Sabtu, 23 Februari 2019

428 . HINDARI PRASANGKA BURUK

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku salah satu penyakit manusia adalah berburuk sangka terhadap yang lainnya , apalagi bila orang tersebut dibencinya .

Siapapun orangnya bila di dalam hatinya sudah berprasangka buruk , dendam , iri , dengki , maka sudah dapat dipastikan apa yang dipandangnya semuanya pasti buruk.

Padahal banyak  orang lain yang menilai baik terhadap orang tersebut , namun ia tetap saja menduga buruk .

Walaupun ia berbuat baik , tetap saja dianggapnya masih buruk, apalagi bila ia berbuat buruk, maka hinaan dan celaannya pasti akan lebih buruk lagi.

Sesungguhnya yang bisa menilai baik atau buruk, benar atau salahnya seseorang itu hanya Allah sendiri . Tidak ada seorangpun yang tahu, kecuali hanya Allah swt.

Baiknya seseorang terhadap orang lain itu bisa jadi karena dirinya ada kepentingan pribadi atau golongannya sendiri .

Andaikan ia berbuat baikpun pasti suatu saat akan meminta imbalan balas jasanya . Mereka tidak ada rasa malu kepada Allah bahwa sejak ia masih dalam rahim sampai dewasa saat ini siapa yang memeliharanya ? 

Orang tua juga hanya perantara saja . Semuanya adalah perbuatan Allah, dan Allah tidak meminta imbalan sedikitpun , tidak meminta ganti rugi sepeserpun .

Sekolahpun sama para guru mengajarkan ilmunya itu harus dibayar , tidak dibayar mana mau mereka akan mengajar .

Tidak ada zaman sekarang yang gratisan itu, berbeda zaman sebelum kemerdekaan, banyak para penduduk yang rela hati berjuang , berkorban, taruhannya nyawa hanya ingin negri ini bebas dari para penjajah , bebas dari tenanan manapun.

Itulah dalam Pembukaan Undang Undang dasar 1945 menjelaskan bahwa Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa . 

Oleh sebab itu maka penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Perikemanusiaan dan Perikeadilan .

Penjajah asing sudah pergi ,musuhnya sudah jelas. Sekarang yang paling sulit adalah penjajah yang berasal dari negri kita sendiri .

Mereka yang sudah dipilih jadi pemimpin, gajihnya pasti besar , tapi kenapa masih juga melakukan korupsi dan manipulasi .

Bila diperiksa jelas susah mencari datanya , karena segala yang bocor itu tidak ada kwitansinnya sebagai tanda bukti pengeluarannya .

Dan yang berada paling bawah sebagai ujung tombak , tetap harus mempertanggung jawabkan sesuai dengan data yang awal dikeluarkan.

Maka satu satunya jalan adalah melakukan manipulasi  data . Bila ketahuan maka  ia celaka dan masuk penjara. 

Yang menerima bocoran pura pura tidak tahu, hanya paling juga berkata itu sih sudah salahnya sendiri kenapa ia berdusta.

Marilah kita simak firman Allah di dalam  QS Al Hujurat [ 49 ] : 12 yaitu :
 
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُوااجْتَنِبُواكَثِيرًامِّنَالظَّنِّإِنَّبَعْضَالظَّنِّإِثْمٌۖوَلَاتَجَسَّسُواوَلَايَغْتَببَّعْضُكُمبَعْضًاۚأَيُحِبُّأَحَدُكُمْأَنيَأْكُلَلَحْمَأَخِيهِمَيْتًافَكَرِهْتُمُوهُۚوَاتَّقُوااللَّهَۚإِنَّاللَّهَتَوَّابٌرَّحِيمٌ
 
Yang artinya adalah ,

" Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati  ?  Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang “ . 

QS. AL-Al-Hujarat [49]:12

Wahai saudaraku  ayat ini yang memiliki keterkaitan secara langsung dengan tema menutup aib. 

Berawal dari ketertarikan untuk membicarakan orang lain. Ketika membicarakan orang lain tidak didasari dengan rasa menghormati kepada sesama manusia  ditambah dengan buruk sangka maka perbuatan “menggunjing”membicarakan orang lain sudah dimulai.

Berlatar ketidak sukaan sedikit demi sedikit aib orang lain pun disingkap. Perbuatan ini sangat buruk, keburukan ini disandingkan dengan keburukan memakan bangkai saudaranya .

Satu satunya jalan untuk menghindari prasangka buruk adalah dengan banya mengkaji diri, koreksi diri, mawas diri , bercermin diri.

Bila masih juga dilakukan maka bisa jadi hatinya sudah mati , sehingga pola pikirnya juga ikut mati .

Orang yang semacam ini jelas hatinya lebih keras daripada batu . Batu saja masih bisa menyeap air bila terkena air. 

Hati manusia bila sudah lebih keras dari batu maka kebenaran yang dating dari manapun , nasehat apapun yang datang, tetap saja hatinya akan menolak wallaahua’lam . 

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...