Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim
.
Wahai saudaraku tidak
bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya untuk kami
sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah
swt .
Ingat takwa itu merupakan
benteng untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh
Allah swt.
Selain dari itu kitapun
hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya
terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah
nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku marilah
kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai
penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah
swt dan juga para malaikatNya .
Wahai saudaraku
berbahagialah anda bila anda sampai saat ini masih sering bertafakur , masih
suka koreksi diri , masih senang mengkaji diri , tidak melewatkan waktu luang
untuk mawas diri.
Sungguh semua itu adalah
merupakan hidayah dari Allah swt , karena tanpa hidayah dan taufik dari-Nya
mana mungkin bisa melakukan hal tersebut .
Wahai saudaraku , modal
hidup di dunia adalah waktu . Bila kita meneliti waktu maka kita akan
mendapatkan tiga macam waktu yaitu waktu lampau , waktu sekarang dan waktu yang
akan datang .
Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa harinya lebih baik dari pada kemarin , maka dia adalah uang yang
beruntung .
Barangsiapa harinya sama seperti hari kemarin , maka dia
adalah orang yang tertipu .
Barangsiapa harinya lebih buruk dari
hari kemarin , maka dia adalah orang yang terkutuk .
HR Al Hakim .
Untuk itu sebaiknyakita
berusaha menjadi orang yang beruntung di sisi Allah yaitu seantiasa berusaha
agar setiap harinya itu lebih baik dari hari yang telah dilaluinya .
Bila hal itu dilakukan
setiap hari , maka perbaikan akan terasa ringan, namun bila dilakukannya agak
lama maka akan semakin berat .
Janganlah menjadi orang
yang tertipu , yaitu waktu disia-siakan begitu saja , kesempatan dibiarkan
lewat begitu saja .
Karena sehari-harinya hanya begitu-begitu saja, tidak ada
perubahan.
Allah tidak akan merubah
seseorang atau suatu kaum bila dari hatinya tidak ada niatan untuk berubah .
Andaikan mau berubah maka
berubahlah kea rah yang positif agar menguntungkan anda, jangan berubah menjadi
negative , mejadi lebih buruk.
Bila berubahnya menjadi
lebih buruk, maka termasuk golongan orang – orang yang terkutuk.
Orang – orang yang
terkutuk adalah mereka yang terkena murka Allah , dan dilaknat Allah swt .
Di dalam Al Qur’an banyak
sekali ayat – ayat yang mengajak umat manusia agar senantiasa
memperbaiki kehidupannya .
Posisi yang dimaksud di
dalam Al Qur’an adalah posisi untuk kedudukan di akhirat , bukan untuk urusan
duniawi . Sebab kalau urusan duniawi adalah urusan Allah swt.
Kita manusia hanya
diwajibkan tetap istiqamah berusaha, bekerja dan beribadah sesuai kemampuan
masing – masing, setelah itu baru berserah diri kepada Allah. Selesai .
Urusan selanjutnya sudah
urusan Allah. Baraingsiapa yang mencampuri urusan Allah berarti sudah menentang
kodratnya sebagai manusia .
Laksanakan saja tugas kita
sebagai manusia dengan bai dan benar sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya .
Ingat yang penting adalah ikhlas dalam pelaksanaannya.
Segala sesuatu yang
dilakukan tidak dengan ikhlas , maka akan ditolak oleh
Allah swt .
Allah swt berfirman di
dalam QS Al Hasyr 18 yaitu
“ Yaa ayyuhal ladziina
aamanut taqullaaha “ Yang artinya , “ Wahai
orang – orang yang beriman , bertakwalah kepada Allah “
“ wal
tandzur nafsun maa qaddamat lighadin “ Yang artinya ,
“ dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok ( akhirat ) “
“ Wattaqullaaha
“ Yang artinya “ bertakwalah kepada Allah “
“ Innallaaha khabiirun
bimaa ta’maluuna “ Yang artinya , “ Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan “ QS Al Hasyr : 18 .
Pada ayat ini kata2
wattaqullaaha ( bertakwalah kepada Allah dulang sampai dua kali ) menandakan
betapa penting melaksanakan takwa terhadap Allah swt .
Bila kita sudah
melaksanakan takwa terhadap Allah swt berarti kita termasuk golongan orang yang
beriman .
Kemudian Allah
memerintahkan kepada kita semua agar selalu memperhatikan apa yang
dikerjakannya.
Karena apa yang dilakukan saat ini setidaknya akan bisa
dinikmati di masa mendatang .
Apa yang kita tanam
sekarang maka cepat atau lambat akan ada hasilnya . Dan hasil itu akan bisa
dinikmati oleh penanamnya .
Apa yang kita lakukan di
dunia adalah kita sedang menanam dan hasilnya bukan untuk dunia akan tetapi
untuk akhirat kita .
Jangan menganggap Allah
tidak tahu atas apa yang telah kita lakukan, semuanya tercatat dengan rapih.
Dan semua catatan dan balasan itu barulah Allah berikan bila kita telah
meninggal dunia .
Untuk itu selagi kita
masih diberi hidup , artinya kita masih diberi kesempatan, kita masih
disediakan waktu, maka manfaatkanlah dengan sebaik mungkin .
Rasulullah saw bersabda, “
Bersegeralah kamu untuk beramal pada tujuh kesempatan. Apakah kamu menunggu (
tidakkah kamu menunggu ) kecuali kefakiran yang menjadikan lupa , kekayaan
menjadikan durhaka , atau sakit menjadikan binasa , atau tua Bangka yang
menjadikan dusta ( karena bicaranya sudah berubah ) , atau kematian mendadak
atau Dajjal yang dinanti , atau kiamat padahal kiamat itu lebih membawa bencana
dan lebih pahit “ HR Tirmidzy.
Melalui Hadist ini kita
bisa belajar dalam menyikapi hidup yakni
1. Beramallah selagi anda bisa sebelum anda tidak bisa
apa – apa ;
2. Manfaatkanlah kekayaan anda untuk beramal , sebelum
anda jatuh miskin ;
3. Manfaatkan sehat anda sebelum dating masa
sakit ;
4. Manfaatkanlah masa muda anda sebelum datang masa
tuanya ;
5. Tumbuh kembangkan sifat jujur , jangan banyak
berdusta ;
6. Persiapkan bekal akhirat anda sebelum datangnya
kematian ;
7. Bahagiakan akhirat anda sebelum anda sampai disana .
Semoga uraian ini
bermanfaat dan bisa membuka mati kita semua yang selama ini telah tertutup .
Aaaaamiin .
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wallaahu a’lam bish shawab
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar