Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Dari Atha’ bin Abi Rabbah
, dia berkata , “ Ada seorang lelaki masuk ke tempat Rasulullah saw , sementara
beliau sedang tidur rebahan pada sebuah bantal . Di hadapan beliau ada talam ,
yang di atasnya ada adonan roti . Lalu beliau meletakkan adonan roti itu di
atas tanah dan menyingkirkan bantal , seraya bersabda , “Sesungguhnya aku
hanyalah seorang hamba yangh memakan sebagaimana hamba sahaya makan dan aku
duduk sebagaimana hamba sahaya duduk “
HR Ahmad dan Tabrani .
Wahai saudaraku kita
sering menganggap rendah atas pekerjaan tertentu.
Sadar atau tidak kita
sedang mempertontonkan kesombongan terselubung ,
Bukankah di mata Allah swt
semua manusia sama ,
yaitu sama – sama sebagai hamba-Nya ?
Jadi apakah kelebihan kita
merasa lebih mulia daripada orang lain ?
Wahai saudaraku kita sama
– sama makannya nasi dan minumnya air,
kalau tidur sama sama memejamkan mata .
Walaupun wana kulit
berbeda , akan tetap[I segala sesuatunya sama, kecuali amanat yang diemban oleh
setiap manusia berbeda – beda.
Ada yang
jadi petani , pedagang , pebisniss , pengusaha , pekerja . Itu semua hanyalah amanat yang harus dijaga
dipelihara untuk hal – hal yang benar .
Ada yang bertitel DR , Dr,
Drs , Ir , Profesor , SPd , BA , SMHK ,
dll itu semua hanyalah amanat keilmuan yang harus dimanfaatkan dengan
baik untuk kemaslahatan manusia ., jangan sampai untuk berbuat kezaliman .
Allah tidak melihat raut
wajahnya , ganteng atau cantik , tidak melihat jabatannya , tinggi atau rendah
, tidak melihat titelnya , yang dilihat
adalah ketakwaannya terhadap Allah swt yaitu melalui hati setiap manusia .
Oleh karena itu bila ingin diakui oleh Allah , disayangi oleh Allah, diperhatikan oleh Allah , maka tingkatkan kualitas takwa kita kepada-Nya .
Hanya dengan takwalah kita dapat mencari bekal hidup untuk akhirat kita agar kita disana selamat dan berbahagia .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar