Selasa, 08 Agustus 2017

HADIAH ISTIMEWA BAGI HAMBA ALLAH SWT

Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.




Wahai saudaraku setiap kita melaksanakan tugas Allah maka akan selalu dibalas dengan pahala. Dan bagi siapa yang masih tetap mmenentangNya makan akan disediakan ancaman siksa dan azab yang berat baginya .  

Bagi orang yang telah diberikan hadiah berupa keimanan maka segala sesuatu yang terlihat tidak ada yang sifatnya samar  atau keraguan .  Semuanya serba yakin dan itulah yang dinamakan cahaya bashiroh . 

Bashiroh itu tidak akan berfungsi, tidak akan berguna, tidak akan bermanfaat bila tidak ada cahaya atau nur yang terpancar dari hati dada seseorang . 

Seperti mata tak mampu melihat kebenaran  alias buta. Mulut tak mampu berbicara dengan baik alias bisu . 

Telinga tak mampu mendengar ucapan2 yang mengandung kebenaran alias tuli.  Kaki berat untuk melangkah ke tempat yang benar alias mati langkah dsb .  

Hati seorang hamba itu gunanya untuk menerima atau menolak sesuatu yang diikuti oleh seluruh anggota tubuh. 

Sedangkan seluruh anggota tubuh itu selalu mengikuti gerak daripada hati manusia . Bila hati mengajak pergi maka pasti ia pergi, bila hati mengajak diam maka tubuhpun akan diam .  

Wahai saudaraku hati orang yang beriman  memiliki cahaya kepatuhan, taat dan senang untuk menerima kebaikan . Bila ada hal yang menyimpang dari syariat agama, maka hati langsung menolaknya . 

Berbeda dengan hati orang2 kafir, munafik dan musyrik. Hatinya diliputi cahaya kegelapan sehingga sangat sulit untuk menemukan cahaya kebenaran. 

Setiap kebenaran yang datang kepadanya selalu ditolaknya, ditentangnya, didustakannya, desepelakan dan dilalaikannya . 

Allah swt berfirman di dalam QS Al An’aam 25 yaitu  , 
“ Wa min hum man yastami’u ilaika . waja’alnaa ‘alaa quluu bihim akinnatan an yafquhuu hu wa fii aa dzaa nihim waq ronn . wa in yarou kulla aa yatin yu’minuu bihaa . hattaa  idzaa jaaaa u ka yujaa dluu naka yaquulul ladziina kafaruu in haa dzaa illaa asaa thiirul awwaliin “   

Yang artinya , “  Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Quran ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu".  QS Al An’aam 25  

Wahai saudaraku ayat ini menggambarkan manusia yang telah terkunci mata hatinya, tersumbat telinganya dan tertutup pandangan atau penglihatannya , sehingga setiap ada kebenaran yang datang kepadanya itu dianggapnya adalah hanya sebagai dongengan orang2 zaman dahulu, sudah tidak relevan lagi di zaman yang sudah super canggih ini, sudak tidak cocok di zaman modern ini .  

Inilah yang dikatakan orangnya masih hidup tapi layaknya dia adalah bagaikan bangkai yang bisa bergerak .  

Semoga saja kita semua dilindungi dari kemarahajn dan kemurkaan Allah sehingga hati kita akan tetap hidup dan berisi dengan cahaya keimanan .  Aaaaaamiin ….. 

Subhanakalloohumma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuu ilaika  ….  

Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu  fiikum ……  

Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...