Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
" Dari Anas ra , bahwa ada
seorang Yahudi yang mengundang Rasulullah saw untuk menikmati hidangan roti
dari tepung gandum dan lemah yang berubah – ubah aromanya . Maka beliau
memenuhi undangan itu “ .
HR Ahmad .
Wahai saudaraku sungguh
alangkah indahnya apa yang dilakukan oleh Nabi saw .
Dalam bersosial dan
bermasyarakat mengapa kita yang tidak semulia Nabi tapi justru membuat sekat
pemisah ?
Masih banyak dalam acara
pertemuan keluarga ,atau pertemuan di
kampung , di kantor saat akan mengadakan rapat , sebelum mulai mereka mencari – cari teman yang cocok ,
memilih – milih yang sesuai dengan seleranya , yang se level dengannya .
Di dalam bertetanggapun
juga seperti itu si kaya bergaulnya hanya dengan si kaya , si miskin dengan si
miskin . Si kaya baru mau dekat dengan si miskin saat butuh tenaganya , setelah
itu itu cuek lagi.
Apakah Islam mengajarkan
seperti itu ? Sungguh itu sikap dan prilaku yang sesat .
Islam itu indah , semua
manusia dianggapnya sama . Berdiri sama tinggi , duduk sama rendah.
Dalam pertemuanpun yang datang duluan
seharusnya duduknya di depan , dan yang datang belakangan wajar bila tempat
duduknya kebagian di belakang .
Wahai saudaraku apakah
belum cukup dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi saw tersebut , bahwa dalam
hidup ini harus saling mencintai sesama manusia .
Karena mencintai sesama
manusia itu adalah merupakan akhlak yang sangat terpuji .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar