Jumat, 07 Juli 2017

KAITANYA ANTARA NURULLAH DAN WALIYULLAH

Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.



Berjalannlah anda menuju Allah swt dengan cara giat beribadah kepadaNya.

Janganlah anda memaknai ibadah dalam arti sempit, tapi dalam arti luas. Ibadah dalam arti sempit itu, begitu disebut ibadah pikiran langsung kepada memakai kain atau sarung,m baju kokl, kopiah, atau sorban, gamis, lalu ke masjid dengarkan ceramah pengajian, marhabanan, tahlilan, yasinan, solawatan , kumpulan majelis taklim.

Selain dari tu dianggapnya bukan ibadah. Inilah pengertian ibadah dalam arti sempit.

Sedangkan ibadah dalam arti luas adalah misalnya, kerja, berdagang, kesawah, makan , minum dsb. Ini juga termasuk ibadah. Kuncinya adalah niat .

Setiap ucap dan gerak kita bila diniatkan beribadah kepada Allah dengan mengikuti tuntunan RasulNya maka sudah termasuk ibadah .

Misalnya anda mau ke sawah . Bismillah , Niat saya pergi ke sawah beribadah kepada Allah dengan mengikuti tuntunan RasulNya….maka setiap ucapnya, langkahnya , geraknya sudah termasuk ibadah .
Tujuan beribadah tiada lain semata hanya untuk mendekatkan diri pada Allah dengan harapan mendapatkan syafaatNya, izinNya dan ridoNya .

Jadi bukan agar mendapatkan surga dan tidak mau neraka. Ini keliru besar. Surga dan neraka itu milik Allah. Keduanya akan diberikan olehNya kepada siapapun yang dikehendakiNya .

Dengan beribadah maka akan terpancarkan cahaya atau NUR petunjuk ke dalam hati yang murni. Dan cahaya tersebut dinamakan “ ANWARU TAWAJJUH ( CAHAYA TUNTUNAN ALLAH ) .

Bagi orang yang telah mencapai makrifat disebutnya “ WASIL “ artinya sudah mendapatkan pancaran cahaya atau Nur Ilahi langsaung dari-Nya.

Dan dengan nur tersebut dirinya bisa melihat Allah dengan mata hatinya. Orang yang seperti ini berarti sudah mendapatkan “ HAQQUL YAKIN “ .

Dan orang-orang semacam ini atas izin Allah swt dengann hati nuraninya dapat mengetahui segala rahasia ghaib yang ada di alam semesta ini .

Dan golongan disebutnya “ ANWARU MUWAJJAH “ ( Orang yang di dalam cahaNya ataudi hadapanNya ).

Sebagaimana dirman Allah , " Inna auliyaa alloohu laa khoufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun " .
Yangartinya , “ Sesungguhnya mali-wali Allah itu tidak meresa cemas atau takut dan tidak pula bersusah hati " . Al Ayat .

Walloohu a’lam Bish showab….
Barakalloohu fiikum ……….

Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...