Kamis, 26 April 2018

89 . HINDARI ACARA ADAT YANG MENYIMPANG DARI AGAMA .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh  .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .

Dari Ali bin Husain bin Ali dari ayahnya, dari kakeknya, beliau mendengar dari 

Rasulullah saw bersabda ,

لاَتَتَّخِذُواْ قَبْرِى عِيْدًا. وِلاَ بُيُوْ تَكُمْ قُبُوْرًا فَإِنَّ تَسْلِيْمَكُمْ لِيِبْلُغُنِيْ أَيْنَمَا كُنْتُم

“Jangan engkau jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah engkau jadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan (tetapi ucapkanlah do’a salam kepadaku) karena sesungguhnya do’a salammu sampai kepadaku di manapun kamu berada”. 


Diriwayatkan dalam kitab Al-Mukhta’ah .

Melalui Hadist ini Rasulullah berpesan kepada manusia siapapun orangnya yaitu bagi yang bersilaturahmi ke kuburan Rasulullah saw dilarang mengadakan perayaan atau berpesta pora di tempat itu .

Termasuk juga di semua kuburan para waliyullah , para ulama , orang soleh dan sejenisnya .

Kenyataannya sampai sekarang masih banyak yang melakukannya, walaupun itu hanya merupakan kebudayaan .

Akan tetapi secara tidak langsung mengajarkan kepada generasi penerusnya untuk melakukannya yang sebenarnya mnenyesatkan dirinya sendiri .

Jadi adat kebudayaan hindu masih dicampur adukkan dengan ajaran Islam . Ini tidak boleh . 

Justru Islam mengajak manusia semua untuk kembali kepada tuntunan yang benar yaitu Al Qur’an dan hadist .

Bila mau berdo’a memohon sesuatu maka tidak perlu datang ke kuburan , dari rumah sendiripun bisa dilakukan , dan Insya Allah do’a itu akan sampai kepada Allah swt .

Rumah yang baik itu bila semua penghuninya beribadah kepada Allah , banyak dibacakan Al Qur’an , dimanfaatkan untuk berdzikir, bertafakur .

Sehingga rumah tersebut disamping sebagai temnpat berlindung dari panasnya terik matahari dan hujan serta angin , juga sekaligusa sebagai tempat ibadah .

Dan yang lebih baik lagi bila di rumah tersebut disediakan satu tempat khusus untuk melaksanakan kegiatan keagamaan secara berjama’ah.

Bila hal itu dilakukan , maka Insya Allah Malaikat rahmat juga akan merasa senang dan betah memasuki rumah tersebut .

Sungguh masih banyak di antara kita yang membuat rumah berukuran besar , akan tetapi untuk tempat ibadah hanya cukup untuk sendirian atau paling juga untuk dua orang .

Alangkah baiknya disediakan satu tempat berukuran sama dengan kamar tidur, sehingga di tempat itulah bisa dilaksanakan berbagai macam kegiatan baik dalam urusan duniawinya maupun akhiratnya .

Misalnya habis shalat Maghrib berjama'ah di keluarga , tidak terus bubar tapi sambil menunggu waktu Isya datang bisa dimanfaatkan untuk salaing bertanya tentang kehidupan yang dialami hari ini ada masalah ataukah tidak ?

Atau bisa untuk kegiatan membaca Al Qur'an bersama [ tadarus Al Qur'an ] dan kegiatan lainnya yang sifatnya positif .

Sekarang bagaimana dengan keadaankeluarga kita ? Sudahkah melakukan itu semua ?
Kecauali mereka yang kebanyakan tinggal di kontrakan , pasti ruangannya sempit.

Semoga ini bermanfaat .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...