Minggu, 08 Oktober 2017

MUTIARA AYAT AL QUR’AN SURAT ADZ DZARIYAT [ 51 ] : 20 - 21

MENTAFAKURI  DIRI  SENDIRI  DAN  KEKUASAAN ALLAH .

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim .




Allah swt berfirman di dalam QS Adz Dzxariyaat    [ 51  ]  :  20  -  21  yang  artinya  sebagai  berikut 

“  Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.    dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan  ? “

Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah menjelaskan tentang berbagai macam kebesaran dan kekuasaan- Nya yang Dia tunjukkan kepada kita semua  di alam semesta ini khususnya yang ada di bumi.

Apakah yang di atas bumi maupun yang di dalam bumi  yang kesemuanya itu disediakan untuk kebutuhan manusia .

Contoh yang sederhana bumi tidak pernah kenyang menampung air ( hujan ) yang turun dari langit . Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Sebagian lagi diserap melalui pepohonan.

Air tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanah yang kering jadi basah, tanah yang mati jadi hidup, tanah yang tandus jadi lembab , sehingga bisa menyuburkan tanam – tanaman .

Sebaian lagi air dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan minum, mencuci pakaian, dan berwudhu.

Sekarang apa yang terjadi bila Allah berhenti menurunkan air ( hujan ) ? Pasti semua makhluk akan mati.

Bila bumi ini tidak ada lalu manusia mau tinggal dimana ?

Rumah dimana kita tinggal  hampir semuanya dihasilkan dari yang ada di bumi . 

Bagaimana bisa membangun rumah tinggal bila tidak ada semen ( yang berasal dari batu kapur ) . 

Bagaimana membuat pintu kusen dan jendela, daun pintu dan daun jendela bila tidak ada kayu ? Itu juga rezeki .

Kendaraan yang anda gunuakan juga rodanya ( bannya ) terbuat dari bahan karet. Bagaimana bila tidak ada pohon karet ?

Anda yang bertani menggunakan berbagai macam peralatan yang dari besi. Bagaimana bila besi tidak ada ?

Allah juga ciptakan binatang ternak sebagai binatang peliharaan . Apa yang terjadi bila binatang yang tadinya jinak kemudian menjadi liar dan tidak terkendali ?

Termasuk pada diri manusia . Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam wana kulit , bahasa , kemampuan . 

Apa yang terjadi bila semua manusia warna kulitnya sama , bahasanya hanya satu ?

Semua itu adalah perbuatan Allah , dengan Kebesaran dan Kekuasaan-Nya  Dia lakukan sendiri, tanpa ada yang membantu.

Inilah sebagian yang kami ungkapkan sebagai bahan tafakur , dan bila hal ini sering dilakukan , maka akal fikiran anda akan semakin  luas wawasannya, 

hati dan perasaan serta pandangan anda akan semakin tajam. Dan dengan Allah pun akan terasa semakin dekat .

Dan bila hal itu sering dilakukan , akhirnya kita ini tidak ada apa-apanya , hanya seorang makhluk yang tidak ada harganya di mata Allah. Rasa cinta kepada Allah swt pun akan semakin besar .

Dari sinilah mulai berfikir , bagaimana agar kita yang tadinya tidak berharga di mata Allah menjadi berharga dimata-Nya .

Dari manusia yang tidak berharga  bisa berubah menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Dari mausia yang bodoh bisa menjadi manusia yang pandai membaca situasi dan kondisi kehidupan di dunia ini dsb .


KESIMPULAN

1.Manfaatkan kedua mata anda untuk memandang kebesaran, kekuasaan dan keagungan Allah .

2. Manfaatkan segala ciptaan Allah sesuai dengan fungsi dan kegunaannya .

3. Hiduplah saling rukun dan damia, jangn saling menzalimi .


4. Banyak – banyaklah bertafakur diri supaya bisa mengenal jati diri sendiri .

Semoga ini bisa dijadikan contoh sebagai bahan tafakur diri utuk medekatkan diri kepada Allah swt. Sehingga kita semakin mencintai Allah.

Bila rasa cinta sudah tertanam di dada , maka firman2-Nya akan terasa indah, perintahNya bagaikan makanan yang lezat, larangannya bagaikan jamu untruk menjaga kondisi tubuh tetap sehat . Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...