Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Rasulullah
Saw bersabda,
”Diam
(tidak bicara) adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya.”
HR.
Ibnu Hibban .
Wahai
saudaraku anda sering bergaul dengan sipapun , apakan anda memperhatikan
karakternya ? Atau hanya asal bergaul saja.
Bila
hanya asal bergaul saja , maka sungguh alangkah ruginya anda.
Allah
mempertemukan anda dengannya itu agar anda bisa banyak belajar darinya,. Yang
baiknya ambil dan yang buruknya buang jauh – jauh .
Coba
anda perhatikan mereka yang selalu banyak bicara , sangat vocal sekali bila di
dalam rapat atau pertemuan .
Dan
perhatikan setelah bubar dari pertemuan apakah perbuatan dia banyak yang sesuai dengan
ucapannya ataukah hanya agar dipandang menjadi orang yang pandai bicara saja .
Disinilah
keburukan orang yang banyak bicara itu sudah dipastikan akan banyak dustanya
daripada jujurnya .
Itulah
mengapa Rasulullah saw mengatakan bahwa diam atau tidak bicara itu adalah suatu
kebijaksanaan [ emas ] .
Diamnya
itu bukan diam seperti patung . Akan tetapi diamnya itu sambil memperhatikan
apa yang mereka bicarakan .
Sambil berfikir apa manfaatnya dan apa yang
mudharatnya .
Dan
bila dia dimintai pendapat, maka dia dapat menyimpulkan mana yang baik dan mana
yang buruk.
Dan
diambillah jalan yang baik yang bermanfaat bagi banyak orang , tapi tidak
menyinggung perasaan orang lain . Itulah yang dikenal dengan orang yang
bijaksana.
Orang
yang bijaksana itu selalu sebelum berbicara difikirkan terlebih dulu apa yang
harus diucapkannya .
Karena kalimat bila sudah keluar dari mulut, maka tidak
bisa ditarik kembali.
Orang
bijaksana itu selalu berbicara pada jalan kebenaran , tidak mau yang neko –
neko , yang banyak pertimbangan itu dan ini.
Dia
akan berbicara singkat , padat, jelas dan tegas. Bila menurut pendapatnya
benar, maka akan dikatakan benar . Dan berani dia mempertanggung jawabkan
ucapannya sendiri .
Sebaliknya
bila salah dia akan mengatakan bahwa itu salah . Dan dia berani memberikan
solusinya yang terbaik menurut pendapatnya.
Bila
umum berpendapat bahwa dirinya itu yang salah , padahal itu adalah benar . Maka
dia tidak menjadi marah , bahkan berterima kasih atas koreksinya .
Bila
bila pendapat umum yang digunakan , maka secara jujur dia mengundurkan diri,
tidak mau terlibat dengan pekerjaan tersebut .
Dia
bukan takut terhadap manusia, akan tetapi takut terhadap Allah bila dimintai
pertanggung jawabannya.
Karena
bila kita mendukung program yang tidak benar, artinya kita juga sudah terlibat
berbuat tidak benar , walaupun secara langsung kita tidak terlibat .
Senoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar