Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
"Dia (Ibrahim) berkata : 'Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.'" (QS. Al-Hijr : 56)
Allah menciptakan dunia sebagai ujian bagi manusia. Sebagaimana sifat ujian itu sendiri, terkadang Dia menguji manusia dengan kesenangan, terkadang dengan penderitaan.
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 6)
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam ayat ini, apa pun bentuk penderitaan yang dialami seseorang atau bagaimanapun situasi yang dihadapi,
Semoga uraian ini bermanfaat . Insya Allah .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Dunia ini tempanya masalah . Dunia ini tempat ujia dan cobaan kita
semua . Maka salah besar bila dunia adalah empat untuk bersenang -
senang .
Justru dunia inilah tempat kita mencari bekal kehidupan
untukakhirat kita. Bekal itu adalah ketakwaan kepada Allah swt ,
beramal soleh yang diridoi oleh Allah swt .
Selain dari itu juga
mengeluarkan sebagian harta yang didapat untuk disedekahkan kepada
mereka yang berhak diantaranya adalah fakir, miskin , anak - anak yatim,
kaum yang lemah dan lain lainnya .
Selain dari yang disebutkan tadi juga kita diwajibkan berpusa bila datang bulan Ramadhan .
Berbicara tentang hal di atas itu sangatlah mudah, namun pelaksanaannya
justru amat sulit dan berat bika kita tidak memiliki keimanan yang
mantap kepada Allah swt .
Untuk melaksanakan kebaikan itu godaan,
tantangan dan hambatannya amat besar. Jadi butuh perjuangan yang besar
pula . Dan jangan lupa butuh pengorbanan dari dri kita sendiri .
Jangan Berputus Asa, dalam menjalankan ibadah kepada Allah swt. Karena
akan menghadapi berbagai macam tantangan, hambatan dan gangguan .
Tantangan , hambatan dan gangguan itu bisa datang dari luar diri dan bisa juga timbl dari dalam diri sendiri .
Ingat Setiap Kesulitan ada Kemudahan . Jadi jangan berputus asa .
Sikap putus asa adalah sikap yang tidak terpuji dalam agama Islam .
Karena orang yang memiliki sikap putus asa adalah orang-orang yang
tidak memiliki kesabaran dan ketabahan disaat menghadapi musibah ataupun
kesulitan dalam hidupnya.
Sikap putus asa ini selalu
menimbulkan kerugian terhadap orang yang mempunyai sikap putus asa
tersebut maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Bahkan
yang lebih fatalnya lagi, orang yang memiliki sikap putus asa bisa
sampai bunuh diri. Sebab orang tersebut sudah merasa bahwa tidak ada
lagi jalan keluar atau solusi terhadap kesulitan yang dihadapinya.
Agama Islam jelas melarang sikap putus asa tersebut, sebab putus asa
termasuk sikap orang yang sesat. sebagaimana firman Allah swt.
menjelaskan dalam Al-Qur'an, yang artinya,
"Dia (Ibrahim) berkata : 'Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.'" (QS. Al-Hijr : 56)
Allah menciptakan dunia sebagai ujian bagi manusia. Sebagaimana sifat ujian itu sendiri, terkadang Dia menguji manusia dengan kesenangan, terkadang dengan penderitaan.
Orang-orang yang menilai berbagai
peristiwa tidak berdasarkan al-Qur’an tidak mampu menafsirkan secara
tepat berbagai peristiwa tersebut, kemudian menjadi bersedih hati dan
kehilangan harapan.
Padahal Allah mengungkapkan rahasia penting
dalam al-Qur’an yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang
benar-benar beriman.
Rahasia tersebut dijelaskan sebagai
berikut: Dalam surat Al Insyirah, Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 5)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 6)
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam ayat ini, apa pun bentuk penderitaan yang dialami seseorang atau bagaimanapun situasi yang dihadapi,
Allah menciptakan sebuah jalan keluar dan memberikan kemudahan kepada orang-orang yang beriman.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar