Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Kedudukan
kita sebagai manusia seharusnya bisa berjalan dengan baik dan benar sesuai
dengan tingkatan usianya .
Semakin
bertambahnya usia, maka seharusnya smakin bertambah sifat kedewasaannya , baik
dalam cara berbicara, befikir maupun berbuat.
Untuk
itu masa pertumbuhan usian sejak alam kandungan sampai menjelang ajal hendaknya
endidikan itu tidak terutus.
Di alam kandungan didik oleh kedua orang tua
dan Allah swt . Setelah lahir didikan diteruskan oleh diri dan kedua orang tua
, Allah hanya sebatas mengawasi dan menuruti sang anak .
Setelah
remaja mulailah diberikan tentang ilmu oleh Allah sesuai dengan apa yang
dipelajarinya. Dan inipun tidak lepas dari peranan kedua orang tua.
Setelah
dewasa Allah dan kedua orang tua sebatas mengawasi saja, namun tetap orang tua
selalu mendoakan kedua anaknya.
Disinilah
banyak orang tua yang salah mendoakan dan mengarahkan anak – anaknya yaitu
orang tua hanya mengharapkan agar anak-anaknya hidupnya sukses dan bahagia. Stop
sampai disitu saja,
Seharusnya
sebagai orang tua tetap mengarahan dan mengingatkan anak – anaknya agar
mempersiapkan dirinya dengan bekal yang baik untuk kehidupan akhirat anak
anaknya .
Dan
yang lebih celaka lagi adalah orang tuanya sendiri tidak mengenal tentang
kehidupan akhirat, tidak mengenal tujuan akhir hidupnya, maka celakalah mereka.
Itulah
beratnya tanggung jawab sebagai orang tua terutama sekali sebagai seorang suami
aselaku pimpinan dari sebuah keluarga.
Dengan
bertambah besarnya seseorang, dari mulai kecil hingga ia menginjak masa muda
inilah, yang seharusnya diperhatikan oleh semua orang.
Ada
pepatah mengatakan ‘muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga’, pepatah
ini sangat salah dan keliru, tidak mungkin seseorang yang tanpa berusaha payah
ketika masa mudanya dengan banyak menggali ilmu agama, begitu saja masuk surga.
Wahai saudaraku mustahil
sungguh-sungguh mustahil, nabi Muhammad SAW saja orang yang kita kenal sebagai
orang yang nomor satu dalam agama, ketika hendak wafatnya beliau merasakan
sakaratul maut yang benar-benar menyakitkan.
Oleh karena itu, mari kita
gunakan masa-masa emas ini yakni masa-masa muda ini dengan banyak menuntut ilmu
agama dan pastinya tidak begitu saja mengabaikan kehidupan dunia ini.
Oleh karena itu kita
tinggal memilih dalam hidupp ini dengan ilihan yang benar, bukan hanya sebatas
lisan saja tapi harus dibuktikan dengan amal perbuatan sesuai dengan keinginan
kita sendii, apakah kita elak di akhirat itu ingin hidup bahagia ataukah celaka
.
Ingat dunia ini adalah ladang akhirat, bukan untuk emuas nafsu dan kesenangan belaka.
Maka manfaatkanlah dunia yang teah kita miliki itu sebanyak mungkin untuk bekal kebituhan akhirat kita .
Semoga uraian ini
bermanfaat untuk kita semuanya. Insya Allah .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabaakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar