Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
saudaraku semua manusia menginginkan banyak harta sehingga berusaha sekeras
mungkin untuk mengumpulkan harta.
Namun apa yang terjadi setelah banyak harta ? Muncullah berbagai macam penyakit
diantaranya keluh kesah , kikir , bakhil
, ego , sombong , menyepelekan si miskin dll .
Lalu
bagaimana denga diri kita ? Bukankah kalau kita tidak memiliki harta kita
sering berkeluh kesah ?
Sebaliknya,
kalau kita memiliki banyak harta kita sering lebih cenderung untuk kikir.
Lalu
bagaimana caranya agar sifat bawaan kita tersebut dapat kita hindari ?
Allah
SWT menyebutkan paling tidak ada dua jalan,
Pertama, mengerjakan sembahyang (hablum minallah) secara
kontinyu.
Kedua, menyadari bahwa dalam harta yang kita miliki terkandung bagian
tertentu untuk fakir miskin (hablum minannas).
Di dalam
Al-Quran Allah SWT berfirman
وَاعْبُدُواْاللَّهَوَلاَتُشْرِكُواْبِهِشَيْئًاوَبِالْوَالِدَيْنِإِحْسَانًاوَبِذِيالْقُرْبَىوَالْيَتَامَىوَالْمَسَاكِينِوَالْجَارِذِيالْقُرْبَىوَالْجَارِالْجُنُبِوَالصَّاحِبِبِالجَنبِوَابْنِالسَّبِيلِوَمَامَلَكَتْأَيْمَانُكُمْإِنَّاللَّهَلاَيُحِبُّمَنكَانَمُخْتَالاًفَخُورًا
Yang
artinya adalah ,
“Sembahlah
Allah SWT dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan
sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak,
karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan
tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan
hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang
yang sombong
dan membangga-banggakan diri”
(QS.
An-Nisa: 36)
Ayat
tersebut mengandung dua bentuk akhlak, yaitu akhlak kepada Allah SWT (hablum
minallah) yang ditunjukkan dengan perintah agar kita menjalin hubungan baik
kepada Allah SWT dengan cara tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain.
Akhlak
terhadap sesama manusia (hablum minannas) yang ditunjukkan dengan
perintah berbuat baik kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, orang
yang dalam perjalanan dan hamba sahaya.
Selanjutnya
Allah SWT menutup ayat di atas dengan kalimat:
“Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”.
Dengan
maksud agar kita tidak sombong kepada orang tua, karena ada saat dimana kita
juga pasti akan menjadi tua.
Jangan
sombong kepada anak-anak yatim karena ada saat kita juga akan menjadi yatim.
Jangan
sombong kepada orang miskin karena ada saat kita juga akan menjadi miskin
secara tiba-tiba.
Jangan
sombong kepada tetangga karena merekalah orang yang pertama memberikan
pertolongan kepada kita saat kita mengalami kesulitan.
Jangan
sombong kepada teman karena kita sangat membutuhkannya.
Jangan
sombong kepada musaffir karena ada saat dimana kitapun akan menjadi musafir dan
Jangan
sombong kepada pembantu rumah tangga karena mereka besar bantuannya kepada kita
meskipun tidak besar upah yang kita berikan.
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar