Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Rasulullah
saw bersabda yang artinya :
"
Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya,
apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha
dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya
maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya "
[HR.at-Tirmidzi dan Ibnu
Mâjah]
Wahai
saudaraku Allah menurunkan kita ke dunia ini adalah untuk menerima ujian dan
cobaan dariNya .
Tidak ada
seorangpun yang lolos dari ujian dan cobaan Allah swt. Dengan ujian dan cobaan
tersebut Allah akan mengetahui kualitas ketakwaan setiap manusia .
Sesungguhnya
Allah sudah tahu bahkan lebih tahu dari manusia , tapi tujuannya adalah untuk
memberikan pembelajaran kepada kita semua selaku manusia .
Semakin
berat ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada kita maka akan semakin besar
pula pahala atau imbalan yang Dia berikan .
Dan
imblan ini baru akan diberikan balasannya kelak di akhirat . Sedangkan di dunia
itu sudah menjadi aturan dan ketetapan Allah yang sudah diberikan kepada kita
saja.
Ada yang
berpendapat kenapa ya orang yang ibadahnya rajin , tekun , tapi kehidupannya
biasa – biasa saja ?
Tapi
mereka yang tidak beribadah justru semakin kaya raya, Jabatannya semakin
tinggi, kekuasaannya semakin luas , hidupnya semakin sejahtera.
Semua itu
menurut kaca mata kita bukan menurut kaca mata Allah belum tentu, siapa tahu
justru yang terjadi sebaliknya .
Namun
kembali kebenaran ada pada Allah semua . Kita dilarang menghakimi orang lain ,
menyalahkan orang lain , memfitnah orang lain .
Karena
kita sendiripun sungguh banyak keburukan kita, kelemahan dan kekurangan kita ,
kesalahan kita , namun oleh Allah masih ditutupinya .
Oleh
karena itu bila kita perhatikan semakin kita mendekatkan diri kepada Allah ,
maka semakin berat pula ujiannya.
Artinya
adalah Allah semakin sayang kepada kita semua . Jadi dengan semakin sayangnya
Allah kepada kita itu bukan semakin senang , tapi semakin pahit dibuatnya.
Akan
tetapi bila kita sudah tertancap imannya, maka justru dengan semakin beratnya
ujian dan cobaan Allah, maka akan semakin besar pula pahala yang akan
diperolehnya .
Kenapa
disebutnya ujian ? Ujian itu berupa kenikmatan. Bila saat mendapatkan
kenikmatan , kita banyak bersyukur, maka dianggap telah lulus ujiannya.
Tapi
bila kenikmatan itu dimanfaatkan untuk keburukan, disalah gunakan, maka kita
dianggap gagal ujiannya.
Kenapa
disebut cobaan ? Cobaan itu berupa kepahitan hidup, penyakit , musibah dan
sejenisnya . kemiskinan , kefakiran, kesengsaraan , penderitaan .
Bila
semua itu dihadapinya dengan sikap sabar , maka dianggap sudah lulus ujiannya.
Tapi bila ditanggapi dengan keluhan , kemarahan , kejengkelan, maka dianggap
gagal dalam menempuh cobaan .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar