Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku
aturan yang terbaik adalah aturan agama buatan Allah swt dan aturan Rasulullah
saw .
Sebaik apapun aturan manusia maka pasti akan ada kelemahannya ,
bisa jadi menguntungkan di satu pihak dan merugikan di lain pihak .
Aturan Al Qur’an dan hadist saya banyak yang
diselewengkan, apalagi aturan
manusia . Yang benar terkadang bisa menjadi salah , sebaliknya yang salah justru
bisa menjadi benar . Itulah salah satu keburukan manusia .
Bahkan kalau manusia
tidak mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki
aturan dalam hal ini
petunjuk-petunjuk agama bisa saja menempati posisi lebih rendah dari binatang
bahkan lebih sesat dari binatang.
Jelas ada manusia
yang berbudaya semut, yaitu suka menghimpun dan menumpuk
materi atau harta
(tanpa disesuaikan dengan kebutuhan.
Menumpuk-numpuk harta
tanpa ada pemanfaatan dalam agama (dalam bentuk zakat
dan sadaqah) tidak sedikit problem masyarakat bersumber dari budaya
tersebut.
Pemborosan adalah termasuk budaya tersebut di atas
yaitu hadirnya berbagi benda baru yang tidak dibutuhkan dan tersingkirnya
benda-benda lama yang masih cukup bagus untuk dipandang dan
bermanfaat untuk digunakan.
Dapat dipastikan bahwa dalam masyarakat
kita, banyak semut-semut yang berkeliaran.
Di dalam al-Qur’an
dijelaskan tentang sekelompok manusia yang akan tersiksa di akhirat,
karena mereka bekerja keras tanpa mempertimbangkan akibat buruknya:
وُجُوهٌيَوْمَئِذٍخَاشِعَةٌ(2)عَامِلَةٌنَاصِبَةٌ(3)تَصْلَىنَارًاحَامِيَةً(4)تُسْقَىمِنْعَيْنٍءَانِيَةٍ
Yang artinya adalah ,
“banyak muka pada
hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang
sangat panas diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat
panas”
Menurut riwayat ayat
di atas menunjuk kepada sekelompok manusia yang dalam kehidupan
dunia melakukan kegiatan yang menjadikan badan mereka letih dan
capek,
Tetapi kegiatan mereka tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, yaitu
yang bersangkutan lengah dari kewajiban keagamaannya.
Mereka menjadi budak
harta, tergila-gila dengannya sehingga melupakan
segala sesuatu,
sehingga di akhirat mereka masuk ke dalam neraka.
Entah berapa banyak
jumlah laba-laba yang ada disekitar kita, yaitu mereka yang tidak lagi butuh
berpikir apa, di mana, dan kapan ia makan, tetapi yang mereka pikirkan
adalah siapa yang mereka jadikan mangsa, siapa lagi yang akan ditipu, dan
bagimana cara mengambil hak orang.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar