Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku Rasulullah
saw bersabda
“ Akan datang suatu zaman
umat lain memperebutkan kamu sekalian seperti
memperebutkan makanan dalam hidangan.
Sahabat bertanya
“Apakah
kami jumlahnya sedikit pada saat itu”.
Jawab Rasulullah;
Bukan
bahkan sesungguhnya jumlah kamu banyak tetapi kualitas
kamu ibarat buih yang terapung di atas air dan di dalam hatimu
dijadikan kelemahan jiwa.
Sahabat bertanya
“apa yang
dimaksud kelemahan jiwa ?
Rasulullah menjawab,
yaitu
cinta dunia dan membeci kematian”.
Sungguh tepat isyarat yang
digambarkan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya di atas
bahwa pada akhir zaman nanti umat Islam akan mengalami
disintergrasi, penurunan kualitas iman,
Ibadah-ibadah yang
dilaksankan hanya melepaskan beban kewajiban dan kegiatan
rutinitas ritual tidak di sadari sebagai sebuah kebutuhan ,
Sehingga yang tercermin dalam kehidupan
sehari-hari tidak lebih dengan orang yang tidak beriman.
Begitu mudahnya mereka diombang- ambingkan oleh
kegemerlapan dunia yang serba menggiurkan. Ibarat buih yang terapung
di atas air akan terhempas kemana-mana.
Dunia ini sebenarnya jika
kita telususri dari segi pengertian bahasanya yang terambil
dari kata danâ, yang artinya adalah dekat, sebentar.
Dari makna ini bisa dipahami bahwa dunia ini adalah suatu
tempat yang dekat lagi sebentar.
Hal ini dapat dirasakan
ketika kita memakan makanan, yang merasakan lezat dan
pahitnya adalah hanya sampai pada tenggorokan saat
sampai diperut, tidak bisa dibedakan rasanya mana makanan yang
lezat dan makanan yang
tidak lezat.
Itulah
gambaran kehidupan dunia.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar