Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Di dalam mengarungi kehidupan itu tidak selalu berjalan
mulus. Pasti aka nada kerikil – kerikil tajam yang bisa melukai diri sendiri.
Bila anda banyak mengkaji diri, mengoreksi diri dan mawas
diri maka setidaknya ucapan kata SIAL itu tidak sampai terucapkan.
Akan tetapi bila hanya mengikuti hawa nafsunya saja, maka
ucapan kata SIAL itu bisa meluncur kapan saja dari mulut anda, bahkan lebih
buruk lagi beburuk sangka kepada Allah .
Apabila kata SIAL sudah meluncur dari lisan anda, maka anda
sama saja telah berbuat syirik kepada Allah swt.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ
“Ath-Thiyarah (merasa bernasib sial) adalah
kesyirikan, Ath-Thiyarah adalah kesyirikan.”
Ibnu Mas’ud berkata,
وما مِنَّا إلا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ
“Tidak ada di antara kita kecuali (ada sifat
merasa bernasib sial), tetapi Allah menghilangkannya dengan rasa tawakkal
(bersandar kepada-Nya).” (HR. Abu Dawud)
Bila anda sudah mengucap kata SIAL , maka dalam diri anda
sudah tidak ada lagi rasa tawakal kepada Allah , bersandar kepada Allah .
Anda tidak memahami bahwa semua ketentuan kehidupan yang terjadi
di alam dunia ini adalah ketetapan Allah swt .
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam juga
bersabda,
مَن رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ من حَاجَةٍ فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang berpaling dari kebutuhannya
dikarenakan perasaan bernasib sial maka sungguh dia telah berbuat syirik.”(HR.
Ahmad)
Oleh karena itu bagi anda yang memang sudak melakukannya dan
itu dianggap hal biasa karena anda belum tahu. Mudah2an Allah memaafkannya.
Tapi bila anda sekarang sudah tahu bahwa pernah berbuat
seperti itu dan sadar bahwa itu salah , maka segeralah bertaubat kepada Allah.
Semoga saja Allah swt mengampuni anda.
Semoga ini bermanfaat untuk kita semuanya. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar