Sabtu, 07 Oktober 2017

MUTIARA AYAT AL QUR’AN SURAT YUNUS [ 10 ] : 24.

SIAPA YANG MENANAM MAKA DIALAH YANG MENUAI

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Image result for sawah ladang


Allah swt berfirman di dalam QS Yunus  [ 10  ]  :  24  yang  artinya  sebagai  berikut 

“ Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.”


Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah memberikan gambaran tentang kehidupan duniawi  . Agar bisa difahami lebih jelas , maka kami membikin suatu cerita .

Alkisah di suatu kampung hiduplah seorang petani kaya raya , namun sayang  sifatnya amat kikir . 

Sawahnya amat luas, dan untuk mengelola sawahnya dia mempekerjakan para tetangganya agar sawahnya bisa terpelihara , namun sayang upah yang diberikan itu tidak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan oleh para petani .

Para petani menerima saja apa yang diberikan olehnya, karena tidak ada kerjaan lain untuk menyambung hdupnya .

Suatu saat  dia menengok sawahnya dan alangkah bangganya tanaman padinya sudah menguning , sebentar lagi mau panen . Sudah bisa dibayangan hasil panennya akan dapat berapa ton gabah.

Sesampainya di rumah malemnya seluruh saudaranya dipanggil ke rumahnya. Dan setelah saudaranya datang semua  , dia beritahukan maksud mengundang saudaranya itu adalah diajak kerja memotong padi, panen padinya  tiga hari lagi.

Mengapa saudaranya yang harus memanen ? Agar para pekerja yang biasa kerja padanya tidak ikut memanen lagi, karena mereka itu kan sudah dibayar. Jadi hasil panennya hanya untuk kita semua .

Saudaranya juga menyetujui akan pendapatnya itu. Maka dipersiapkanlah segala sesuatunya alat  apa yang diperlukan saat bekerja disana.

Mereka berangkat pagi – pagi buta, dimana para pekerja tani masih pada tidur nyenyak , termasuk dia juga berangkat.

Dengan semangat yang menyala – nyala dia jalannya  tegap . Di pikirannya hanya terbayang hasil panen yang akan diperolehnya nanti.

Begitu sampai disawahnya atau ladangnya , alangkah kagetnya  , semua tanaman padinya  sudah habis semua dimakan hama , tidak ada yang tersisa sedikitpun .

Para saudaranya bertanya kepadanya, kenapa terjadi seperti ini ? Dia juga bingung tidak bisa menjawab, hanya  air matanya saja keluar dari kelopak matanya tanda merasa kecewa.

Wahai saudaraku  dari cerita ini  bisa kita gambarkan  boss tani itu adalah gambaran kita sebagai  manusia .

Sawah ladang itu adalah gambaran tentang dunia  . Para pekerja tani itu sebagai  pemberian bantuan dari Allah . Dan para saudaranya itu adalah para syaitan .

Allah telah memberikan rezekinya berupa tanaman yang bagus , walaupun dijaga , dipelihara, dipupuk dsb bila Allah tidak rido maka tanakan itu tidak akan tumbuh dengan baik.

Allah memberikan kemudahan kepadanya, sebab bila sawah itu dikelola sendirian pasti tidak mampu, maka Allah menggerakkan hati para petani  untuk membantu dia, walau diabayarnya murah, mereka ikhlas menerrimanya .

Namun apa balasan dari dia , bukannya berterima  kasih kepada Allah, bersyukur atas segala kemudahan yang telah dinikmatinya , tapi justru berbuat zalim terhadap para pekerja tani.

Para saudaranya  itu adalah para kroni-kroni syaitan yang sudah bersemayam di hati dia, makanya saat dia punya rencana seperti itu mendukungnya.

Bila saudaranya itu orang yang benar, pasti mengingatkan bahwa apa yang akan dilakukan itu adalah suatu perbuatan zalim. Bila kita tidak ingin dizalimi , ya jangan menzalimi orang lain .

Akhirnya dengan Kebesaran dan Kekuasaan Allah, Dia kirimkan binatang untuk menyerang sawah ladangnya , jangan ada yang disisakan sedikitpun .

Semoga kisah ini bisa menjadi ilustrasi kita semua , sehingga kita bisa semakin dekat lagi kepada Allah. Insya Allah . aaaaamiin.


Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...