Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Dari Hisyam bin Urwah ,
dan ayahnya , dan Aisyah ra , dia berkata , “ Demi Allah , keluarga Muhammad
saw pernah melewati waktu satu bulan tanpa ada roti yang dimasak selama itu
.” Dia berkata , “ Aku bertanya , wahai
Ummul – Mukminin , lalu apa yang dimakan Rasulullah saw ? “ Dia menjawab , “ Kami mempunyai beberapa
tetangga dari kalngan Anshar , semoga
Allah melimpahkan balasan kebaikan kepada mereka , yang memiliki sedikit susu
yang mereka hadiahkan kepada Rasulullah saw “
HR Ahmad .
Dalam kehidupan modern
yang serba individualis ini bagaimana kita menterjemahkan kehidupan
bertetangga ?
Apakah kita bisa hidup rukun dan damai dengan para tetangga kita ? Ataukah kita masih pilih - pilih , tidak mau bergaul dengan mereka yang kehidupannya di bawah kita .
Apakah kita masih berbangga diri dengan kedudukan kita, kekuasaan kita kemudnian membikin batasan dengan mereka , sehingga tidak sembarangan orang bisa bertemu dengan kita .
Apakah kita masih berbangga diri karena anak keturunan bangsawan, pejabat tinggi , kemudian sikapnya tinggi hati .
Rasulullah saw saja berkata kepada keluarganya , " Janganlah kalian semua berbangga diri karena ada kaitan darah atau terah dengan saya sehingga kalian bisa berbuat semau kalian sendiri . Sungguh tidak ada yang membantu kalian kelak di akhirat , kecuali dari amal perbuatan kalian sendiri "
Jadi apa yang harus dibanggakan oleh kita semua , keluarga Nabi saw saja harus berbuat sama seperti kita , tapi justru kita merasa bangga bila masih ada keturunan dari Nabi saw . Astaghfirullah .
Masih adakah ruang dalam
bilik hati kita untuk berempati kepada para tetangga kita ?
Kalau tidak bisa
bertetangga dengan baik , lantas dengan apa kita akan mengukur keimanan
kita ?
Kita belum bisa menjadi muslim yang baik dan benar bila para tetangga kita masih merasa kurang nyaman dengan keberadaan kita bersama mereka .
Belumlah dikatakan beriman bila para tetangga di dekat kita masih terganggu oleh lidah dan tangan kita .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar