Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku dosa
adalah akibat keburukan yang telah dikerjakan. Dampaknya adalah hati akan
menjadi resah dan gelisah .
Sebaliknya pahala adalah buah dari
kebaikan. Dampaknya akan menumbuhkan
Ketenangan dan ketentraman
di hati .
Begitulah yang namanya
dosa, akan selalu senantiasa menggelisahkan jiwa. Selain itu juga membuat
hidup tidak tenang.
Bila seseorang mencuri, berbuat kecurangan, korupsi,
menipu, melakukan dosa besar atau bahkan melakukan sebuah
kesyirikan, jiwanya akan sangat sulit untuk tenang.
Lalu bagaimana bila ada
yang melakukan dosa tapi hatinya tenang- tenang saja ?
Jawabannya, bukan
perbuatan dosa ataupun maksiat yang dibenarkan.
Yang benar itulah keadaan
hati yang penuh dengan kekotoran. Hati yang telah
tertutupi noda hitam
karena tak kunjung berhenti dari berbuat maksiat.
Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya),
“Sekali-kali tidak
(demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan
itu menutupi hati
mereka.”
(QS. Al Muthoffifin: 14).
Bila hati terus menerus
tertutupi karena maksiat, maka sesungguhnya akan
sulit mendapatkan petunjuk
dan melakukan kebaikan.
Ibnul Qayyim rahimahullah
mengatakan,
“Jika hati sudah semakin
gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk
kebenaran”
(Ad Daa’
wad Dawaa’, hal. 107).
Marilah kita senantiasa
berdo’a agar kita terhindar dari perbutan buruk atau
berbuat dosa dan selalu
dimudahkan untuk berbuat kebaikan.
Allahumma inni as-aluka
fi’lal khoiroot, wa tarkal munkaroot.
Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu untuk mudah melakukan berbagai kebajikan
dan meninggalkan berbagai
kemungkaran
(HR. Tirmidzi no. 3233, shahih).
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar