Hujurot [49] : 12)

Saudaraku, dalam kehidupan kita sehari-hari, jika kita perhatikan akan seringkali kita jumpai atau kita alami sendiri, bagaimana seseorang menggunjingkan orang lain, menceritakan keburukan orang lain, sekalipun hal itu belum jelas benar atau tidaknya.

Tidak jarang kita mendengar desas-desus yang belum jelas kebenarannya, berpindah dari lisan seseorang ke telinga orang lain dan seterusnya.

Akibat desas-desus tersebut akhirnya timbullah berbagai prasangka buruk tentang orang yang sedang dibicarakan. 

Lalu mengira bahwa berita miring itu benar, namun kita enggan melakukan tabayyun (klarifikasi) langsung kepadanya sehingga tidak ada proses saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan (tawasau bilhaq) dan tidak terjadi proses amar ma’ruf nahyi munkar.

Saudaraku, jelas sekali bahwa buruk sangka itu haram hukumnya. Rasulullah Saw. bersabda, 

“Jauhilah olehmu buruk sangka, karena buruk sangka itu adalah sedusta-dustanya omongan.” 

(HR. Muttafaq ‘alaih)

Buruk sangka bisa merenggangkan kebersamaan, menghancurkan persaudaraan. 

Buruk sangka bisa menghancurkan keharmonisan rumah tangga, meretakkan hubungan sosial baik di tempat kerja atau di lingkungan masyarakat. 

Betapa besar kerugian yang diakibatkan oleh buruk sangka. Tak hanya kerugian dalam hal hubungan dengan orang lain namun juga kerugian untuk diri sendiri. 

Karena buruk sangka bisa menimbulkan iri dengki, tersiksa dengan curiga, merasa tidak aman, dan merasa terancam oleh hal-hal yang sebenarnya hanya bayangan sendiri.

Oleh sebab itu, marilah kita fokus untuk berbaik sangka (husnuzhon).

Setiap kali mendapatkan berita miring tentang saudara kita, jika ada kesempatan segeralah datang kepadanya dan tabayyun. 

Jika berita itu benar, maka bantu saudara kita itu untuk memperbaikinya. Sedangkan jika salah berita itu maka hati kita terjaga dari noda buruk sangka dan persaudaraan pun tetap terbina. 

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...