Jumat, 21 Juli 2017

MEMAKAN HARTA ANAK YATIM

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillahirranmaanirrahiim .



Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya  untuk kami sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .

Ingat takwa itu merupakan benteng  untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.

Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam

Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .

Wahai saudaraku di akhirat kelak Allah akan menanyakan empat hal yang telah dititipkan kepada manusia saat awal ditiupkan ruh ke dalam jasadnya yaitu 
1. Umurnya  ;  2.  Jasadnya  ;  3.  Ilmunya  dan  4 . hartanya .  

Jadi selama manusia berada di dunia itu 

1. Umur dimanfaatkan untuk apa apakah untuk mecari bekal kebajikan atau menanamkan keburukan ;  
2. Jasadnya yaitu semua anggota tubuhnya dimanfaatkan dengan baik dan benar atau disalah gunakan ; 
3. Ilmunya artinya ilmu yang tetal didapat sebenarnya semuanya adalah dari Allah swt dengan perantaraan hambNya yang lain, dan diamalkan untuk apa , apakah diamalkan ke jalan yang benar atau disalah gunakan . Dan 
4. Hartanya diperoleh dari mana apakah dari jalan yang halal atau tidak halal . Serta dimanfaatkan  di jalan Allah atau hanya untuk memperturutkan hawa nafsunya saja.  

Wahai saudaraku hidup ini adalah pilihan, apa yang menjadi kesukaannya adalah yang mejadi pilihannya, maka itul;ah yang dinikmatinya . 

Jangan merasa bahwa suksesnya hidup di dunia itu berarti di akhirat juga aka sukses. Sengsaranya di dunia maka di akhirat juga akan sengsara. Sungguh tidak seperti itu. Yang menilai baik ataupun buruknya itu hanya Allah swt. 

Orang yang mendalam ilmu agamaya, yag banyak hafal ayat – ayat Allah dan Hadist2 Rasulullah, yang lancer dalam berdakwah pun tidak bisa menjamin bahwa diriya yakin akan masuk ke surganya Allah  swt. 

Sebaliknya orang byang kehidupannya jauh sangat miskin, sederhana, bahkan fakir, namun tetap dalam kesabaran menjalankan takwanya kepada Allah swt belum tentu di dunianya sengsara kemudian di akhirat juga sengsara.  

Kembali semua itu  bergantung kepada penilaian Allah .  Allah swt berfirman di dalam QS An Nisaa 10 yang berbunyi Innal ladziina ya’ kuluuna fii buthuu nihim naa ran wa sayash launa sa’iiran “  Yang artinya ,

“ Sesungguhnya orang – orang yang memakan harta anak yatim secara aniaya , bahwa sebenarnya mereka itu memakan api neraka sepenuh perutnya dan mereka ( kelak ) akan masuk neraka Sya’ir ( yang apinya menyala – nyala ) .  QS 4 :  10  

Wahai saudaraku melalui firmanNya  itu memberitahukan kepada kita semua bahwa berhati – hatilah dengan harta anak yatim. Bila anda memelihara anak yatim diniatkan ibadah, itu sangat baik. 

Syukur - syukur ,  semua beban kehidupannya anda yang menanggungnya. Bila keadaan anda kurang, maka boleh mengambil sebagian dari harta anak yatim tersebut untuk kehodupan pribadinya dan ambil biaya pemeliharaan secukupnya. 

Janganlah anda berlebih menggunakan harta anak yatim, karena hal itu membahayakan diri anda sendiri. 

Allah swt lebih tahu niat hati yang ada dalam diri anda. Apalagi yang berniat menzalimi anak yatim dengan memakan hartanya secara sengaja, Jelas inilah yang dimaksud dari ayat tersebut. Allah amakn memasukannya ke dalam neraka Sya’ir yang apinya menyala – nyala .  

Oleh karena itu kasih sayangilah anak yatim sebagaimana anda berkasih saying terhadap diri anda sendiri  

Barangsiapa yang memelihara anak yatim dengan kasih sayang , maka Allah pun akan berbuat sama terhadap dirinya .  

Bila anak yatim itu telah cukup dewasa da bisa mandiri, maka sisa harta yang telah dimanfaatkan untuk kebutuhannya  diserahka kepadanya dengan disaksikan oleh aparat setempat, minimalnya keluarga dekatnya. 

Tujuannya adalah untuk menghindari fitnah atau hal – hal yang tidak diinginkan .  Mari kita simak firman Allah berikut ini yaitu , 
“ Wa laa taqrabuu maa lal yatiimi illaa bi latii hiya ahsanu hattaa yablugha asyuddahu “   

Yang artinya  “ Da janganlah kalian mendekati harta anak yatim , kecuali dengan cara yang lebih baik ( bermanfaat ) sehingga dia tumbuh dewasa “  QS Al An’am  152  

Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa mendekati harta anak yatim saja sudah dilarang , apalagi memakannya. 

Namun bila untuk menjaganya , melestarikannya dan memanfaatkannya secara hemat untuk kebutuhan anak tersebut sampai dia dewasa dan manidiri itu suatu perbuatan mulia .  

Rasulullah saw bersabda, “ Allah akan membangkitkan kaum dari kuburnya yang keluar dari perut dan mulut mereka api yang menyala – nyala. Sahabat bertanya , “ Siapakah mereka itu ya rasulullah !  “  Beliau bersabda, “ Apakah kamu tidak tahu bahwasanya Allah swt telah berfirman , “ Sesungguhnya orang – orang yang memakan harta anak yatim secara zalim itu sama halnya memakan ( memenuhi ) perut mereka dengan api neraka “ . H.R Abu Hurairah .  

Semoga uraian ini bermanfaat dan dapat membuka mata hati kita yang selama ini tertutup atas izin dan rido Allah …..   Aaaaammin

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wallaahu a’lam bish shawab

Barakallaahu fiikum

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...