Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Dari sahabat Amr ra bahwa
Rasulullah saw bersabda:
لاَ تَطْرُوْنِيْ كَمَا أَطْرَتِ
النَّصَارَى إِبْنَ مَرْيَمَ إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ. فَقُولُوا: عَبْدُ اللهَ وَرَسُوْلَهُ.
“Janganlah kamu menghormati aku
(berlebihan) sebagaimana orang Nasrani menghormati Isa bin Maryam. Sesungguhnya
saya hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: Hamba Allah dan RasulNya”.
(Riwayat
Muslim)
Melalui Hadist ini
Rasulullah saw berpesan kepada semua umatnya termasuk kita semua agar di dalam
menghomati Nabi saw itu cukup , biasa – biasa saja .
Jangan sampai penghormatan
yang berlebihan itu akhirnya menimbulkan syirik .
Bila kita berbuat syirik ,
maka semua amal kebaikan yang telah kita kumpulkan akan hilang dalam sekejap ,
putus pula hubungan dengan Allah swt .
Maka sia –sialah hidup di dunia ini .
Rasulullah saw merasa
dirinya hanya mansuaia biasa, sama seperti kita semua. Bedanya hanya amanat
yang diemban oleh kita dengan beliau saja .
Karena beliau itu manusia
pilihan Allah bukan berarti beliau harus disamakan dengan Allah swt . Akan tetapi
lisan beliau ,
sikap dan prilaku beliau itulah yang harus dijadikan tuntunan
hidup kita melalui sabda – sabda beliau .
Oleh karena itu bagi siapa
saja yang mengingkari beliau sama saja mengingkari Allah .
Beliau dipilih oleh
Allah dan diutus [ diberi amanat atau tugas ] oleh Allah adalah untuk
menyempurnakan akhlak manusia dengan berpedoman kepada Al Qur’an yang dibawa
oleh beliau .
Jadi akhlak beliau adalah
akhlak Al Qur’an .
Maka bagi siapapun yang tiak mau berpedoman kepada Al Qur’an
sama saja tidak percaya kepada beliau , tidak percaya kepada Al Qur’an ,
tidak
percaya kepada malaikat [ Jibril as ] sebagai penghantar wahyu kepada beliau
dan tidak percaya kepada Allah swt.
Rukum Iman yang berjumlah
enam sudah gugur empat , maka dia bukan lagi orang Islam .
Karena oran Islam atau
sebagai muslim harus melaksanakan Rukun Islam yang lima perkara dan Rukun Iman
yang enam perkara .
Jadi kembali kepada apa
yang disampaikan oleh beliau melalui Hadist di atas perintahnya adalah hanya
menghormati beliau apa adanya, jangan ditambah – tambah sehingga menjadikan
diri beliau sebagai pemujaan .
Karena yang berhak dipuja cukup hanya Allah
semata .
Itulah mengapa sampai
sekarang kuburan beliau dijaga ketat agar para pengunjung yang datang
bersilaturahmi ke tempat beliau tidak terjadi perbuatan syirik .
Sampai
kuburannya juga dilarang untuk difoto oleh siapapun , kecuali bila ada izin
dari pemerintah setempat .
Bagaimana dengan
masuarakat kita sekarang ini . Bila ada orang yang diberi kelebihan sedikit
oleh Allah , maka banyak masayarakat berdatangan mengunjunginya, tanya itulah
inilah dsb.
Dan orang diberi kelebihan
tersebut banyak yang tersesat jalan , karena rasa takaburnya keluar .
Sehingga tekadang tanpa disadari ucapannya
itu mendahului kodrat Allah . Hak Allah dilanggarnya , tapi hak dirinya sebagai
manusia semakin tidak dipahaminya , maka sesatlah dia. Walaupun yang diamalkan
olehnya adalah ayat – ayat Allah .
Ibadahnya rajin , termasuk puasanya . Semuanya menjadi sia –
sia . Karena dalam dirinya ada merasa bangga bisa lebioh istimewa dari yang
lain .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar