Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
saudaraku masih banyak manusia yang kurang memahami kehidupan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari .
Hal
ini wajar karena sebagian besar sudah teracuni oleh makanan yang diperoleh
dengan cara yang haram.
Yang
penting tujuan pribadinya tercapai, masalah halal dan haram itu urutan
terakhir. Yang penting diri merasa senang dan puas.
Mereka
tidak memikirkan bahwa kesenangan yang dinikmatinya itu telah mengorbankan
banyak orang .
Ibaratnya
biarlah diri bisa tertawa bebas, senang walaupun kedua kakinya telah menginjak
banyak kepala orang lain .
Wahai
saudaraku didalam kehidupan kita, tentu saja kita harus berusaha keras untuk
meraih sesuatu, untuk mencapai kesuksesan
.
Namun
pada akhirnya, kepada Allahlah kita serahkan keputusannya. Disinilah
perbedaan orang kafir dengan orang yang beriman.
Seorang
kafir berusaha maksimal dan menggantungkan harapannya sepenuhnya pada usahanya
.
Sedangkan
orang mukmin juga berusah dengan maksimal, tapi hanya menggantungkan harapan
sepenuhnya kepada Allah SWT.
Pembatal
syahadat bisa terjadi karena tidak mengakui bahwa semua nikmat baik lahir
maupun batin berasal dari Allah SWT.
Allah
SWT berfirman yaitu ,
أَلَمْتَرَوْاأَنَّاللَّهَسَخَّرَلَكُممَّافِيالسَّمَاوَاتِوَمَافِيالأَرْضِوَأَسْبَغَعَلَيْكُمْنِعَمَهُظَاهِرَةًوَبَاطِنَةًوَمِنَالنَّاسِمَنيُجَادِلُفِياللَّهِبِغَيْرِعِلْمٍوَلاهُدًىوَلاكِتَابٍمُّنِيرٍ
Yang
artinya adalah ,
“Tidakkah
kamu perhatikan Sesungguhnya Allah SWT Telah menundukkan untuk (kepentingan)mu
apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya
lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah
tentang
(keesaan) Allah SWT tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang
memberi penerangan.”
QS.
Luqman [ 31] : 20 .
Wahai
saudaraku setiap muslim wajib mengakui bahwa setiap nikmat yang ia peroleh,
yang meliputinya baik itu nikmat fisik seperti tubuh yang sehat, harta yang
cukup .
Anak
serta istri yang menyejukan pandangan dan sejenisnya adalah nikmat dari Allah,
merupakan pinjaman dari Allah SWT .
Begitu
juga nikmat yang abstrak seperti Iman, Islam, rasa bahagia, kepandaian dan
sejenisnya hanyalah dari Allah SWT.
Seorang
muslim yang sempurna syahadatnya, tidak boleh menganggap bahwa semua yang ia
miliki ia peroleh karena usahanya sendiri.
Karena
bagaimanapun manusia berusaha, Allah-lah yang memutuskan bagaiamana akhirnya.
Dalam
konteks inilah Allah SWT membinasakan Qarun yang menyombongkan harta yang ia
anggap hasil dari ilmunya.
Seperti
diabadikan oleh Al Quran ;
قَالَإِنَّمَاأُوتِيتُهُعَلَىعِلْمٍعِندِي
Yang
artinya adalah ,
“Karun
berkata: “Sesungguhnya Aku Hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku”.
QS.
Al-Qashas : 78 .
Begitulah
Qarun menjadi kafir Karena menganggap nikmat yang ia peroleh adalah hasil dari
kemampuannya tanpa mengakui Allah SWT sebagai pemberi segalanya.
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar