Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Rasulullah
SAW bersabda,
عَنْ اَنَسِ بْنَ مَالِكٍ رض قَالَ: فُرِضَتْ عَلَى
النَّبِيّ ص الصَّلَوَاتُ لَيْلَةَ اُسْرِيَ بِهِ خَمْسِيْنَ، ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى
جُعِلَتْ خَمْسًا. ثُمَّ نُوْدِيَ: يَا مُحَمَّدُ اِنَّهُ لاَ يُبَدَّلُ اْلقَوْلُ
لَدَيَّ وَ اِنَّ لَكَ بِهذِهِ اْلخَمْسِ خَمْسِيْنَ. احمد و النسائى و الترمذى و صححه،
فى نيل الاوط
Dari
Anas bin Malik RA, ia berkata :
Diwajibkan shalat itu pada Nabi SAW pada malam
Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima kali, kemudian
Nabi dipanggil, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak diganti (diubah) ketetapan itu
di sisi-Ku. Dan sesungguhnya lima kali itu sama dengan lima puluh kali”.
[HR.
Ahmad, Nasai dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi menshahihkannya, dalam Nailul Authar
juz 1, hal. 334]
Mengapa
Allah untuk menurunkan perintah shalat
Nabi Muhammad saw haris di Isra’ dan Mi’rajkan ?
Untuk
menunjukkan bahwa shalat itu adalah sebagai amalan yang utama dan paling utama
.
Shalat
itu harus dilakukan lahir dan bathin . Lahirnya dengan melaksanakan gerak
dengan tertib dan teratur. Bathinnya selalu kontak dengan Allah swt .
Kebanyakan
manusia shalatnya baru gerak lahir , sedangkan bathinnya entah melayang kemana
, alam pikirannya masih memikirkan masalah duniawi , padahal saat itu sedang
menghadap Allah swt.
Shalatnya
manusia kebanyakan belum bisa khusyu’ . Khusyu’ disini bukan berarti fokus pada
saat shalat saja akan tetapi setelah selesai shalat itun harus mewujudkannya
dengan ketakwaan terhadap Allah swt.
Kenapa
terjadi demikian ? Karena kebanyakan manusia tidak memahami arti bacaan shalat
itu sejak Takbiratul Ikhram sampai diakhiri dengan Salam .
Hal itu
nampak dalam sikap dan perbuatannya, shalat dikerjakan , dusta, ghibah, sombong
juga dikerjakan .
Shalat
dikerjakan , korupsi , manipulasi dilakukan , suap , penyalah gunaan wewenang,
atau amanat , penyalah gunaan keuangan , maksiat juga rajin dikerjakan .
Itulah
mengapa Allah befirman “ Ash sholaata atnha ‘anil fahsyaa I wal munkar “ Yang artinya “ Shalat itu mencegah perbuatan
keji dan munkar “
Jadi
bila kekejian dan kemunkaran masih juga dilakukan artinya masih belum
melaksanakan shalat menurut penilaian Allah. Walaupu menurut dirinya shalat
sudah dikerjakan .
Untuk
melaksanakan lima kali sehari semalam saja sudah nampak repot sekali, karena
masih bolong – bolong . Terutama shalat Ashar
dan Isya , terutama sekali adalah shalat Subuh .
Bagaimana
bila shalat itu harus dikerjakan lima puluh kali sehari semalam. Dan Allah
memberitahukan bahwa
yang melaksanakan shalat sekali sama dengan nilainya
sepuluh kali. Artinya balasan dari Allah dilipatkan sepuluh kali lipat.
Bagaimana bila balasannya hanya sekali ,
kayanya tidak ada yang mau shalat ?
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar