Rabu, 11 Oktober 2017

APAKAH WIRA’I ITU ?

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.





Wahai saudaraku  jagalah sikap kita dari sesuatu yang bisa merusak amal kita . Inilah yang dimaksud dengan Wira’i .

Nabi saw bersabda, “ Walaupun kalian shalat sampai bungkuk , berpuasa sampai kurus seperti senar, tidaklah berguna bagi kalian bila tidak disertai Wira’i  “

Wahai saudaraku sekarang bagaimanakah bahwa diri kita telah memiliki sifat Wira’i  ?

Ada sepuluh hal atau kewajiban yang harus dilakukan oleh diri kita agar memiliki sifat Wira’i.

Pertama  :  Jagalah lisan , hindari Ghibah .
Firman Allah di dalam QS Al Hujurat [ 49 ] :  9  yaitu
“  Walaa yagh tab ba’dhukum ba’dha “  Yang artinya  “ Janganlah setengan kamu menggunjin gterhadap setengah lainnya “

Ke dua  :  Hindari buruk sangka   
Firman Allah di dalam QS Al Hujurat [ 49 ] :  12  yaitu
Ijtanibuu katsiiranminadz dzanni ba’dhadz dzanni itsmun “   Yang artinya  “  Hindarilah prasangka buruk , karena setengahnya adalah dosa “

Ke tiga :  Dilarang merendahkan orang lain .
Firman Allah di dalam QS Al Hujurat [ 49 ] :  11  yaitu
“  Laa yaskhar qaumun min qaumin ‘asaa an yakuunuu khairan minhum  “   Yang artinya  “ Janganlah suatu kaum mengolok – olokan kaum yang lain  “

Ke empat  :  Jaga pandangan mata dari pandangan yang haram .
Firman Allah di dalam QS Al Nuur [ 24 ] :  30  yaitu
“  Qul lil mu’miniina yaghudh dhuu min abshaarihim  “   Yang artinya  “ Katakanlah kepada lelaki yang beriman , agar memejamkan pandangan matanya dari yang haram “ .

Ke lima :  Bicalah benar . ( Dilarang berbicara yang tidak bermanfaat , apalagi dusta  ) .
Firman Allah , “  Wa idzaa qultum fa’diluu  “  Yang artinya  “  Berkatalah yang jujur ( adil ) “

Ke enam  :  Ingatlah nikmat Allah yang ada pada diri , agar tidak sombong .
Firman Allah di dalam QS Al Hujurat [ 49 ] :  17  yaitu
“  Bal lillahu yamunnu ‘alaikum an hadaakum lil iimaani in kuntum shaadiqiin “   Yang artinya  “ Sebenarnya  Allah-lah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan, jika kamu adalah orang – orang yang benar “

Ke tujuh :  Gunakan harta anda di jalan yang benar .
Firman Allah di dalam QS Al Furqan [ 25 ] :  67  yaitu
“  Wal ladziina idzaaa an faquu lam yusrifuu wa lam yaq turuu wa kaa na baina dzaalika qawaamaa “   Yang artinya  “  Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

Ke delapan  :  Tidak ambisi kedudukan dan tidak sombong .
Firman Allah di dalam QS Al Qashshash  [ 25 ] :  67  yaitu
:  Tilkad daarul aakhiratu naj’aluhaa lil ladziina laa yuriiduuna uluw wan fil ardhi wa laa fasaadaa “   Yang artinya  “ Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi.”

Ke Sembilan :  Peliharalah waktu shalat wajib . Sepurnakan syarat dan rukunnya .
Firman Allah di dalam QS Al Baqarah  [ 2 ] :  238  yaitu
“  Hafidzuu ‘alash shalaati wash shalaatil wusthaa , wa quu muu lillaahi qaanitiin  “   Yang artinya  “ Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.”

Ke Sepuluh  :  Istiqamah mengikuti sunnah Rasul .
Firman Allah di dalam QS Al An’aam  [ 6 ] :  153  yaitu
“  Wa anna hadzaa shiraathii mustaqiiman fat tabi’uuhu , walaa tat tabi’us subula fatafar raqa bikum ‘an sabiilihi , dzaalikum wash shaakum bihii la’al lakum tat taquun  “  Yang artinya  “ dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.”

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua . Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...