Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku di dunia ini hanya ada oarng
yang dekat dengan Allah swt dan ada yang masih jauh dengan-Nya.
Orang yang
dekat dengan Allah swt hanyalah orang-orang yang bertakwa dan beriman
kepadaAllah dan Rasul-Nya .
Apapun yang telah dimilikinya sebesar-besarnya dimanfaatkan
untuk ketaatan kepada Allah swt .
Sehingga dengan berlimpahnya rezeki terhadap
mereka itu semakin bertambah takwa mereka kepada Allah swt.
Orang-orang yang
seperti inilah yang telah sampai kepada Allah saw. Pandangan mereka sempurna, tauhid mereka
mengesankan Allah sehingga mereka bisa menembus alam ghaib , alam samar atas
izin Allah .
Mereka telah mendapatkan
berbagai macam rahasia Allah swt dan mereka telah terlepas daripada belenggu
nafsu dunia.
Jiwa mereka telah terbebas
dari belenggu yang telah mengikat dirinya , sehingga yang lainnya tidak nampak,
kecuali hanya Allah swt saja.
Wahai saudaraku, lalu bagaimana dengan orang yang
terbelenggu ? Pandangan mereka masih sangat sempit . Rezekinyapun sempit,
terbatas hanya apa yang nampak saja .
Mereka masih berjalan menuju tingkatan
atau tangga berjalan menuju Allah swt. Mereka hanya dapat berjalan sebatas dari
apa yang telah diberikan Allah . Mereka belum mampu untuk menumbuh kembangkan
pemberian Allah.
Kefahaman tentang ilmunya yang ada dalam akal fikirannya masih
sangat terbatas sehingga mereka masih
terbelenggu , tidak bisa sempurna, alam batinnya tidak bisa bebas sehingga
belum bisa menembus alam ghaib dan alam tauhid Allah .
Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 3
yaitu , “ Al ladziina yu’minuuna bil ghaibi wa yuqiimuunash sholaata wa mimmaa
razaknaahum yunfiquun “
Yang
Artinya , “ Orang-orang yang beriman kepada yang ghaib,
yang mendirikan shalat dan menahkahkan atau membelanjakan sebagian rezeki yang
Kami anugerahkan kepada mereka .
QS 2 : 3
Wahai saudaraku bagi orang yang mampu membelanjakan hartanya sesuai
kesanggupan, maka mereka inilah yang telah sampai kepada Allah .
Semua itu
dilakukan karena keikhlasan kepada Allah .
Sedangkan orang yang sempit rezekinya hanya membelanjakan hartanya
sebatas apa yang Allah berikan. Bila membelanjakan melebihi dari apa yang
didapat, takut dirinya akan mengalami kekurangan .
Ini sama saja orang yang
sedang berjalan menuju Allah swt Sehingga Allah menurunkan firmanNya yang
berikut ini untuk melihat siapa yang sudah yakin kepadaNya dan siapa yang masih
belum yakin kepadaNya.
“ Matsalul
ladziina yunfiquuna amwaa lahum fii sabiilillaahi kamatsali habbatin anbatat
sab.a sanaa bila fii kulli sunbulatin mi a tu habbah , wallaahu yudhoo ifu
liman yasyaaaa u , wallaahu waa si’un ‘aliim , “
Yang artinya , “ Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” QS 2 : 261
Rasulullah saw bersabda , “ Barangsiapa yang membayar zakat hartanya ,
maka benar-benar dia membayar hak yang wajib atasnya , dan barangsiapa yang
menambah , maka demikian itu lebih utama “
HR Baihaqi
Rasulullah saw
bersabda “ maukah engkau saya tunjukkan kepada pintu-pintu kebijakan ? “ Sahabat
menjawab baik Ya Rasul. Nabi saw bersabda , “
Ketahuilah bahwa Puasa itu
sebagai perisai dan sedekah itu menandakan atau menghapus kesalahan , bagaikan
air memadamkan api . HR Tirmidzi .
Semoga saja kita semua ini terbebas dari rasa khawatir, was-was, ragu,
takut . Yang kesemuanya itu akan menghambat menuju kesempurnaan ibadah terhadap
Allah swt . Aaaaamiin ….
Subhanakalloohumma wa bihamdika
asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuu ilaik …….
Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu fiikum ……
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar