Jumat, 06 April 2018

58 . COBAAN TANDA UJIAN KEIMANAN .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Dari Abu Sa'id Al-Khudri dia berkata, Aku pernah menjenguk Nabi saw. ketika beliau sedang sakit panas, aku meletakkan tanganku dan aku mendapati panasnya terasa hingga di atas selimut. Aku lalu berkata, "Wahai Rasulullah, alangkah panasnya sakit yang menimpa dirimu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya begitulah kita, ketika dilipatgandakan cobaan bagi kita maka akan dilipatgandakan pula pahalanya." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat cobaannya?" Beliau menjawab: "Para Nabi." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab: "Kemudian orang-orang yang shalih, salah seorang di antara mereka ada yang dicoba dengan kefakiran sehingga tidak menemukan kecuali mantel untuk dia pakai, dan ada salah seorang dari mereka yang senang dengan cobaan sebagaimana salah seorang dari kalian senang dengan kemewahan." (HR. Ibnu Majah)

Wahai saudaraku kita bisa mengambil pelajaran dari sakit yang diderita oleh Rasulullah saw.  Kenapa seperti itu ?

Saat beliau sakita panas datang salah seorang  sahabatnya Abu Said al Khurdi , menengok, lalu memegang  tubuh Rasulullah saw dan berkata bahwa suhu tubuhnya sangat tinggi .

Rasulullah saw menjawab bahwa semakin berat sakit yang diderita oleh seseorang maka pahalanya akan semakin dilipat gandakan .

Kemudian Abu Said minta dijelaskan siapa saja yang berat ujian dan cobaannya itu ?

Beliau menjawab bahwa pertama adalah para Nabi dan Rasul , anda bisa lihat kisah para nabi dan Rasul di dalam Al Qur’an . 

Mereka ada yang dihina, dicela, dimusuhi, diancam nyawanya , difitnah , diajak berzina  , sampai keluarganya meninggalkannya dan hartanya habis semua  , juga harus menyembelih anak kandungnya sendiri  dll . 

Dan bagaimana cara mereka menghadapi masalah itu. Semua itu bisa untuk menjadi pembelajaran kita dalam menjalani kehidupan sekarang ini  .

Wahai saudaraku setelah para nabi dan raul, barulah di bawahnya yakni para orang saleh , semua harta bendanya habis , tinggal satu pakaian yang menempel di tubuhnya saja .

Tapi ada juga yang dicoba dengan kemewahan , harta berlimpah , tapi tetap dalam keimanan dan ketakwaan terhadap Allah swt .

Semoga kita semua bisa belajar dari contoh contoh tersebut walau diberikan kemiskinan sampai kekayaan , mereka imannya tidak goyang , tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi saat itu .

Semoga ini bermanfaat

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...