Senin, 31 Juli 2017

H A L A L D A N H A R A M

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillahirranmaanirrahiim .



Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya  untuk kami sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .

Ingat takwa itu merupakan benteng  untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.

Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam

Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .

Wahai saudaraku Allah swt memberikan rezeki di muka bumi ini ada yang baik dan ada pula yang tidak baik. 

Rezeki yang baik adalah apabila diperoleh dengan cara yang halal. Dan rezeki yang tidak baik diperolehnya dengan cara yang tidak halal. 

Termasuk makananpun ada yang halal dan ada yang haram Makanan yang dihalalkan Allah berarti baik bagi manusia dan makanan yang diharamkan maka akan berdampak buruk bagi manusia. 

Selain makanan juga ada minuman yang dihalalkan dan diharamkan, khasiatnya juga sama. Setiap yang dihalalkan oleh Allah itu pasti bermanfaat dan baiknya. Dan sesuatu yang diharamkan Allah itu pasti berbahaya dan banyak buruknya . 

Allah swt berfirman yaitu , “ Qul lil mu’miniina yaghudh dhuu min abshaarihim wayahfadzuu furuu jahum “  

Yang artinya , “ Katakanlah ( hai Muhammad ) kepada orang – orang mukmin supaya memejamkan ( kedua ) mata mereka ( dari melihat apa yang tidak dihalalkan melihatnya ) dan menjaga farji mereka ( dari berbuat zina ) . 

Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah swt memperingatkan kita semua  setelah kita diberi dua buah mata yang bisa melihat , jangan asal melihat saja. Artinya lihatlah hal – hal yang disukai oleh Allah dan jangan melihat hal-hal yang dibenci Allah . 

Termasuk kemaluan kita agar dijaga, agar dimanfaatkan hal yang benar, bukan hanya untuk mencari kepuasan hawa nafsu belaka .  

Rasulullah saw bersabda, “ Innal ladziina ya’kuluuna amwaalal yataamaa dzulman innamaa ya’kuluuna fii buthuunihim naaran wa sayashlauna sa’iiran “  

Yang artinya “ Sesungguhnya orang – orang yang memakan harta-hartanya anak – anak yatim tanpa sebab (  alas an  ) , bahwa ( orang – orang tersebut ) seperti memakan api di dalam perut mereka dan mereka kelak akan masuk neraka “  

Wahai saudaraku sampai terhadap makanan dan minumanpun Allah swt sudah memberikan batasan mana yang boleh dimakan dan diminum dan mana yang dilarang termasuk juga harta benda anak yatim. 

Kecuali bila harta anak yatim itu dimanfaatkan untuk membiayai hidupnya, pendidikannya sampai dia sewasa dan mandiri serta sudah dianggap cukup bisa mengelola harta tersebut , maka barulah diberikan sisa hartanya. 

Jadi bukan karena tujuan untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Bila hal ini tidak ditaatinya maka ancaman Allah sungguh amat berat baginya .  

Selain dari itu Allah juga memerintahkan kita untuk menjaga lisan kita yaitu  “ Walaa yaghnat ba’dhukum ba’dhan  “  

Yang artinya  “ Dan janganlah mengumpat sebagian dari kalian kepada sebagian ( yang lain ) “  

Sungguh perbuatan mengumpat ini adalah suatu perbuatan yang amat tercela , karena Islam tidak mengajarkan tentang hal ini. 

Islam mengajak manusia itu untuk menjalani hidup saling berkasih sayang , saling tolong, harga menghargai , hormat menghormati ,  bukan saling bermusuhan , saling menjatuhkan dan saling fitnah .  

Allah swt berfirman  yaitu , “ Walaa taqfu maa laisa laka bihii ‘ilmun . Innas sam’a wal bashara wal fu aa da kullu ulaaa ika kaana ‘anhu ma uulan “  

Yang artinya , “ Dan janganlah engkau megikuti pada perkara yang engkau tidak mengerti ( tidak pernah mendengar mengatakan pernah mendengar ) karena sesungguhnya telinga , mata dan hati itu semuanya akan diminta pertanggung jawaban ( oleh Allah ) “  

Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita agar kita jangan sok tahu , kalau memang benar-benar tidak tahu ya katakana tidak tahu, 

Janganlah kita berkata hanya karena sedar mendengar katanya , kata si fulan , kata si anu dsb . 

Karena harus diingat teliga kita , mata kita dan hati kita kelak akan bicara langsung pada Allah sebagai saksi kita.

Semoga saja setelah membaca uraian ini kita sudah mulai bisa membedakan mana makanan dan minuman yang boleh dimakan dan diminum  juga mana makanan dan minuman yang dilarang oleh agama . 

Selain itu juga kita bisa belajar hdup untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama manusia . Dan kita juga harus bisa menjaga mata, telinga dan hati kita dengan baik dan benar .  

Rasulullah saw bersabda , “ Kullukum raa’in wa kullu raa’in mas uulun ‘an ra’iyyatihi  “  
Yang artinya , “  Kalian semua  adalah  orang yang menggembala dan setiap penggembala akan ditanya tentang urusan yang digembalakannya “  . Al Hadist  

Wahai saudaraku melalui Hadist ini Rasulullah mengingatkan kita bahwa kita ini disamakan dengan penggembala, saat lahir tidak membawa apapun , lalu seiring berjalannya waktu sekarang sudah memiliki segalanya, maka semua itu adalah titipan Allah swt. 

Dan semua titipanNya kelah akan dimintai pertanggung jawabannya apakah itu mengenai ilmunya  , umurnya , harta bendanya  dan juga anggota tubuh kita …  Wallahu a’lam Bish shawab .

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

Barakallaahu fiikum
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

461 . BAGI YANG ISLAM. TAK DIBACA SAYANG.

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaath. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya ...