Rasulullah
saw bersabda ,
" Seseorang yang mengucapkan suatu kalimat
dengan maksud agar ditertawakan orang
maka sungguh dia telah jatuh ke dalam
jurang
yang kedalamannya sejauh jarak antara langit dan bumi.
Sesungguhnya,
lisan yang tergelincir
berdampak lebih parah daripada kaki yang tergelincir.”
(HR.
Al-Khara’ithi)
Wahai
saudaraku tujuan kita menghibur orang lain agar bisa menghilangkan kesedihannya
dengan tertawa , justru mentgundang masalah bagi diri kita sendiri.
Melalui
penjelasan Rasulullah saw ini apakah kita tidak merasa bngeri hukuman akibat
berbicara agar orang lain menjadi tertawa .
Sesungguhnya
bukan masalah tertawa atau tidaknya, yang berbahaya itu adalah dustanya .
Orang yang banyak berbicara saja sudah banyak
dustanya, apalagi membuat orang lain tertawa , maka dustanya akan jauh lebih
dalam lagi .
Karena
kata – katanya pasti akan dikarang sedemikian rupa sehingga orang lain bisa
terhibur, bisa tertawa .
Kenapa
tertawa itu sangat berbahaya ? Karena
dengan tertawa bisa menyebabkan seseorang semakin menjauhi Allah swt .
Yang
yang berbicara seperti ini pasti harus berpanjang angan – angan . Sedangkan
panjang angan – angan itu merupakan perbuatan syaitan .
Dan
siapapun orangnya yang sudah bekerja sama dengan syaitan maka dia adalah orang
sesat . Karena syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagi manusia .
Oleh
karena itu tergantung kepada kita semua apakah kita akan menghentikan perbuatan
kita untuk berbicara dengan banyak dustanya sehingga kita menjadi celaka .
Atakah
kita segera menghentikannya karena walaupun itu adalah sebuah pekerjaan , kalau
sekiranya kerjaan itu akan membahayakan dirinya, maka sebaiknya ditinggalkan.
Dan mencari kerjaan yang
lain yang lebih baik tapi hasilnya berkah . Dan perbuatannya itu mendapatkan
rido dari Allah swt .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar