Senin, 05 November 2018

312 . UTAMAKAN ATURAN AGAMA


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku aturan yang terbaik adalah aturan agama buatan Allah swt dan aturan Rasulullah saw . 

Sebaik apapun aturan manusia maka pasti akan ada kelemahannya , bisa jadi menguntungkan di satu pihak dan merugikan di lain pihak .  

Aturan Al Qur’an dan hadist saya banyak yang diselewengkan, apalagi aturan manusia . Yang benar terkadang bisa menjadi salah , sebaliknya yang salah justru bisa menjadi benar . Itulah salah satu keburukan manusia .

Bahkan kalau manusia tidak mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki
aturan dalam hal ini petunjuk-petunjuk agama bisa saja menempati posisi lebih rendah dari binatang bahkan lebih sesat dari binatang.

Jelas ada manusia yang berbudaya semut, yaitu suka menghimpun dan menumpuk
materi atau harta (tanpa disesuaikan dengan kebutuhan.

Menumpuk-numpuk harta tanpa ada pemanfaatan dalam agama (dalam bentuk zakat dan sadaqah) tidak sedikit problem masyarakat bersumber dari budaya tersebut. 

Pemborosan adalah termasuk budaya tersebut di atas yaitu hadirnya berbagi benda baru yang tidak dibutuhkan dan tersingkirnya benda-benda lama yang masih cukup bagus untuk dipandang dan bermanfaat untuk digunakan. 

Dapat dipastikan bahwa dalam masyarakat kita, banyak semut-semut yang berkeliaran.

Di dalam al-Qur’an dijelaskan tentang sekelompok manusia yang akan tersiksa di akhirat, karena mereka bekerja keras tanpa mempertimbangkan akibat buruknya:

وُجُوهٌيَوْمَئِذٍخَاشِعَةٌ(2)عَامِلَةٌنَاصِبَةٌ(3)تَصْلَىنَارًاحَامِيَةً(4)تُسْقَىمِنْعَيْنٍءَانِيَةٍ

Yang artinya adalah  ,

“banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas”

Menurut riwayat ayat di atas menunjuk kepada sekelompok manusia yang dalam kehidupan dunia melakukan kegiatan yang menjadikan badan mereka letih dan capek, 

Tetapi kegiatan mereka tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, yaitu yang bersangkutan lengah dari kewajiban keagamaannya.

Mereka menjadi budak harta, tergila-gila dengannya sehingga melupakan
segala sesuatu, sehingga di akhirat mereka masuk ke dalam neraka.

Entah berapa banyak jumlah laba-laba yang ada disekitar kita, yaitu mereka yang tidak lagi butuh berpikir apa, di mana, dan kapan ia makan, tetapi yang mereka pikirkan adalah siapa yang mereka jadikan mangsa, siapa lagi yang akan ditipu, dan bagimana cara mengambil hak orang.

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...