Kamis, 02 Agustus 2018

218 . KEKAYAAN YANG KEKAL [ HAKIKI ] .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ


“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.”

(HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051).

Wahai saudaraku tidak ada manusia yang hidup di dunia ini dalam keadaan miskin , bahkan sampai fakir .Tidak ada manusia ingin menjadi anak yatim atau yatimah .

Namun semua itu Allah swt yang merencanakannya, mengaturnya dan menentukan segala kehidupannya .

Kebanyakan manusia itu ingin hidup kaya di dunia , sedangkan untuk akhiratnya tidak dipikirkan sama sekali .

Bila anda tidak percaya , coba tanya para tetangga anda seandainya kita ini diberi oleh Allah kekayaan , untuk apa enaknya ya ?  

Pasti semua jawaban itu itu ingin membeli itu dan ini, ingin punya itu dan ini . Yang kesemuanya itutentang duniawi . 

Sedangkan untuk persiapan ke akhiratnya tidak ada.  Itulah kebodohan daripada manusia .

Berbeda dengan orang – orang yang beriman .  Andaikan mereka diberikan kekayaan oleh Allah , maka sebagian besar kekayaannya itu dimanfaatkan untuk bekal akhiratnya . Bagaimana caranya ?

Sebagian dari hartanya disedekahkan , untuk menafkahi keluarga , untuk menyantuni anak – anak yatim, membantu membangun Masjid, atau jembatan umum , 

untuk menolong mereka yang sudah lemah namun tidak mempunyai mata pencaharian , tapi tidak pernah menjadi peminta – minta .

Barangsiapa yang memikirkan bekal akhiratnya , maka Allah akan memberikannya, dan juga bekal untuk dunianya .

Barangsiapa yang meminta kekayaan di dunia, juga Allah beri, tidak akan dikurangi sedikitpun haknya. Akan tetapi untuk akhiratnya Allah berlepas tangan .

Wahai saudaraku kekayaan di dunia itu tidak ada artinya. Bila tidak bisa
memanfaatkannya maka bisa habis dan bila salah menggunakannya , bisa menjerumuskan dirinya ke jurang jahanam .

Kaya dengan gelar , sampai berdereterpun tidak ada artinya, karena kelak di akhirat tidak ditanyakan gelarnya, akan tetapi yang ditanyakan adalah amalnya .

Punya jabatan tinggi pun tidak akan ada gunanya di akhirat . Dan jabatan akan turun bila mas abaktinya sudah selesai .

Adapaun kekayaan yang kekal dan hakiki adalah bila hati menerima pemberian Allah dan yakin bahwa itu saja sudah cukup [ berjiwa qana’ah ] . Itulah kekayaan sejati .

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya . insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...