Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan
banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa
cukup.”
(HR. Bukhari no. 6446 dan
Muslim no. 1051).
Wahai
saudaraku tidak ada manusia yang hidup di dunia ini dalam keadaan miskin ,
bahkan sampai fakir .Tidak ada manusia ingin menjadi anak yatim atau yatimah .
Namun
semua itu Allah swt yang merencanakannya, mengaturnya dan menentukan segala
kehidupannya .
Kebanyakan
manusia itu ingin hidup kaya di dunia , sedangkan untuk akhiratnya tidak
dipikirkan sama sekali .
Bila anda
tidak percaya , coba tanya para tetangga anda seandainya kita ini diberi oleh
Allah kekayaan , untuk apa enaknya ya ?
Pasti semua jawaban itu itu ingin membeli itu dan ini, ingin punya itu
dan ini . Yang kesemuanya itutentang duniawi .
Sedangkan untuk persiapan ke
akhiratnya tidak ada. Itulah kebodohan
daripada manusia .
Berbeda
dengan orang – orang yang beriman .
Andaikan mereka diberikan kekayaan oleh Allah , maka sebagian besar
kekayaannya itu dimanfaatkan untuk bekal akhiratnya . Bagaimana caranya ?
Sebagian
dari hartanya disedekahkan , untuk menafkahi keluarga , untuk menyantuni anak –
anak yatim, membantu membangun Masjid, atau jembatan umum ,
untuk menolong
mereka yang sudah lemah namun tidak mempunyai mata pencaharian , tapi tidak
pernah menjadi peminta – minta .
Barangsiapa
yang memikirkan bekal akhiratnya , maka Allah akan memberikannya, dan juga
bekal untuk dunianya .
Barangsiapa
yang meminta kekayaan di dunia, juga Allah beri, tidak akan dikurangi sedikitpun
haknya. Akan tetapi untuk akhiratnya Allah berlepas tangan .
Wahai
saudaraku kekayaan di dunia itu tidak ada artinya. Bila tidak bisa
memanfaatkannya maka bisa habis dan bila salah menggunakannya , bisa
menjerumuskan dirinya ke jurang jahanam .
Kaya dengan
gelar , sampai berdereterpun tidak ada artinya, karena kelak di akhirat tidak
ditanyakan gelarnya, akan tetapi yang ditanyakan adalah amalnya .
Punya
jabatan tinggi pun tidak akan ada gunanya di akhirat . Dan jabatan akan turun
bila mas abaktinya sudah selesai .
Adapaun
kekayaan yang kekal dan hakiki adalah bila hati menerima pemberian Allah dan
yakin bahwa itu saja sudah cukup [ berjiwa qana’ah ] . Itulah kekayaan sejati .
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya . insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar