Assalamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh.
Bismillahirranmaanirrahiim
.
Wahai saudaraku tidak bosan2nya
kami menghimbau kepada anda semua khususnya
untuk kami sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kita kepada Allah swt .
Ingat takwa itu merupakan
benteng untuk mejauhi perbuatan yang
dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.
Selain dari itu kitapun
hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya
terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah
nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku marilah
kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai
penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah
swt dan juga para malaikatNya .
Wahai saudaraku di akhirat
kelak Allah akan menanyakan empat hal yang telah dititipkan kepada manusia saat
awal ditiupkan ruh ke dalam jasadnya yaitu
1. Umurnya ;
2. Jasadnya ;
3. Ilmunya dan 4
. hartanya .
Jadi selama manusia berada
di dunia itu
1. Umur dimanfaatkan untuk apa apakah untuk mecari bekal kebajikan
atau menanamkan keburukan ;
2. Jasadnya
yaitu semua anggota tubuhnya dimanfaatkan dengan baik dan benar atau disalah
gunakan ;
3. Ilmunya artinya ilmu yang tetal didapat sebenarnya semuanya adalah
dari Allah swt dengan perantaraan hambNya yang lain, dan diamalkan untuk apa ,
apakah diamalkan ke jalan yang benar atau disalah gunakan . Dan
4. Hartanya
diperoleh dari mana apakah dari jalan yang halal atau tidak halal . Serta
dimanfaatkan di jalan Allah atau hanya
untuk memperturutkan hawa nafsunya saja.
Wahai saudaraku hidup ini adalah pilihan, apa yang menjadi kesukaannya
adalah yang mejadi pilihannya, maka itul;ah yang dinikmatinya .
Jangan merasa
bahwa suksesnya hidup di dunia itu berarti di akhirat juga aka sukses.
Sengsaranya di dunia maka di akhirat juga akan sengsara. Sungguh tidak seperti itu.
Yang menilai baik ataupun buruknya itu hanya Allah swt.
Orang yang mendalam
ilmu agamaya, yag banyak hafal ayat – ayat Allah dan Hadist2 Rasulullah, yang
lancer dalam berdakwah pun tidak bisa menjamin bahwa diriya yakin akan masuk ke
surganya Allah swt.
Sebaliknya orang
byang kehidupannya jauh sangat miskin, sederhana, bahkan fakir, namun tetap
dalam kesabaran menjalankan takwanya kepada Allah swt belum tentu di dunianya
sengsara kemudian di akhirat juga sengsara.
Kembali semua itu bergantung
kepada penilaian Allah . Allah swt
berfirman di dalam QS An Nisaa 10 yang berbunyi Innal ladziina ya’ kuluuna fii
buthuu nihim naa ran wa sayash launa sa’iiran “
Yang artinya ,
“ Sesungguhnya orang – orang yang memakan harta anak
yatim secara aniaya , bahwa sebenarnya mereka itu memakan api neraka sepenuh
perutnya dan mereka ( kelak ) akan masuk neraka Sya’ir ( yang apinya menyala –
nyala ) . QS 4 : 10
Wahai saudaraku melalui firmanNya
itu memberitahukan kepada kita semua bahwa berhati – hatilah dengan
harta anak yatim. Bila anda memelihara anak yatim diniatkan ibadah, itu sangat
baik.
Syukur - syukur , semua beban kehidupannya anda yang menanggungnya. Bila keadaan
anda kurang, maka boleh mengambil sebagian dari harta anak yatim tersebut untuk
kehodupan pribadinya dan ambil biaya pemeliharaan secukupnya.
Janganlah anda
berlebih menggunakan harta anak yatim, karena hal itu membahayakan diri anda
sendiri.
Allah swt lebih tahu niat hati yang ada dalam diri anda. Apalagi yang
berniat menzalimi anak yatim dengan memakan hartanya secara sengaja, Jelas
inilah yang dimaksud dari ayat tersebut. Allah amakn memasukannya ke dalam
neraka Sya’ir yang apinya menyala – nyala .
Oleh karena itu kasih sayangilah anak yatim sebagaimana anda berkasih
saying terhadap diri anda sendiri
Barangsiapa yang memelihara anak yatim dengan kasih sayang , maka
Allah pun akan berbuat sama terhadap dirinya .
Bila anak yatim itu telah cukup dewasa da bisa mandiri, maka sisa harta
yang telah dimanfaatkan untuk kebutuhannya
diserahka kepadanya dengan disaksikan oleh aparat setempat, minimalnya
keluarga dekatnya.
Tujuannya adalah untuk menghindari fitnah atau hal – hal
yang tidak diinginkan . Mari kita simak
firman Allah berikut ini yaitu ,
“ Wa laa taqrabuu maa lal yatiimi illaa bi
latii hiya ahsanu hattaa yablugha asyuddahu “
Yang artinya “ Da janganlah
kalian mendekati harta anak yatim , kecuali dengan cara yang lebih baik (
bermanfaat ) sehingga dia tumbuh dewasa “
QS Al An’am 152
Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah
memberitahukan kepada kita semua bahwa mendekati harta anak yatim saja sudah
dilarang , apalagi memakannya.
Namun bila untuk menjaganya , melestarikannya
dan memanfaatkannya secara hemat untuk kebutuhan anak tersebut sampai dia
dewasa dan manidiri itu suatu perbuatan mulia .
Rasulullah saw bersabda, “ Allah akan membangkitkan kaum dari kuburnya
yang keluar dari perut dan mulut mereka api yang menyala – nyala. Sahabat
bertanya , “ Siapakah mereka itu ya rasulullah ! “
Beliau bersabda, “ Apakah kamu tidak tahu bahwasanya Allah swt telah berfirman
, “ Sesungguhnya orang – orang yang memakan harta anak yatim secara zalim itu
sama halnya memakan ( memenuhi ) perut mereka dengan api neraka “ . H.R Abu
Hurairah .
Semoga uraian ini bermanfaat
dan dapat membuka mata hati kita yang selama ini tertutup atas izin dan rido
Allah ….. Aaaaammin
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wallaahu a’lam bish shawab
Barakallaahu fiikum
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar