Assalaamu’alaikum wa
rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku seringkali kita keliru mengukur keimanan
diri kita. Batasannya seperti apakah keimanan itu ?
Sungguh masih banyak manusia yang memahami
keimanan itu hanya sebatas ritual saja.
Apakah sikap dan prilaku social kita
baik atau buruk tidak diperhatikan sama sekali ?
Tidak beda penafsiran tentang ibadah .
Bila
ada kata beribadah, maka langsung saja pikiran kita membayang dengan pakaian
sarung, baju kok, gamis, sorban, pengajian, ke masjid, mushala, degarkan
pengajian atau ceramah, tahlilal, marhabanan
,solawatan .
Yang lainnya seperti bekerja mencari nafkah , berdagang ,
bertani, nyopir itu terlepas dari perhatian ibadah .
Termasuk masalah rezeki, kalau bilang rezeki
itu langsung larinya ke uang .
Apakah sehat, selamat, teman , ilmu , kesempatan
, kerjaan , hidayah itu bukan rezeki ?
Sungguh itu juga semuanya
termasuk rezeki .
Sekarang bagaimana
dengan ukuran keimanan. Apabila
mengerjakan kebaikan itu merasakan nikmat tersendiri, berarti itu termasuk
keimanan .
Bila kita merasa sedih dan
kecewa saat mengerjakan keburukan itu juga termasuk orang yang beriman .
Abu Umamah r.a berkata , “ Seorang lelaki
bertanya , “ Ya Rasulullah saw , apakah iman itu ? “ Rasulullah saw bersabda , “: Kalau kebaikanmu
itu membuatmu senang dan kalau kejelekanmu itu membuatmu susah maka engkau
seorang mukmin “ H.R Ahmad dan Tabrani .
Demikianlah saudaraku , semoga saja kita termasuk orang-orang
yang gemar melakukan kebaikan dimanapun kita berada dan kemanapun kita pergi .
Dan semoga kita semua selalu dalam bimbingan serta hidayah Allah sehingga apapun
yang dilakukan oleh kita mendapatka rido Allah swt .
Sebagai bahan renungan untuk kita bersama bagaimanakah
perasaan kita saat kita berbuat kebaikan ?
Sebaliknya bagaimanakah perasaan kita sat kita berbuat maksiat atau
keburukan ? .
Subhanakalloohumma
wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuu ilaik …….
Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu fiikum ……
Wassalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar