Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
saudaraku sering kita mendengar kata ikhlas , namun masih banyak yang belum faham makna ikhlas yang sebenarnya
.
Bilah
kita melaksanakan ibadah semata hanya karena Allah dan untuk Allah, tidak
mengharapkan duniawi sedikitpun, kecuali hanya ridonya Allah, itulah IKHLAS .
Bila
kita berbuat kebaikan dan setelahnya tidak pernah dipikirkan , bahkan yang
dipikirkan hanya harapan semoga apa yang telah dilakukannya bisa membuat Allah
senang itulah ikhlas.
Bila
anda bersedekah terhadap orang lain , tidak ada siapapun yang tahu kecuali
hanya anda dan Allah saja , maka itulah ikhlas.
Bila
anda mendo’akan semua manusia , agar
diampuni dosanya, ditutupi kelemahan dan aibnya, diangkat derajatnya ,
diberikan tambahan rezeki nya , diberinya petunjuk yang benar , disehatkan dan
dimaafkan segala kekeliruannya tanpa diketahui oleh mereka kecuali hanya Allah
saja , maka itulah ikhlas .
Lihatlah
kuburan para waliyullah siapapun yang datang selalu mendo’akan mereka , berarti
semasa hidupnya mereka mendo’akan manusia tanpa ada yang tahu, kecuali Allah
swt. Maka itulah ikhlas.
Rasulullah
saw selalu mendoakan keselamatan umatnya agar jangan sampai saat bertemu Allah,
disambut dengan kemurkaan dan kemarahanNya, maka itulah ikhlas.
Wahai
saudaraku ikhlas itu adalah ruhnya suatu amal dan amal kebajikan yang
dilaksanakan oleh seseorang yang hanya diketahui oleh Allah swt saja .
Bila
beramal masih mengharapkan masalah duniawi misalnya melaksanakan shalat Dhuha
agar rezekinya lancar , membaca surat Waqi’ah agar rezekinya dilapangkan ,
membaca surat Al Mulk agar diangkat derajatnya, maka ini masih belum dikatakan
ikhlas.
Namun
bila shalat Dhuha dikerjakan , shalat
lail tak pernah ketinggalan, baca Qur’an istiqamah semua hanya untuk
menyenangkan Allah, hanya mengharap ridonya Allah maka itulah ikhlas.
Jangan
khawatir anda akan terlantar bila tidak berdoa meminta rezeki , karena Allah
tak pernah menzalimi hambaNya sedikitpun.
Rezeki
itu sungguh sangat luas bukan uang saja , kerjaan, kesempatan, teman, ilmu ,
peluang bisnis , keimanan, ketakwaan dll itu semuanya adalah rezeki .
Ibadah
itu bukan hanya harus memakai kain sarung, baju koko, gamis, sorban, tangan
pegang tasbih, di keningnya dibuat seperti ahli sujud sampai ada tanda hitam,
ke masjid, mushala, dengerin pengajian, marhabanan , solawatan , tahlilan semua
itu ibadah.
Berarti
selain yang disebutkan tadi bukan ibadah. Sungguh itu salah besar .
Apakah
bertani , berdagang , bekerja , memasak ,
ngobrol masalah agama di warung kopi , bincang masalah kebenaran di café
itu dianggap bukan ibadah ?
Wahai
saudaraku janganlah berfikiran sempit , picik ,
apalagi kalau sudah bertemu dengan yang belajar agamanya masih tanggung
langsung deh menghakimi itulah inilah dsb
Bahkan
ada kelompok yang sedang shalat berjama’ah kemudian kita ikut makmum masbuk ,
begitu kita selesai shalat dan pergi, mereka semua mengulang kembali shalatnya
dan bekas telapak kaki kita dipel , dibersihkan , apakah ini bukan sesat .
Tapi
biarlah itu urusan dan jalan mereka , tidak
usah diperpanjang, toh baik dan buruknya mereka yang menanggung akibatnya ,
kita saja belum tentu sudah sesuai dengan kehendak Allah , kok malah memikirkan
masalah yang lain. Astaghfirullah .
Semoga
uraian singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka mata hati kita
yang selama ini telah tertutup. Aaaaamiin.
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wallaahu
a’lam bish shawab
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar