Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Sebagai orang Islam pasti
kita hraus mengucapkan dua kalimat syahadat yakni syahat Tauhid dan syahadat
Rasul .
Syahadat Tauhid berbunyi ,
“ Asyhadu an laa ilaaha illallaah “ Yang atinya Aku bersaksi bahwa tdak ada
Tuhan [ yang berhak disembah ] kecuali hanya Allah .
Maksudnya adalah selama
kita hidup kita hanya menyembah Allah, bersandar kepada Allah , memohon
perlindungan kepada Allah , memohon pertolongan hanya kepada Allah dst.
Kita dilarang
mempersekutukan Allah dengan apapun ataupun kepada siapapun . Bila kita masih percaya kepada kekuatan
selain Allah, masih bergantung kepada selain Allah , maka persaksian atau
perjanjian kita gugur . Dan Allah akan berlepas tangan [ cuci tangan ] , tidak
perduli lagi terhadapnya . Semua amalnya , doanya,
usahanya ditolak oleh Allah swt .
Kemudian syahadat Rasul
yang berbunyi , “ Wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah “ Yang artinya “ Aku
bersaksi bahwa Muhammad itu tusan Allah “
Diutus apa oleh Allah
? Beliau diutus untuk menyempurnakan
akhlak manusia , memperingatkan manusia bagi mereka yang masih belum mau
tunduk, taat dan patuh kepada Allah swt .
Dan memberikan berita gembira kepada
manusia yang mau mengikuti apa yang diucapkan [ disabdakan ] oleh beliau .
Maka
lakukanlah sabda – sabda beliau melalui hadist – hadist beliau sesuai dengan
kesanggupan kita masing – masing .
Bila tidak mau
melaksanakannya maka ucapan syahadat Rasulnya menjadi gugur atau kurang
sempurna.
Dan setiap amalan yang
dijalankan oleh beliau adalah untuk kebaikan manusia, bukan untuk diri beliau
dan juga bukan untuk Allah swt.
حَدَّثَنَا
هُرَيْمُ بْنُ مِسْعَرٍ – تِرْمِذِىٌّ – حَدَّثَنَا الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ
لَيْثٍ عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه
وسلم- كَانَ لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ (الم تَنْزِيلُ) وَ (تَبَارَكَ الَّذِى
بِيَدِهِ الْمُلْكُ ). قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ رَوَاهُ غَيْرُ وَاحِدٍ
عَنْ لَيْثِ بْنِ أَبِى سُلَيْمٍ مِثْلَ هَذَا. وَرَوَاهُ مُغِيرَةُ بْنُ مُسْلِمٍ
عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- نَحْوَ
هَذَا. وَرَوَى زُهَيْرٌ قَالَ قُلْتُ لأَبِى الزُّبَيْرِ سَمِعْتَ مِنْ جَابِرٍ
فَذَكَرَ هَذَا الْحَدِيثَ. فَقَالَ أَبُو الزُّبَيْرِ إِنَّمَا أَخْبَرَنِيهِ
صَفْوَانُ أَوِ ابْنُ صَفْوَانَ وَكَأَنَّ زُهَيْرًا أَنْكَرَ أَنْ يَكُونَ هَذَا
الْحَدِيثُ عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ.
Telah menceritakan kepada
kami Huraim bin Mis’ar At Tirmidzi telah menceritakan kepada kami Al Fadhl bin
Iyadh dari Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir bahwa:
“Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
tidur hingga beliau membaca Alif laam miim tanzil (surat As Sajdah) dan
Tabarokalladzi bi yadihil mulk (surat Al Mulk).”
Hadist ini
menjelaskan bahwa setiap malam sebelum
tidur Nabi saw selalu membaca QS As Sajdah atau QS Al Mu’min atau bisa juga
disebut QS Ghafir yaitu surat 40 . berjumlah 85 ayat . Sedangkan QS Al Mulk
adalah surat 67 berjumlah 30 ayat .
Bila kita niat mengamalkannya
maka lakukan , niatkan membaca dua surat ini karena Allah dengan mengikuti
tuntunan RasulNya .
Kita tidak usah memikirkan
imbalannya apa . Bila kita masih mengharapkan akan mendapatkan imbalan apa,
maka kita masih belum yakin dengan firman Allah di dalam QS Al Zalzalah [ 99 ]
ayat 8 dan 9 yang artinya siapapun yang berbuat kebaikan ataupun keburukan ,
maka Allah akan membalas sesuatu dengan amalnya [ niatnya ] masing – masing .
Semoga ini bermanfaat
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar