Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillahirranmaanirrahiim .
Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua
khususnya untuk kami sendiri agar
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .
Ingat takwa itu merupakan benteng
untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.
Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada
Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta
inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita
nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana
yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .
Persatuan itu
rahmat dan perpecahan itu azab
Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan petuah di mimbar,
“Siapa yang tidak
mensyukuri yang sedikit, ia akan sulit mensyukuri yang banyak.
Siapa yang tidak mau berterima kasih pada manusia,
berarti ia tidak bersyukur pada Allah.
Membicarakan nikmat Allah adalah bentuk syukur.
Enggan menyebutnya adalah bentuk kufur. Bersatu dalam
satu jama’ah adalah rahmat.
Sedangkan perpecahan adalah azab.”
(HR. Ahmad, 4: 278.
Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan, perawinya tsiqah sebagaimana
disebutkan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 667)
Beberapa catatan kaki dari hadits di atas dari Syaikh
Syu’aib Al-Arnauth dalam tahqiq Musnad Al-Imam Ahmad:
1. Siapa yang sulit mensyukuri yang sedikit, maka ia
sulit mempraktikan syukur yang hakiki secara keseluruhan.
2. Boleh menyebut-nyebut nikmat yang telah Allah beri
asal bukan dalam rangka menyombongkan diri.
3. Bersepakat dan bersatu ketika terlihat seperti satu
jama’ah itu lebih baik, daripada berpecah belah.
4. Perkataan yang masyhur di tengah-tengah kita “ikhtilaf
(perbedaan) umatku adalah rahmat”, tidak diketahui ada hadits yang lafazhnya
semacam itu.
Wallaahu a’lam bish shawab
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
Barakallaahu fiikum
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar