Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Abdullah bin Abbas dan
Anas bin Malik ra , keduanya berkata bahwa
Rasulullah saw bersabda ,
“Andaikan
seorang anak Adam [ manusia ] mempunyai satu lembah emas , pasti dia ingin
mempunyai dua lembah . Dan tiada yang dapat menutup mulutnya [ menghentikan
kerakusannya kepada dunia ] kecuali tanah [ mati ] . Dan Allah berkenan menerima
taubat siapa yang mau bertaubat “ .
HR Muslim , Tirmidzi dan
Ahmad .
Wahai saudaraku hawa nafsu
itu ibarat bayi . Begitu kita susui maka dia akan cepat tumbuh besar .
Nafsu kita secara naluriah
menyenangi hal – hal yang bersifat duniawi .
Celakanya duniawi secara fitrah tidak dapat mengenyangkan apalagi menentramkan kehidupan manusia .
Kita sendirilah yang harus
mengendalikan nafsu kita , dan disanalah letak kebahagiaan yang sebenarnya.
Mengapa kita sering
lupa ?
Coba lihat kejadian di zaman ini , kerja jadi pejabat tinggi , pasti gajih besar . Tapi kenapa masih melakukan korupsi ? Ternyata akhlak dan moralnya sudah rusak .
Sudah diberikan kekayaan banyak, masih juga kikir . Ternyata memang moral dan akhlaknya sudah rusak .
Manusia diperintahkan untuk bersedekah ternyata masih juga belum mau melaksanakan , karena takut kekurangan harta. Dan hidupnya menjadi miskin serta sengsara dan menderita . Ternyata masih belum yakin terhadap ayat ayat Allah dan ucapan Rasulullah saw .
Selagi belum punya , banyak meminta kepada Allah agar bisa menjadi orang punya . Setelah punya lalu melupakan Allah , bahkan seolah - olah tidak merasa meminta kepada-Nya . Lucu deh .
Lagi mencalonkan pemimpin , banyak mendekatkan diri kepada Allah , para ulama , pondok pesantren pada didatangi . Setelah jadi boro - boro menyempatkan datang lagi ke tempat itu dengan alasan sibuk .
Semua itu merupakan sifat buruk manusia . Itulah mengapa Rasulullah saw bersabda, bila manusia diberi satu lembah emas , pasti ingin punya dua lembah emas.
Semakin tinggi jabatan semakin lupa kepada Allah . Semakin kaya orang , semakin kikir pulalah dia . Semakin dibanyakin hartanya semakin tersesat pula jalan yang ditempuhnya .
Semoga saja kita tidak berbuat seperti yang diuraiakan di atas. Kita masih istiqamah berada di jalan yang lurus , jalan yang benar , jalan yang diridoi oleh Allah swt.
Insya Allah . Aaaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar