Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai sadaraku
kuat dan lemahnya keimanan seseorang dapat dilihat dari lisan , sikap dan
prilaku akhlaknya .
Iman yang kuat
akan mewujudkan akhlak yang baik dan mulai . Sedangkan iman yang lemah
mwujudkan akhlak yang buruk dan jahat .
Sikap dan
prilakunya mudah terkilir kepada perbuatan keji yang akan merugikan dirinya
sendiri dan juga orang lain .
“ Ittaqullaaha wa kuu nuu ma’ash
shaadiqiin “ Yang artinya
“ Hai orang yang beriman ,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang – orang yang benar
“
QS At Taubah [ 9 ] : 119
Mengapa
Rasulullah saw menilai orang yang lemah imannya alah buruk perbuatannya
? Karena mereka melakukan
perbuatan bburuk , keji dan hina tidak punya rasa malu untuk melakukannya .
Rasulullah saw
bersabda, “ Rasa malu dan iman itu
sebenarnya terpadu menjadi satu maka bilamana lenyap salah satunya hilang
pulalah yang lainnya . Al hayaaaa u
syu’batun minal iimaani “ Yang
artinya “ Malu adalah sebagian daripada
iman “
Muttafaqun ‘alaihi .
Jadi rasa malu
itu kaitannya erat sekali dengan iman .
Karena setiap orang yang beriman pasti memiliki rasa malu .
Setiap orang yang
tidak beriman maka tidak punya rasa malu untuk melakukan keburukan, walaupu
lisan berkata mengaku beriman .
Timbulnya rasa
malu itu biasanya karena kehidupannya merasatertinggal dengan teman – temannya
yang lain .
Timbulnya rasa
malu juga bisa karena merasa mencari nafkahya denngan jalan tidak halal , dan
kerjaannyapun tidak layak seperti pada umumnya .
Sungguh rasa malu
ini sangat sulit untuk diterangkannya , karena sangat luas .
Rasulullah saw
bersabda , “ Demi Allah , dia tidak
beriman ! Demi Allah , dia tidak beriman ! Demi Allah , dia tidak beriman ! Seorang
hamba bertanya , “ Siapakah dia Ya Rasul ? “
Jawab Nabi saw “ Orang yang
tenagganya tidak aman dari keburukannya “
HR Bukhari .
Semoga uraian ini bermafaat vuntuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar