Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim
.
Wahai saudaraku tidak
bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya untuk kami sendiri agar senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .
Ingat takwa itu merupakan
benteng untuk mejauhi perbuatan yang
dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.
Selain dari itu kitapun
hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya
terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah
nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku marilah
kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai
penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah
swt dan juga para malaikatNya .
Wahai
saudaraku sudah kita ketahui
bersamabahwa di dalam keluarga itu pasti ada pimpinan tertinggi yaitu
suami .
Kedudukan
suami sebagai pemimpin keluarga sama
seperti kedudukan seorang pemimpin dalam masyarakat .
Untuk itu sebagai
seorang lelaki sebelum menjadi suami sebaiknya banyak membaca buku2 tentang
keluarga, atapi bisa bertanya kepada mereka yang sudah berkeluarga .
Sehingga pada
saat menikah, maka sudah tahu tugas suami itu seperti apa . Bukan hanya mencari
uang untuk menafkahi keluarga , tapi mencakup seluruh kehidupan keluarga .
Bicara memang
mudah seorang lelaki itu harus bisa menjadi suami yang soleh dsan istripun harus bisa menjadi istri
solehah .
Apakah mereka sudah mengetahui apa arti kata soleh dan solehah itu.
Soleh dan solehah
itu bukan hanya faham tentang agama saja, namun banyak macamnya yang isinya
mencakup tentangkehidupan .
Seorang suami
harus bisa menjadi cermin , suri tauladan di dalam keluarga . Bila tidak bisa
memberikan contoh di dalam keluarga maka jangan salahkan bila akhlak
anak-anaknya berantakan .
Seorang suami
harus bisa bersikap adil dalam keluarga. Bila bersikap pilih kasih, senangnya
hanya pada yang disukai, maka akan terjadi kecemburuan di dalam keluarga .
Seorang suami
harus mampu mencari penghasilan sebanyak-banyaknya, demi menafhaki keluarga.
Kalau hanya baru bisa menafkahi diri sendiri saja, maka sebaiknya tahan dulu,
jangan nikah dulu.
Karena bila
menikah kemudian kurang mencukupi nafkah istrinya maka sama saja zalim kepada
istri .
Dengan penghasilan
cukup , maka diharapkan bisa menghasilkan keluarga yang sejahtera , tenang dan
damai .
Arti nya dapat
melaksanakan amanah Allah swt dengan sebaik mungkin . Bukan hanya menafkahi
saja termasuk juga memperhatikan pendidikan anak – anaknya , membina akhlaknya dsb.
Seorang istri
juga sebagai pemimpin dalam rumah tangga suaminya . Untuk itu wajib mengatur
kehidupan dan berusaha membahagiakan keluarga
agar tercipta ketenangan dan ketentraman .
Seorang istri
juga merangkap sebagai mentri keuangan karena harus pandai mengaturpenghasilan
yang diberikan oleh suaminya , bukan hanya untuk bersenang – senang saja .
Usahakan di dalam
rumah tangga hindari penyakit berhutang . Hutang itu nampaknya sepele tapi
sebenarnya akan membikin seret dalam hal
mencari rezeki.
Kalau bisa astir
harus mampu membuat tabungan sendiri , menyisihkan sebagian harta yang
diberikan suami . Sehingga pada saat darurat tabungan itu bisa dimanfaatkan .
Seorang istri
juga merangkan sebagai mentri kesehatan, karena harus memahami keluarganya bila ada yang sakit maka harus segera ambil
tindakan apakah doibati sendiri atau dibawa ke dokter.
Seorang istri
juga harus bisa memahami tentang ilmu kesehatan terutama dalah hal gizi ,
bagaimana menyajikan makanan yang cukup sederhana tapi memenuhi kesehatan gizi.
Seorang istri
juga harus ahli memasak , apa jadinya bila istri tidak bisa memasak, sampai
bikin minuman kopi saja gak bisa, kan
lucu . Jangan bisanya hanya masak indomie saja, lainnya gak bisa.
Seorang istri
juga harus bisa mencuci, jangan sampai gak mau mencuci karena tangannya takut rusak. Kalau seperti itu maka gak usah
punya suami lagi .
Seorang istri
juga perhatiannya harus tajam terhadap keluarganya. Karena bisa jadi suami atau
anak berprilaku aneh tidak seperti biasanya , maka segeralah Tanya ada masalah
apa. Dan istri harus mencoba membantu sebatas kemampuan diri, jangan cuek saja,
marah saja .
Itu baru sebagian
yang disampaikan, sebenarnya masih banyak lagi . Untuk itu alangkah baiknya
anda membaca buku2 tentang kehidupan berumah tangga .
Bisa jadi karena
suami dan istri kerja, anak – anak sekolah, maka di rumah kosong, maka bagi
yang mampu bisa mengambil pembantu rumah
tangga.
Pembantu rumah
tangga bertanggung jawab tentang harta majikannya . Untuk itu banyak pembantu
itu diambilnya dari kampong sendiri, syukur bila mau mengambil dari family yang
kurang mampu.
Tujuannya agar
tidak ragu – ragu lagi saat suami – istri tidak di rumah , seiisi rumah sudah
dipercayakan kepada pembantunya . Itulah engapa pembantu rumah tangga juga
punya peranan penting .
Kalau bisa
usahakan untuk pembantu majikan menyisihkan sebagian dananya untuk ditabung
tanpa memberitahu yang bersangkutan , demi masa depannya.
Bila dia pulang
kampong ambilkan deh dari tabungan itu untuk diberikan ke orang tuanya dan aksih
ongkos jalannya .
Perbuatan seperti ini sangkaan prmbantu itu majikannya
saying banget pada dirinya karena setiap pulang pergi dikasih ongkos, dan juga
member untuk orang tuanya, padahal itu adalah hasil kerjanya sendiri.
Begitu pembantu
menikah, maka serahkan seluruh uang tabungannya kepadanya sebagai hadiah
pernikahannya, maka dia akan bertambah senang , karena sudah dianggap keluarga
.
Sudahkah anda
melakukan seperti ini ? Jadi jangan
hanya diambil pas butuhnya saja, dan inilah yang diminta oleh Allah swt .
Sekarang anak
–anak juga punya tanggung jawab . Apa tanggung jawab anak ? Disamping tanggung
jawab untuk masa depannya, juga tanggung jawab terhadap harta benda orang
tuanya .
Jangan sampai
orang tua cari uang, tapi yang jadi anak-anaknya boros dalam hal penggunaan
keuangan. Karena kehidupannya ingin sama denga temen temannya yang lebih kaya .
Anak yang model gini yang membuat cfelaka dalam keluarga .
Anak juga harus
berhemat dalam memanfaatkan uang saku dari orang tuanya. Jangan sampai diberi
berapapun setiap hari selalu dihabiskan.
Sungguh biaya
pendidikan anak juga besar. Semakin tinggi pendidikan anak semakin besar pula
biayanya. Belum lagi anak ingin punya HP bagus, motor bagus, karena ingin sama
dengan teman yang lainnya.
Anak yang macam
ini yang tidak ngukur diri, tidak saying terhadap orang tuanya, yang ada hanya
bikin pusing , jengkel, susah orang tuanya .
Yang lebih parah
lagi bila kemauannya tidak dituruti lalu akan mengambil tindakan yang
menjadikan orang tua tambah susah. Inilah penyakit anak yang tak tahu diri.
Dan disinilah
peran orang tua untuk membina akhlaknya dan agamanya . Jangan hanya dijejali
materi saja.
Kesimpulan baik
buruknya keadaan rumah tangga itu terletak kepada baik buruknya akhlak kedua
orang tuanya , bukan diukur dengan kekayaannya .
Semoga kisah ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka mata hati kita yang selama ini
telah tertutup. Aaaaamiin.
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wallaahu a’lam bish shawab
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar