Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Rasulullah
saw bersabda ,
Dari
Mu’adz bin Jabal ra, ia menuturkan, Aku mendengar
Rasulullah
saw bersabda, “Allah berfirman,
‘Orang-orang yang bercinta karena keagungan-Ku,
mereka mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para nabi dan syuhada iri
kepada mereka.”
(HR.
At-Tirmidzi; Shahih)
Melalui
Hadist ini Rasulullah saw memberitahukan kepada kita bahwa Allah swt telah
berfirman tentang masalah cinta .
Allah
tidak mau cintanya dibagi – bagi atau berkurang sedikitpun karena dibagikan
kepada selain Dia . Dia ingin cinta terhadapNya itu 100 % .
Lalu
bagaimanakah bila kita akan atau memiliki pasangan ? Apakah kita dilarang
mencintaiNya .
Siapapun
boleh dicintai , apapun boleh dicintai akan tetapi jangan sampai cinta kita
terhadap hal itu melebih cinta kita kepada Allah swt.
Artinya
kita harus mengutamakan cinta Allah daripada cinta kepada selain Allah swt .
Bila kita lebih mengutamakan cinta kepada selain Allah swt apakah itu istri,
anak-anak , kerjaan , jabatan . Maka kitatelah menyalah gunakan cinta tersebut
, artinya melalaikan Allah swt .
Contoh
cinta kepada istri . Apapun yang diminta oleh istri bila itu sesuai dengan
yang disukai oleh Allah , maka silahkan dituruti , akan tetapi jangan
berlebihan .
Sebaliknya bila keinginan istri itu berdampak buruk dalam hal
agama , maka jangan dikabulkan .
Cinta
kepada anak . Bila anak meminta sesuatu dan itu sesuai dengan syari’at agama ,
maka bila ada silahkan penuhi .
Tapi bila akan berdampak buruk [ semakin
menjauhkan dirinya kepada Allah ] baginya , maka jangan dikabulkan .
Cinta
pada kerjaan . Bila kerjaan itu tidak menyimpang dari syari’at agama , maka
kerjakan , namun bila akan menyimpang dari syari’at agama , maka sebaiknya
jangan dikerjakan .
Cinta
kepada hukum . Bila ada yang menyuap karena ingin diringankan hukumannya dan
kalau bisa dibebaskan , maka ini jangan dilakukan , karena sudah menyimpang
dari agama .
Laksanakan hukum , tegakkan hukum dengan adil. Adil akan nampak bila keputusannya itu tidak
merugikan atau menguntungkan salah satu fihak .
Jadi
kembali kepada masalah cinta yaitu cintailah semuanya karena Allah dan bencilah
semuanya bila Allah membencinya .
Kita harus lebih mengutamakan cinta Allah
dulu daripada cinta manusia .
Dan cinta
kepada Allah inilah cinta yang murni , cinta yang kekal abadi sepanjang masa.
Kita
tidak mungkin melaksanakan syari’at Islam dengan baik dan benar bila kita tidak
mencintai Allah dan RasulNya .
Kita
tidak mungkin mencintai Al Qur’an kalau isinya banyak petunjuk yang menyesatkan
.
Kita
tidak mungkin melaksanakan sunnah – sunnah Rasulullah saw bila kita tidak
mencintai beliau .
Kita
tidak mungkin mencintai Allah , kalau kita tidak bertakwa kepada-Nya .
Bila kita
mencintai Allah , maka cintailah diri kita sendiri . Bila kita mencintai diri
sendiri , maka janganlah kita banyak menzalimi diri sendiri .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alsikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar