Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku di dalam
menjalani kehidupan ini sungguh banyak yang bisa diambil sebagai pembelajaran
dari setiap kejadian yang menimpa kita .
Atau bisa juga melihat
kejadian yang terjadi di sekitar kita , dan itu semua bila dikaji , dihayati bisa
dijadikan sebagai tununan hidup.
Naun sungguh sangat
sedikitsekali yang belajar dari hal tersebut . Karena sejak kecil sudah
dijejali dengan kemudahan dan kesenangan sehingga mindset atau pla pikirnya
sudah tidak kenal dengan hidup susah.
Yang penting bagaimanakah
cara meraih kesenangan sebanyak mungkin, sepuas mungkin anggap saja dunia itu
seperti miliknya sendiri . Naudzubillaahi min dzaalik.
Wahai saudaraku janganlah
menyia – nyiakn umur atau waktu yag telah diberikan oleh Allah swt hanya
sekedar untuk bersenang senang saja .
Kapan mulai menyibukkan
diri untuk mempersiapkan bekal akhirat kita, sedangkan waktu yang telah lewat
tidak bisa diputar ulang kembali .
Itulah makanya banyak yang
masih mudah – muda tekena penyakit stress , darah tinggi , peyakit gula , jantung
dsb.
Coba tengok kehidupan
masyakat kota dan kehidupan masyarakat kampung .
Masyarakat kota usia baru 40
tahun saja sudah banyak keluhn itu dan ini, tenaga sudah loyo. Karena hidupnya
berpacu dengan harta. Bila dapat harta sedikit takut nantinya hidup miskin,
kelaparan, sengsara dan menderita , dan sejenisnya.
Tapi lihat kehidupan
masyarakat kampong walau sudah usia 70 tahun tapi tenaganya masih kuat,
wajahnya nampak cerah . Karena hidupnya itu selalu mengikuti waktu dengan sabar
.
Masyarakat kampung lebih
tenang keadaannya daripada masyarakat kota . Dalam hal bertindakpun selalu
lebih tenang dan teliti dibandingkan dengan masyarakat kota yang harus selalu serba
instant , serba cepat .
Dalam hal berbuatpun sama
bila kita berbuat sesuatu yang sesuai
dengan aturan yang teah ditetapkan maka akan tercipta suasana tenang dan
damai .
Tapi bila kita berbuat
yang menyimpang dari atran maka hasilnya tidak berka, makan tak enak, tidurpun
tak nyenyak, selalui dihantui oleh kesalahan sendiri.
Tapi bila berbuat salah
sudah dirasakan nikmat walaupun mengorbankan banyak orang, maka inilah yang disebut
suatu kezaliman, dan kehidupannya akan rusak.
Rasulullah
saw bersabda ,
“Kebaikan selalu mendatangkan ketenangan, sedangkan
kejelekan selalu mendatangkan kegelisahan.”
(HR. Al Hakim 2/51, shahih).
Wahai saudaraku melalui
Hadist ini Rasulullah saw berpesan kepada kita semua agar banyak –
banyaklah berbuat kebaikan . Bila hal
itu dilakukan maka akan menimbulkan
ketenangan di dalam hati .
Sebaliknya bila kita
banyak berbuat keburukan maka kemanapun kita pergi, dan dimanapun kita berada
akan banyak musuh, akan menimbulkan banyak masalah , akan meresahkan
orang – orang yang ada di sekitarnya .
Wahai saudaraku kebaikan
adalah ciri akhlak mulia . Jadi bila kita senantiasa berbuat baik artinya kita
sedang berusaha menjadi manusia yang berakhlak mulia .
Sebaliknya bila
perbuatan kita buruk, maka akan nampaklah akhlak kita yang buruk .
Oleh karena itu baik dan buruknya akhlak
seseorang itu terletak pada akhlaknya .
Hal ini akan jelas Nampak dari lisannya , sikap dan prilakunya .
Disebutkan dalam hadits lain, dari Nawas bin Sam’an,
Nabi saw bersabda,
“Kebaikan adalah dengan berakhlak yang mulia.
Sedangkan kejelekan (dosa)
adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa. Ketika
kejelekan tersebut dilakukan,
tentu engkau tidak suka hal itu nampak di
tengah-tengah manusia.”
(HR. Muslim no. 2553).
An Nawawi rahimahullah menjelaskan,
“Dosa selalu menggelisahkan dan tidak menenangkan bagi
jiwa.
Di hati pun akan tampak tidak tenang dan selalu
khawatir akan dosa.”
(Syarh Muslim, 16/111)
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh