Bismillaahirrahmaanirrahiim .
BILA ada air mata yang
paling penuh berkah, ia adalah air mata yang mengiringi hati yang basah
menyesali dosa-dosa.
Bila ada kata yang
paling indah, ia adalah rintihan istighfar, memohon ampunan dari Allah.
"Wahai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan
sebenar-benarnya taubat."
(at-Tahrim [66]: 8)
Betapa
baginda Rasul (kekasih Allah) masih mendesahkan pujian dan permohonan ampun
kepada-Nya. Diriwayatkan di dalam Muslim bahwa Rasulullah bersabda,
"Wahai
sekalian manusia, bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah dan beristighfarlah
(memohon ampun) kepada-Nya, sesungguhnya aku beristighfar setiap hari seratus
kali.” (HR Muslim, 1404)
Tidakkah
hati kita merunduk, merenda rasa malu dalam jiwa. Berapa kalikah kita dalam
sehari beristighfar ?
Sedangkan Rasulullah -- manusia pilihan langit yang
akhlaknya telah menggetarkan hati para malaikat, yang syurga tidak akan
dimasuki siapa pun kecuali Rasulullah terlebih dahulu -- masih beristighfar
seratus kali dalam sehari.
Wahai
hamba Allah, hari ini, bahkan detik ini, berlarilah mengejar cahaya surga yang
luasnya seluas langit dan bumi.
Berprasangkalah
yang baik kepada Allah, karena Allah akan berbuat sebagaimana prasangkamu
kepada-Nya. Yakinlah bahwa Dia lebih cepat pengampunannya.
Dia sangat sabar
menunggumu di pintu-pintu taubat. Bahkan, sebelum nyawa tersedak di
tenggorokan, sebelum kaki beku, lidah kelu Allah masih setia menjaga pintu
taubat, karena kasih sayang kepada hamba-Nya.
“Dan
tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah)
ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.' Dan tidak (pula diterima
taubat) orang-orang yang mati sedangkan mereka di dalam kekafiran. Bagi
orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.”
(An-Nisa [4]: 18)
Dalam
sebuah riwayat diceritakan bahwa Abdullah bin Umar radhiallahuanhu berkata, ia
mendengar Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Sesungguhnya
Allah tetap menerima taubat seorang hamba-Nya selama ruh (nyawanya) belum
sampai di tenggorkannya.” (HR Tirmidzi)
Ketahuilah,
sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat. Kegembiraan Allah akan hamba-Nya yang
bertaubat melebihi kegembiraan orang yang menemukan barangnya yang hilang. Anas
bin Malik radhiallahuanhu berkata, Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
“Sesungguhnya
Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya, melebihi dari kesenangan
seseorang yang menemukan kembali untanya yang telah hilang dari padanya di
hutan.” (HR Bukhari-Muslim)
“Sesungguhnya
Allah membentangkan tangan rahmat-Nya pada waktu malam supaya bertaubat
orang-orang yang berbuat dosa di siang hari, juga mengulurkan tangan
kemurahan-Nya pada waktu siang, supaya bertaubat orang-orang yang berbuat dosa
di malam hari." (HR Muslim)
Semoga ini bermanfaat untuk kita semuanya . Insya Allah .
Wassalamu'alaikum waramatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar