Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Berjalannlah anda menuju Allah swt dengan cara giat
beribadah kepadaNya.
Janganlah anda memaknai ibadah dalam arti sempit, tapi
dalam arti luas. Ibadah dalam arti sempit itu, begitu disebut ibadah pikiran
langsung kepada memakai kain atau sarung,m baju kokl, kopiah, atau sorban,
gamis, lalu ke masjid dengarkan ceramah pengajian, marhabanan, tahlilan,
yasinan, solawatan , kumpulan majelis taklim.
Selain dari tu dianggapnya bukan ibadah. Inilah
pengertian ibadah dalam arti sempit.
Sedangkan ibadah dalam arti luas adalah misalnya, kerja,
berdagang, kesawah, makan , minum dsb. Ini juga termasuk ibadah. Kuncinya
adalah niat .
Setiap ucap dan gerak kita bila diniatkan beribadah
kepada Allah dengan mengikuti tuntunan RasulNya maka sudah termasuk ibadah .
Misalnya anda mau ke sawah . Bismillah , Niat saya pergi
ke sawah beribadah kepada Allah dengan mengikuti tuntunan RasulNya….maka setiap
ucapnya, langkahnya , geraknya sudah termasuk ibadah .
Tujuan beribadah tiada lain semata hanya untuk
mendekatkan diri pada Allah dengan harapan mendapatkan syafaatNya, izinNya dan
ridoNya .
Jadi bukan agar mendapatkan surga dan tidak mau neraka.
Ini keliru besar. Surga dan neraka itu milik Allah. Keduanya akan diberikan
olehNya kepada siapapun yang dikehendakiNya .
Dengan beribadah maka akan terpancarkan cahaya atau NUR
petunjuk ke dalam hati yang murni. Dan cahaya tersebut dinamakan “ ANWARU
TAWAJJUH ( CAHAYA TUNTUNAN ALLAH ) .
Bagi orang yang telah mencapai makrifat disebutnya “
WASIL “ artinya sudah mendapatkan pancaran cahaya atau Nur Ilahi langsaung
dari-Nya.
Dan dengan nur tersebut dirinya bisa melihat Allah dengan
mata hatinya. Orang yang seperti ini berarti sudah mendapatkan “ HAQQUL YAKIN “
.
Dan orang-orang semacam ini atas izin Allah swt dengann
hati nuraninya dapat mengetahui segala rahasia ghaib yang ada di alam semesta
ini .
Dan golongan disebutnya “ ANWARU MUWAJJAH “ ( Orang yang
di dalam cahaNya ataudi hadapanNya ).
Sebagaimana dirman Allah , " Inna auliyaa alloohu
laa khoufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun " .
Yangartinya , “ Sesungguhnya mali-wali Allah itu tidak
meresa cemas atau takut dan tidak pula bersusah hati " . Al Ayat .
Walloohu a’lam Bish showab….
Barakalloohu fiikum ……….
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar