SIAPA YANG MENANAM MAKA DIALAH YANG MENUAI
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allah swt berfirman di dalam QS Yunus [ 10
] : 24
yang artinya sebagai
berikut
“ Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air
(hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena
air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang
ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula)
perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya,
tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami
jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan
tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.”
Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah memberikan gambaran tentang kehidupan
duniawi
. Agar bisa difahami lebih jelas , maka kami membikin suatu cerita .
Alkisah di suatu kampung hiduplah seorang petani kaya
raya , namun sayang sifatnya amat kikir
.
Sawahnya amat luas, dan untuk mengelola sawahnya dia mempekerjakan para
tetangganya agar sawahnya bisa terpelihara , namun sayang upah yang diberikan
itu tidak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan oleh para petani .
Para petani menerima saja apa yang diberikan olehnya,
karena tidak ada kerjaan lain untuk menyambung hdupnya .
Suatu saat dia
menengok sawahnya dan alangkah bangganya tanaman padinya sudah menguning ,
sebentar lagi mau panen . Sudah bisa dibayangan hasil panennya akan dapat
berapa ton gabah.
Sesampainya di rumah malemnya seluruh saudaranya
dipanggil ke rumahnya. Dan setelah saudaranya datang semua , dia beritahukan maksud mengundang saudaranya
itu adalah diajak kerja memotong padi, panen padinya tiga hari lagi.
Mengapa saudaranya yang harus memanen ? Agar para pekerja
yang biasa kerja padanya tidak ikut memanen lagi, karena mereka itu kan sudah
dibayar. Jadi hasil panennya hanya untuk kita semua .
Saudaranya juga menyetujui akan pendapatnya itu. Maka dipersiapkanlah
segala sesuatunya alat apa yang
diperlukan saat bekerja disana.
Mereka berangkat pagi – pagi buta, dimana para pekerja
tani masih pada tidur nyenyak , termasuk dia juga berangkat.
Dengan semangat yang menyala – nyala dia jalannya tegap . Di pikirannya hanya terbayang hasil
panen yang akan diperolehnya nanti.
Begitu sampai disawahnya atau ladangnya , alangkah
kagetnya , semua tanaman padinya sudah habis semua dimakan hama , tidak ada
yang tersisa sedikitpun .
Para saudaranya bertanya kepadanya, kenapa terjadi
seperti ini ? Dia juga bingung tidak bisa menjawab, hanya air matanya saja keluar dari kelopak matanya
tanda merasa kecewa.
Wahai saudaraku
dari cerita ini bisa kita
gambarkan boss tani itu adalah gambaran
kita sebagai manusia .
Sawah ladang itu adalah gambaran tentang dunia . Para pekerja tani itu sebagai pemberian bantuan dari Allah . Dan para
saudaranya itu adalah para syaitan .
Allah telah memberikan rezekinya berupa tanaman yang
bagus , walaupun dijaga , dipelihara, dipupuk dsb bila Allah tidak rido maka
tanakan itu tidak akan tumbuh dengan baik.
Allah memberikan kemudahan kepadanya, sebab bila sawah
itu dikelola sendirian pasti tidak mampu, maka Allah menggerakkan hati para
petani untuk membantu dia, walau
diabayarnya murah, mereka ikhlas menerrimanya .
Namun apa balasan dari dia , bukannya berterima kasih kepada Allah, bersyukur atas segala
kemudahan yang telah dinikmatinya , tapi justru berbuat zalim terhadap para
pekerja tani.
Para saudaranya
itu adalah para kroni-kroni syaitan yang sudah bersemayam di hati dia,
makanya saat dia punya rencana seperti itu mendukungnya.
Bila saudaranya itu orang yang benar, pasti mengingatkan
bahwa apa yang akan dilakukan itu adalah suatu perbuatan zalim. Bila kita tidak
ingin dizalimi , ya jangan menzalimi orang lain .
Akhirnya dengan Kebesaran dan Kekuasaan Allah, Dia
kirimkan binatang untuk menyerang sawah ladangnya , jangan ada yang disisakan
sedikitpun .
Semoga kisah ini bisa menjadi ilustrasi kita semua ,
sehingga kita bisa semakin dekat lagi kepada Allah. Insya Allah . aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar