Saat Rasulullah saw di
Mi’raj kan dari Masjidil Aqsho ke sidhratul Muntaha beliau melihat anak sapi yang
ada dalam kandungan minta keluar maksudnya apa .
Jibril menjawab bahwa itu
gambaran manusia bila sudah berkata maka kata – katanya tidak bisa ditarik
kembali .
Jadi bila berbicara maka berhati – hatilah, pikir seribu kali, bila
sudah pikir lagi seratus kali, bila sudah pikir lagi sepuluh kali . Maksudnya
adalah berhati hatilah saat mengeluarkan kata – kata dari mulut.
Di surga
Rasulullah saw mencium bau wangi. Bau wangi ini berasa dari mana ?
Jibril menjawab bahwa itu adalah istrinya Fir’aun.
Rasulullah saw mencium bau wangi lagi.
Jibril menjawab bahwa itu adalah Uais Al
Qaroni yang sangat mencintai ibunya .
Kemudian Rasulllah saw bertemu dengan
seorang wanita hitam manis , dia itu siapa ?
Jibril menjawab bahwa ia adalah calon istri Umar bin Khatab.
Lalu Rasulullah melihat pohon Sajaroh Tuhan .
Jibril menjawab bahwa ini adalah pohon Tuhan .
Dan Jibril mengajak beliau untuk
mendekatinya . Semakin didekati cahayanya semakin indah, karena didekati lah
orang yang ditunggu tunggu , beliau diminta memakan buahnya.
Setelah dimakan
dipesan habis ini beliau diurunkan ke bumi dan temui istrimu. Dan buah itu akan
menjadi spermamu [ airmanimu ] dan segera berhubungan dengan istrimu .
Nggak
lama dari itu Siti Khadijah hamil. Saat hamil aneh sekali Khadijah sering
ngobrol sendirian, ternyata ia sedang mengobrol dengan bayinya .
Menjelang
lahiran seluruh pintu rumah diketuk oleh Rasulullah saw dan meminta tolong
karena istrinya akan melahirkan.
Namun sayang tak ada seorangpun yang mau menolong
beliau . Sungguh saat tu Khadijah mulai merasakan sakit.
Saat detik detik
kelahiran Fatimah Rasulullah saw sangat sedih sekali. Di malam itu tiba2 Khadijah
kedatangan empat orang yang sangat bercahaya dan memberikan salam .
Lalu masing
masing memperkenalkan bahwa ia adalah Sarah, Maryam, Umi Kulsum dan Siti Asiyah . Mereka memberitahukan bahwa mereka diutus
oleh Allah untuk mengajari bagaimana cara mengurus melahirkan dan cara merawat
bayi.
Lalu lahirlah Fatimah , Rasulullah saw pun segera masuk dan mencium tubuh
Fatimah dan wanginya berbau surga . Untuk itu bila Rasulullah saw rindu surga
dan rindu Allah maka mengunjungi Fatimah lalu menciuminya .
Ibadah Fatimah itu utuh karena ia
tidak pernah haid. Saat Fatimah berusia 5 tahun Khadijah meninggal dunia .
Semakin besar Fatimah semakin cantik, salah satunya adalah Abu Bakar dan ada
lagi yang sangat mencintai Fatimah namun dipendam saja di hati yaitu Sayyidina
Ali .
Saking cintanya kepada Fatimah Ali menabung untuk melamar Fatimah . Tapi
Ali kaget karena Fatimah akan dilamar oleh Abu akar. Kenapa begitu ?
Karena Abu
Bakar tanya kepada Ali bagaimana pendapat Ali bila ia melamar Fatimah kita –
kira pantas nggak .
Sejenak Ali bigung untuk menjawab hatinya terasa hancur
tapi mulutnya berbicara lain itu baik dan sangat cocok dengan kamu kata Ali
.
Ketika Abu Bakar datang melamar
Fatimah , Rasulullah saw menjawab bahwa beliau tidak bisa memutuskan menunggu
turunnya ayat dari Allah dulu dan juga Fatimah .
Fatimahpun juga menolak menikah
dengan Abu Bakar . Kemudian Umar datang
ke Ali bertanya bagaimana bia ia melamar Fatimah .
Ali pun menjawabnya sama
seperti kepada Abu Bakar. Maka Umar pun dijawab oleh Rasulullah saw sama
seperti menjawab Abu Bakar, Fatimahnya juga menolak .
Utsmanpun sama melamar Fatimah
dan dijawabnya sama seperti dua sahabat sebelumnya . Lalu Umar datang ke Ali
dan berkata aku ditolak maka hanya kamu yang ditunggu oleh Rasulullah saw .
Malemnya Ali shalat dulu dan memohon petunjuk Allah swt . Rasulullah saw langsung bertanya kepada Ali
apakah kamu juga akan melamar Fatimah .
Rasulullah saw lalu mendatangi Fatimah
dan diutarakan maksud Ali datang ke rumahnya.
Fatimahpun mengangguk sambil tersenyum .
Begitu Fatimah menerima lalu
Rasulullah saw bertanya bila kamu melamar Fatimah apa yang akan kamu berikan
untuk Fatimah.
Ali memberitahukan bahwa ia punya tabungan sedikit . Dan atas saran dari Rasulullah saw untuk
menambah biaya lamaran maka Ali menggadaikan pedang dan baju perangnya kepada
Utsman. Kemudian menikahlah Ali dengan Fatimah .
Di dalam perjalanan rumah
tangganya Fatimah tidak pernah membantah apapun yang diperintah oleh
suaminya.
Pada saat terjadi peperanganpun Fatimah ikut bererang bersam saminya . Fatimah juga sering ikut
berperang tapi bukan memukul musuh, ia mambantu para Anshar yang terluka.
Di dalam rumahnya Fatimah tidak memiki seorang pembantupun semua pekerjaannya dikerjakan sendiri .
Lama kelamaan
mengurus rumah tangganya hanya sendirian akhirnya tenaganya capek , mengeluh tapi mau
bicara pada suaminya tidak berani .
Fatimah sambil bekerja sambil menangis .
Pada saat itu Rasulullah saw bersilaturahmi ke Fatimah, maka Hasan dan Husein
memberitahukan bahwa ibunya menangis.
Lalu ia mendekati Fatimah dan bertanya kenapa
kamu menangis. Saya menangis bukan karena ada apa – apa tapi karena pekerjaan
rumah yang banyak dan berat . Semuanya dikerjakan sendiri jawab Fatimah
Akirnya Rasulullah
saw faham maksud Fatimah . Lalu Rasulullah saw berdiri dan mengajak ke Fatimah
ke tempat penggilingan gandum dan menggiling segenggam gandum.
Lalu bicara ‘’ hai
batu berputarlah untuk menggiling gandum itu ‘’ . Batupun berputar atas
kehendak Allah swt . Sekarang Fatimah kamu ambil segenggam gandum dan gilinglah
. Berat sekali Ya Rasul .
Rasulullah saw menjawab bacalah bismillah lalu
lanjutkan ya ayyuhal ladziina aamanuu , kuu
anfusakum wa ahlikum naaron …………sidaad . Setelah mengikuti bacaan
Rasulullah saw sekarang merasa ringan saat menggilng gandum .
“ Fatimah “ lanjut Rasulullah “ gandum yang
kamu giling yang lembutnya itu adalah dosa dosamu yang telah dirontokkan oleh
Allah dari hatimu .
Asalkan saat akan menggiling gandum itu jangan lupa niatkan
untuk membantu suami beribadah kepada Allah mengikuti tuntunan RasulNya .
Semakin banyak gandum yang kamu giling maka akan semakin banyak dosa yang
dibersihkan dari hatimu. Paham maksud ayah ? “ Tanya Rasulullah saw
“ Ya Ayah terima kasih atas nasehatnya “ Dan
yang lebih aneh lagi batu giling itu bisa berbicara atas kehendak Allah “ Ya
Rasul aku rela melakukan ini bila untukmu, untuk anakmu . Karena kebanyakan
manusia itu menyakitiku, memukulku, memahatku dll “ kata batu .
“ Wahai batu giling
kamu tidak usah bersedih anakku juga tidak mau dibantu olehmu jadi biarlah ia
bekerja sesuai dengan kehendaknya. Tapi kelak di akhirat Allah akan
membangunkan rumah di surga untuk anakku dan salah satu bahan bangunan itu
adalah dirimu , maka bersabarlah kamu di dunia ini. Rasa sakitmu di dunia ini
akan digantikan oleh Allah kelak dengan kenikmatan di akhirat "
Betapa
gembiranya mendengar ucapan Rasulullah saw itu sampai batu giling itu menangis
lagi saking gembiranya .
Itulah kisah derita Khadijah yang akan
melahirkan prutrinya yang bernama Fatimah dan cinta Fatimah yang murni terhadap
Sayyidina Ali .
Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran darinya.
Wallaahua’lam .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar