Selasa, 24 Juli 2018

213 . KEBANGKRUTAN SESEORANG DI SISI ALLAH SWT.


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .

Rasulullah saw bersabda  ,

أتَدْرُونَ ما المُفْلِسُ ؟ قالوا : المفْلسُ فينا من لا درهم له ولا متاع. قال : إن المفْلسَ مَنْ يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ، ويأتي قد شَتَمَ هذا ، وقذفَ هذا ، وأكل مال هذا ، وسفك دم هذا ، وضرب هذا ، فيُعطَى هذا من حسناته ، وهذا من حسناته ، فإن فَنيَتْ حَسَناتُهُ قبل أن يُقْضى ما عليه ، أُخِذَ من خطايهم فطُرِحَتْ عليه ، ثم يُطْرَحُ في النار


“Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab: “Allah dan rasulNya lebih mengetahui.” 
Nabi Saw lalu berkata: ” Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah 
(orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, 
tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. 
Dia pernah memakan harta orang itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. 
Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan 
ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu 
diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka.”

(HR. Muslim)


Setelah kita menyimak Hadist ini , maka kita tinggal memilih, apakah kita ingin menjadi orang yang bankrupt ataukah orang yang beruntung di sisi Allah swt ?

Bila ingin menjadi orang yang beruntung disisi Allah swt maka janganlah memaki orang lain, walaupun dia salah , tapi ajaklah dia bicara baik baik. Kenapa dia sampai berbuat begitu.

Anda jangan melihat dari satu sisi saja , hanya keburukannya saja. Siapa tahu akibat dia berbuat begitu karena ada sesuatu hal yang mengganjal di hatinya .

Termasuk mereka yang menjadi PSK  , coba ajak bicara mereka , kenapa mereka sampai terjun ke dunia hitam dan kotor.

Anda hanya bisa memberikan pandangan saja mana yang baik dan mana yang buruk. Jangan memaksakan kehendak .

Biarkan dia untuk menentukan pilihan mana jalan yang harus ditempuh. Sampai dia menemukan keyakiannya sendiri .

Oleh karena itu kita dilarang menghakimi orang lain kalau kita tidak tahu sampai mendasar atas perbuatan yang telah dilakukannya .

Apakah pekerjaan yang dilakukannya itu akibat tersakiti hatinya hingga terluka oleh orang lain, ataukah karena tekanan ekonomi , ataukah karena keterpaksaan , ataukah karena memang sudah menjadi kesukaannya .

Bila karena dia tersakiti atau karena tekanan ekonomi mudah2an setelah diberi pengarahan dan diberikan solusinya, mereka bisa tertolong atas seizin Allah swt .

Tapi bila karena memang sudah menjadi kesukaannya , maka ini sangat sulit untuk diubahnya, kecuali bila mereka sadar diri dari hati nuraninya atas hidayah Allah swt .

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...