Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Wahai saudaraku kualitas
segala sesuatu yang ada di dunia ini hanya Allah yang tahu , untuk itu kita
dilarang menghakimi siapapun .
Kita dilarang menyalahkan
siapapun , siapa tahu orang yang
salahkan itu jauh lebih baik dari kita yang menyalahkan .
Janganlah memandang rendah
terhadap siapapun, apalagi bila melihat penampilan orang yang nampaknya kucel,
pakaiannya sudah lapuk, lalu langsung dianggap ia adalah seorang peminta –
minta . Tapi orang tersebut menurut Alla
adalah kekasihnya, seorang waliyullah .
Marilah kita simak cerita
berikut ini . Bukan berarti kita harus berbuat seperti yang ada dalam cerita ini
tapi kita harus bisa memahami siapa Allah itu .
Di Jakarta Selatan ada satu
keluarga Abdullah sebagai suami . Siti sebagai istri dan Tomy sebagai anak.
Abdulah bekerja di salah satu perusahaan yang bonafid di Jakarta Pusat .
Istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga
. Dan Tomi saat itu sudah berusia 5 tahun.
Rumah tangga mereka sangat harmonis, dan bahagia .
Pada suatu ketika istri Abdulah menderita sakit kanker seviks . Dan Abdullah
sebagai
seorang suami benr - benar bertanggung jawab mengobati istrinya . Hal
itu dilakukannya dengan sabar.
Sayang beberapa bulan
berikutnya Abdullah di PHK karena ada kesalahan. Padahal yang salah itu
temannya, tapi karena temannya yang berbuat salah itu bisanya masuk kerja di
tempat itu adalah atas bantuan Abdullah, akhirnya Abdullah yang kena getahnya.
Baik temannya dan dia sendiri dikeluarkan dari perusahaan.
Sementara itu istrinya
sakitnya semakin parah . Abdullah bingung ,
dari perusahaan keluar tidak dikasih uang sepeserpun . Sedangkan untuk berobat
itu butuh biaya yang cukup besar .
Abdullah sudah melamar
kerjaan kesana , kemari namun sayang tidak ada satu perusahaanpun yang mau
menerimanya. Demi membela istrinya akhirnya ia terpaksa berbuat jahat apa saja
yang penting dapat uang untuk mengobati istrinya yang sakitnya semakin menjadi –
jadi . Abdullah berbuat bukan di wilayah jakata Selatan tapi di kota lain agar
perbuaannya itu tidak diketahui oleh siapapun.
Setelah diobati secara
maksimal, sayang Allah menentukan lain, istrinya meninggal dunia. Maka ia
dikuburkan di daerah Mampang Prapatan . Sekembalinya dari kuburan , dalam
beberapa hari ia masih terhibur karena banyak yang mendoakan istrinya di
rumahnya . Tapi setelah 7 hari Abdullah tinggal berdua bersama anaknya Tomi
yang saat itu baru SD kelas 1.
Kesedihannya itu tidak ia
nampakkan di depan anaknya, namun ia menasehati agar sabar menghadapi cobaan
ini . Bapak kalau kerja malam untuk membiayai kamu sekolah, sekolah jangan
berhenti , harus lulus SD . Anaknya mengangguk tanda mengerti apa yang
diucapkan ayahnya .
Jadi kalau pagi Abdullah membelikan nasi untuk sarapan anaknya, menyiapkan uang
saku, masak nasi untuk makan siang dan sore. Hal itu dilakukannya selama
bertahun tahun tanpa anaknya tahu bahwa ayahnya itu kalau malam menjadi
penjahat . Sampai anaknya lulus sekolah
SD .
Dalam beberapa tahun itu
memang Abdullah sudah memikirkan anakya bila lulus SD akan dimasukkan ke pesantren saja agar akhaknya tidak seburuk
dirinya bahkan harus lebih baik darinya dan ibunya .
Setelah Tomi lulus SD
anaknya dipondokkan di Pondok Pesantren Jagasatru Cirebon . Setap 2 minggu sekali ayahnya
menjenguk ke pondokan untuk melihat keadaan anaknya . Abdullahpun merasa girang
karena anaknya ternyata betah mondok di pesantren tersebut .
Waktu bergulir terus ,
tidak terasa Tomi mondok di Jagasatru sudah 15 tahun Karena mondok disitu oleh
Kyainya sudah dianggap cukup, maka Tomi diperbolehkan pulang ke rumah orang
tuanya.
Dan Kyai itu berpesan agar ilmu yang didapatnya
itu harus tetap diamalkan dan jangan lupa ajarkan pula kepada orang lain . Dan
Tomipun berpamitan kepada Kyainya dan juga teman – teman pondokannya. Sekarang
sudah menjadi Tomi remaja, karena usia Tomi sekarang adalah 22 tahun .
Sesampainya di rumah ,
istirahat beberapa saat lau mulailah ia mengajar ngaji di masjid dekat rumahnya dari habis Maghrib
sampai menjelang Isya . Semenara itu usia ayahnya sudah semakin tua dan sering
sakit - sakitan .
Tapi bila di depan anaknya tidak menunjukkan bahwa dirinya
itu sakit kronis, yaitu sakit jantung coroner . Dan hal itu sudah diderita 9
tahun yang lalu . Namun ia tetap bertahan dengan pekerjaannya demi untuk
membiayai Tomy , agar kelak menjadi anak yang soleh . Jangan seperti dirinya
yang hampir setiap malam kerjanya adalah yang tidak halal .
Pada suatu hari seperti
biasa saat menjelang Maghrib Tomy pergi ke masjid untuk shalat berjamaah , dan
dilanjut dengan mengajar ngaji sampai menjelang waktu Isya . Selesai sholat
Isya , ia pulang .
Begitu masuk rumah dan
melihat kamar ayahnya tidak terkunci, maka ia masuk . Alangkah terkejutnya ia
karena ayahnya telah meninggal dunia. Tapi wajahnya itu berwajah kuda.
Tomy saat itu sungguh
sangat bingung , kaget , sedih . Tapi karena ia biasa hidup susah masalah itu
segera ia mampu menenangkan diri sambil berfikir. Apakah hal itu diberitahukan
ke para tetangga ataukah tidak .
Kalau diberitahukan lalu
bagaimana tanggapan para tetangga bila melihat keadaan ayahnya yang tubuhnya
manusia tapi wajahnya itu kuda. Astaghfirullah . Ya Allah aku memohon
petunjukMu ya Allah tolonglah aku , aku ini harus berbuat apa .
Setelah lama berfikir ,
akhirnya ia memutuskan untuk tidak memberitahukan para tetangga, tapi akan
diurus sendiri, jenazah ayahnya akan dimandikan, dikafani, disolatkan dan
didoakan oleh dirinya sendiri .
Lalu ia siapkan air untu
memandikan ayahnya . Dan ia ingat pesan ayahnya bila ia meninggal kelak, tolong
bungkuslah ayah dengan kain putih yang ada di almari ayah di rak bagian atas.
Maka Tomy pun membuka
almari itu dan kain itu diambilnya . Kebetulan sisa kapas saat ibunya meninggal
masih banyak .
Setelah semuanya disiapkan
maka mulailah ia memandikan ayahnya. Lalu membungkusnya dengan kain kafan itu ,
menyolatkannya , dan terakhir mendoakannya .
Setelah selesai semuanya mulai
Tomy bingung lagi ayahnya itu akan dikubur dimana. Tidak mungkin ia menggali
liang lahat sendiri dan tidak mungkin kerjaan itu bisa selesai dalam waktu singkat.
Karena sudah terlalu
lelah, akhirnya Tomy tertidur , kepalanya menempel di atas perut jenazah
ayahnya yang sudah terbungus kain kafan . Dalam tidurnya ia bermimpi didatangi
oleh Rasulullah saw besama malaikat Jibril .
Rasulullah saw
memberitahukan kepada Tomy bahwa taubat ayahnya diterima saat menjelang ajal ,
karena selama hidupnya siang dan malam itu tidak pernah putus bersolawat
kepadaku .
Karena aku ini adalah
kekasih Allah dan aku meminta agar Abdullah itu diampuni segala perbuatan
buruknya. Alhamdulillah Allah telah menerima taubatnya. Dan pesan itu Allah
sampaikan kepada malaikat Jibril yang ada di samping saya ini. Untuk itulah aku
datang menemuimu , Tomy .
Begitu ucapan terakhir
selesai Tomy bangun dari tidurnya . Ia
pun kaget apakah mimpi itu benar atau hanya khayalan belaka . Maka untuk
meyakinkannya dan akan berkata kepada ayahnya bahwa taubat ayahnya diterima
oleh Allah dibukalah kain penutup wajah jenazah ayahnya .
Begitu dibuka Tomy kaget
setengah mati sambil tanpa sadar kakinya mundur selangkah. Kenapa ia sangat
terkejut ? Wajah ayahnya yang tadinya berwajah
kepala kuda , sekarang sudah kembali normal sebagai Abdullah asli wajah manusia
, dan dari wajahnya itu ada sinar yang memancar terang sekali menurut pandangan
Tomy .
Tomypun segera mengambil
air wudhu , lalu melaksanakan shalat syukur dan bersujud , berterima kasih
kepada Allah atas segala kebaikanNya terhadap ayahnya itu .
Setelah itu Tomy keluar
menemui pak RT nya dan memberitahukan bahwa ayahnya telah meninggal dunia . Pak
RT pun segera mengumumkan di masjid bahwa ayahnya
Tomy telah meninggal .Dan
masayarakat yang mendengar pengumuman itu segera berdatangan ke rumah Tomy .
Walaupun oleh Tomy telah
disholatkan tapi oleh masyarakat juga disholatkan lagi di masjid, kemudian
dibawa langsung ke kuburannya dan dikuburkan di tempat itu .
Wahai saudaraku sekalian
silahkan ambil sisi baik dari cerita ini dan buangah sisi
buruknya. Kitapun
tidak tahu kapan matinya, dalam keadaan apa saat kita mati, dan akan dikuburkan
dimana bila mati. Karena masalah kematian hanya Allah yang tahu.
Bila kita yakin bahwa mati
itu pasti dialami oleh kita maka sebaiknya sejak saat ini segeralah menyiapkan
bekal untuk menghadapi saat kematian dan jangan lupa siapkan bekal juga untuk
kehidupan kita setelah kita mati.
Bila yang kita siapkan itu
serba baik, artinya kita ingin di akhir kehidupan akan bahagia. Sebaliknya bila
yang kita siapkan itu banyak maksiat, kezaliman, keburukan artinya kita siap
untuk menerima siksa dan azab Allah swt .
Wallahua’lam .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar