Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
saudaraku, keberuntungan hidup, ketenangan dan kebahagiaan itu berbanding
lurus dengan tingkat keyakinan kita kepada Allah Swt.
Bila
tidak berbandung lurus maka kita akan celaka . Di dunia kita bahagia karena
banyak harta. Tapi bila yang difikirkan hanya dunia saja tanpa memikirkan untuk
kehidupan akhiratnya, maka akan celaka .
Karena
pangkal terpenting dalam hidup kita adalah keyakinan kepada Allah. Kalau kita
masih mencari kekuatan kepada selain Allah , masih menyandarkan hidup kita pada
selain Allah swt, maka kita akan celaka.
Misalnya
kita bersandar pada kekayaan kita, bersandar pada jabatan kita, bersandar pada
gelar yang telah diraih kepada kita, bersandar pada keturunan kita, maka kita
akan celaka .
Orang
yang tidak yakin kepada Allah , dikelilingi dengan fasilias semewah apapun
pasti
hidupnya tidak tenang dan jauh dari rasa bahagia yang sejati.
Ketenangan
yang sejati itu hanya akan bisa diperoleh kelak di akhirat. Ingat kesenangan di
dunia ini tidak akan kekal, tapi hanya sesaat , hanya sementara.
Punya
harta benda banyak merasa takut kalau – kalau rumahnya didatangi perampok.
Itulah yang akan terjadi bila kita bersandar pada harta benda.
Mau
disimpan di bank pasti akan banyak pertanyaan, darimana punya uang sebanyak itu ia kerja apa, istrinya kerja
apa .
Yang
dikhawatirkan adalah uangnya itu dapat diperoleh dengan cara menipu atau
menggarung atau mencuci uang dan sejenisnya.
Dan
pada saat mengambil, tidak bisa banyak tapi bertahap , sekali ambil 5 juta .
Jadi bilaMau ambil 20 juta , maka harus ambil empat kali tarikan , pasti ada
biaya tambahan .
Itulah aturan zaman sekarang, siapa orangnya mau kerja
gratisan. Berbicara saja bila tidak menghasilkan uang, enggan untuk
melakukannya .
Pusing sayang uangnya malah jadi boros. Itulah bila kita bersandar
hidup kita kepada uang .
Jadi
pejabat bila sudah menjelang akhir jabatan
pusing takut jabatannya diturunkan. Inginnya tetap duduk disitu , boleh tidak
menduduki tempat tersebut tapi bisa pindah ke kedudukan yang lebih tinggi.
Maka
segala cara dilakukan, walaupun harus mengorbankan banyak orang . Itulah bila
hidup bersandarkan kepada jabatan .
Mau
berdagang takut rugi, takut ada yang nipu. Karena tidak ada kepercayaan kepada
Allah swt .
Akhirnya pada mencari atau mendatangi orang pintar agar bisa
menolongnya dengan jalan memberikan mantra – mantra untuk penglaris. Walaupun misalnya dikabulkan maka berkahnya
sudah dicabut oleh Allah swt.
Mau
berbisnis takut gagal . mau beli kendaraan takut tabrakan dll.
Itulah
contoh orang-orang yang tidak percaya
kepada Allah swt.
Semoga
saja kita semua tidak termasuk kepada golongan orang – orang yang telah
diuraikan di atas, kita masih dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt.
Insya Allah .
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar