Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku alau kita
sedang benci pada seseorang, maka kata-kata yang keluar dari lisan kita akan
menunjukkan kebencian itu.
Kalau kita sedang sombong,
maka kata-kata yang keluar dari lisan kita akan mencerminkan kesombongan itu,
walaupun sepertinya rendah hati.
Oleh karena itulah
Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita dalam sabdanya,
“Barangsiapa
yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada
di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah
(surga).”
(HR. Bukhori dan
Muslim).
Artinya, kemampuan kita dalam
menjaga lisan kita akan sangat berpengaruh pada keselamatan kita di dunia dan
di akhirat.
Berbicara yang benar itu
tidak tergantung pada keindahan kata-kata, banyaknya ucapan, atau indahnya
intonasi.
Standar berbicara dalam
Islam adalah isinya kebenaran dan kebaikan.
Jika bukan kebenaran dan
kebaikan, maka bukanlah cara berbicara yang sesuai ajaran Rasulullah Saw.
Berbicara juga harus
datang dari hati. Perlu ada keselarasan antara perkataan, perbuatan dan niat di
dalam hati.
Karena jikalau tidak
demikian, bisa-bisa kita terseret pada jebakan kemunafikan. Na’udzubillahi mindzalik!
Marilah kita senantiasa
memeriksa diri kita dan memperbaikinya.
Semoga setiap perkataan
kita senantiasa terjaga, hanya mengeluarkan kebaikan dan kebenaran yang benar-benar
datang dari hati kita.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar