Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Wahai saudaraku marilah
kita simak firman Allah SWT. dalam Qur’an surat At-Tiin
ayat 3-4 yaitu
لَقَدْخَلَقْنَاالإِنسَانَفِيأَحْسَنِتَقْوِيمٍثُمَّرَدَدْنَاهُأَسْفَلَسَافِلِينَ
“Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan
dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka)”,
Dalam surat At-Tin di atas
Allah SWT menggambarkan tentang dua keadaan
manusia,
yang pertama yakni manusia
Ahsani taqwim (manusia yang paling baik) .
Kemudian yang kedua yakni manusia
Asfala safilin (manusia yang paling
rendah).
Dalam tafsir Jalalain
disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah manusia yang memilki
bentuk yang paling baik dibandingkan dengan
makhluk yang lain .
Sedangkan Asfal safilin
adalah gambaran manusia pada saat usia tuanya yang
tidak lagi mampu untuk mengerjakan
aktifitas sehari-hari sebagaimana yang dilakukan
pada waktu mudanya.
Kemudian tafsir
ini melanjutkan bahwa pahala dan dosa itu
diberikan oleh Allah SWT
pada saat seseorang itu
mulai aqil balig lebih-lebih pada waktu mudanya.
Kemudian dalam tafsir
Muyassar disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah sama
pengertiannya dalam tafsir
Jalalain yakni manusia memiliki bentuk paling baik
dibandingkan dengan
makhluk yang lain .
Sedangkan pengertian
Asfala safilin sendiri adalah manusia
yang tidak taat pada
Allah SWT dan Rasul-Nya kelak akan dikembalikan
pada tempat yang paling buruk dari
pada tempat yang lain yakni neraka jahannam yang panas
lagi berkobar-kobar apinya.
Dan sebaliknya manusia
yang mentaati perintah Allah SWT dan rasul-Nya
serta
menjauhi segala
laranganNya, akan ditempatkan pada
tempat yang paling indah
yakni surga yang
didalamnya penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang
abadi.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar